Mortalitas dan Laju Eksploitasi

9 sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Dengan kata lain hubungan ini dapat dimanfaatkan untuk menduga berat melalui panjang Effendie 1997. Hasil analisis hubungan panjang-berat akan menghasilkan suatu nilai konstanta b, yaitu harga pangkat yang menunjukkan pola pertumbuhan ikan. Effendie 1997 menyebutkan bahwa pada ikan yang memiliki pola pertumbuhan isometrik b=3, pertambahan panjangnya seimbang dengan pertambahan berat. Sebaliknya pada ikan dengan pola pertumbuhan all ometrik b≠3, pertambahan panjang tidak seimbang dengan pertambahan berat. Pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan allometrik positif bila b3, yang menandakan bahwa pertambahan berat lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan panjang. Sedangkan pertumbuhan dinyatakan sebagai pertumbuhan allometrik negatif apabila nilai b3, hal ini menandakan bahwa pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan pertambahan berat Ricker 1970 in Effendie 1997.

2.5. Mortalitas dan Laju Eksploitasi

Pada suatu stok yang telah dieksploitasi perlu untuk membedakan mortalitas akibat penangkapan dan mortalitas alami. Laju mortalitas total Z adalah penjumlahan laju mortalitas penangkapan F dan laju mortalitas alami M King 1995. Mortalitas alami adalah mortalitas yang terjadi karena berbagai sebab selain penangkapan seperti pemangsaan, penyakit, stres pemijahan, kelaparan dan usia tua Sparre Venema 1999. Beverton Holt 1957 menduga bahwa predasi merupakan faktor eksternal yang umum sebagai penyebab mortalitas alami. Nilai laju mortalitas alami berkaitan dengan nilai parameter pertumbuhan von Bertalanffy yaitu K dan L . Ikan yang pertumbuhannya cepat nilai K tinggi mempunyai nilai M tinggi dan sebaliknya. Nilai M berkaitan dengan nilai L karena pemangsa ikan besar lebih sedikit dari ikan kecil. Menurut Pauly 1984 berdasarkan penelitiannya terhadap 175 stok ikan yang berbeda, faktor lingkungan yang mempengaruhi nilai M adalah suhu rata-rata perairan selain faktor panjang maksimum secara teoritis L dan laju pertumbuhan. Sedangkan mortalitas penangkapan adalah mortalitas yang terjadi akibat adanya aktivitas penangkapan Sparre Venema 1999. Laju eksploitasi didefinisikan sebagai bagian suatu kelompok umur yang akan ditangkap selama ikan tersebut hidup. Dengan kata lain laju eksploitasi adalah 10 jumlah ikan yang ditangkap dibandingkan dengan jumlah total ikan yang mati karena semua faktor baik alami maupun penangkapan Pauly 1984. Gulland 1971 in Pauly 1984 menduga bahwa dalam stok yang dieksploitasi optimum maka laju mortalitas penangkapan F akan sama dengan laju mortalitas alami M atau laju eksploitasi E sama dengan 0,5. Menurut King 1995 bahwa penentuan laju eksploitasi merupakan salah satu faktor yang perlu diketahui untuk menentukan kondisi sumberdaya perikanan dalam pengkajian stok ikan.

2.6. Pendugaan Stok Ikan