15
3.2. Metode Kerja 3.2.1. Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram, meteran dengan ketelitian 1 milimeter, wadah atau baskom,
alat tulis dan alat dokumentasi. Bahan yang digunakan adalah ikan layur Lepturacanthus savala yang didaratkan di Tempat Pendaratan Ikan TPI
Palabuhanratu serta merupakan hasil tangkapan di Teluk Palabuhanratu, data statistik hasil tangkapan maupun upaya tangkap yang didapatkan dari PPN
Palabuhanratu serta kuesioner hasil wawancara dengan nelayan yang menangkap ikan layur di Teluk Palabuhanratu.
3.2.2. Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder. Proses pengumpulan data primer yang dilakukan mencakup pengukuran
panjang dan berat ikan contoh dengan interval waktu dua minggu selama tiga bulan. Ikan layur Lepturacanthus savala yang digunakan sebagai ikan contoh diperoleh
dari pedagang pengumpul ikan atau biasa disebut bakul di TPI Palabuhanratu. Ikan contoh didapatkan dengan meminjam kepada bakul setelah didaratkan di TPI.
Proses pengambilan ikan contoh dilakukan secara acak dari bakul yang ada. Panjang ikan layur yang diukur adalah panjang total menggunakan meteran dengan
ketelitian 1 mm. Panjang total merupakan panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya Effendie 1979.
Sedangkan berat ikan layur yang ditimbang adalah berat basah total menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,01 gram. Menurut Busacker et al. 1990
berat basah total adalah berat total jaringan tubuh ikan dan air yang terdapat di dalamnya.
Selain itu juga dilakukan wawancara menggunakan kuesioner kepada nelayan yang menangkap ikan layur di Teluk Palabuhanratu sebagai data pendukung untuk
mengetahui kegiatan perikanan layur di sana. Proses wawancara terhadap nelayan layur dilakukan setelah nelayan selesai mendaratkan hasil tangkapan di TPI
Palabuhanratu. Pemilihan responden nelayan dan wawancara dibantu oleh bakul yang juga mendapatkan ikan dari nelayan layur di Palabuhanratu. Informasi yang
dikumpulkan saat wawancara antara lain unit penangkapan pemilik, mesin, nama
16 kapal, nelayan atau anak buah kapal dan alat tangkap serta daerah penangkapan
ikan layur di Teluk Palabuhanratu. Proses pengumpulan data sekunder juga dilakukan saat penelitian dengan mengumpulkan data yang berasal dari arsip PPN
Palabuhanratu. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data kapal perikanan, alat tangkap yang digunakan nelayan layur, jumlah nelayan di Palabuhanratu serta
kondisi umum lingkungan Teluk Palabuhanratu.
3.3. Analisis Data