Pengertian Peran dan Peranan

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Peran dan Peranan

Secara sederhana pengertian peran adalah pelaku atau pemain, sedangkan peranan dimaknai sebagai fungsi atau kedudukan. Bagi para sosiolog manusia dipandang sebagai pelaku dari peranan-peranan sosisal, misalnya: Gross, Mason dan Mceachern mendepinisikan “Peranan sebagai harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.” 23 Dalam peran dan peranan terdapat dua macam harapan yaitu: Pertama. Harapan dari masyarakat terhadap pemegang peran atau kewajiban-kewajiban dari pemegang peran, Kedua. Harapan-harapan yang dimiliki oleh pemegang peran terhadap masyarakat atau dengan orang-orang yang selalu berhubungan dengannya dalam menjalankan peranan atau kewajiban-kewajibannya. 24 Dari pandangan tersebut, peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat yang diberikan kepada seseorang pemegang peran dalam hal apapun. Jadi struktur masyarakat dapat dilihat sebagai pola-pola peranan yang saling berhubungan diantara pemegang peran dengan peranannya sendiri. Demikian juga bisa saja peran-peran tersebut hanya ada selama peranan-peranan itu diisi oleh individu pemegang peran tertentu di suatu komunitas, organisasi, atau bahkan kelompok-kelompok kehidupan dalam bermasyarakat. Pandangan peran dan peranan di atas penulis terapkan terhadap keberadaan seorang pemimpin dalam suatu organisasi keagamaan. Organisasi yang dimana tidak terlepas dari seseorang individu yang memegang peran tertentu agar organisasi tersebut bisa melaksanakan program-perogramnya dengan baik, misalnya dalam suatu institusi penidikan, lingkungan sosial, bahkan kelompok sosial keberagamaan, dan lain sebagainya. 23 David Berry. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta CV. Rajawali 1981, h. 99. 24 David Berry. Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, h. 101. Kelompok keberagamaan seperti Muhamadiyah, Nahdatul Ulama NU dan PERSIS menganggap bahwa seorang pemimpin mempunyai peran penting yaitu menjadi panutan atau pemberi contoh terhadap jama’ahnya. Pemegang peran tersebut dalam tradisi sebagai orang muslim sudah tidak asing lagi dengan panggilan nama Kiyai, Ulama, dan Ustadz. Dari ketiga istilah tersebut bagi masyarakat awam bisa saja memberikan arti yang sama. Namun bagi insan akademis yang dianganggap penting untuk mencari tahu apa arti, dan bagaimana pemakaian suatu istilah-istilah dengan tepat tentunya di antara yang satu degan yang lainnya mempunyai pengertian yang berbeda. Walaupun di antara istilah-istilah tersebut bisa saja mempunyai beberapa persamaan.

B. Pengertian Ulama, Kiyai dan Ustaz