Indeks kematangan gonad Fekunditas

Persentase TKG ikan pada tiap bulan ditunjukan pada Gambar 13. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa selama penelitian, ikan bilis betina dengan TKG IV ditemukan disetiap bulannya. Sehingga dapat dikatakan bahwa musim pemijahan ikan bilis adalah sepanjang tahun. Jumlah ikan betina yang teridentifikasi tingkat kematangan gonadnya sebanyak 50 ekor, yaitu TKG I ditemukan sebanyak 1 ekor , TKG II sebanyak 23 ekor, TKG III sebanyak 13 ekor, dan TKG IV sebanyak 13 ekor. Persentase terbesar ditemukannya gonad betina TKG IV terdapat pada bulan Mei yaitu sebesar 36.8421, sebanyak 7 ekor dari 19 ekor ikan yang dibedah. Ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan gonad, yaitu faktor lingkungan dan hormon Affandi dan Tang 2000. Untuk mengetahui ukuran pertama kali matang gonad, data TKG diolah dengan menggunakan rumus Spareman Karber Lampiran 8. Sehingga didapatkan ukuran pertama kali matang gonad pada selang kelas 126-129 mm yaitu pada ukuran 127.9875±0.0131. Hasil penelitian Juraida 2004 menunjukan ukuran pertama kali matang gonad ikan tetet betina sebesar 86-100 mm. Perbedaan ukuran ikan pertama kali matang gonad ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor luar dan faktor dalam. Beberapa faktor yang diduga dapat menjadi penyebab perbedaan pencapaian ukuran pertama kali matang gonad, seperti sifat genetik populasi, perbedaan letak wilayah latitude, kualitas perairan, dan besarnya tekanan penangkapan. Selain itu kematangan gonad berhubungan dengan pertumbuhan dan faktor lingkungan terutama ketersediaan makanan baik secara kualitas maupun kuantitas Toelihere 1985 in Affandi dan Tang 2000. Effendie 1997 menyatakan faktor yang mempengaruhi pertama kali ikan matang gonad ada dua yaitu faktor luar seperti suhu dan arus serta faktor dari dalam seperti umur, jenis kelamin, sifat-sifat fisologis ikan seperti kemampuan beradaptasi dengan lingkungan serta ukuran.

4.3.3 Indeks kematangan gonad

Indeks kematangan gonad IKG merupakan nilai yang memberikan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam gonad. Nilai IKG ikan bilis betina TKG III di TPI Palabuhanratu pada bulan Mei berkisar antara 1,111 - 2,0, sedangkan kisaran pada bulan Juni adalah 1,2767 - 2,6667 dan pada bulan Juli berkisar antara 1,5 - 1,7. Nilai IKG ikan bilis betina TKG IV di TPI Palabuhanratu pada bulan Mei berkisar antara 1,75 - 2,3077, sedangkan kisaran pada bulan Juni adalah 1,9231 - 2,1053 dan pada bulan Juli 2,9286 . Gambar 14 menunjukkan bahwa secara keseluruhan rata-rata nilai IKG betina TKG IV lebih besar dari TKG III. Hal ini diduga karena perubahan IKG berkaitan erat dengan tahap perkembangan telur. Effendie 2002 mengatakan bahwa berat gonad akan mencapai maksimum saat ikan akan memijah dan nilai tersebut akan menurun dengan cepat selama pemijahan berlangsung sampai pemijahan selesai. Selain itu, meningkatnya tingkat kematangan gonad akan menyebabkan ukuran diameter telur berat gonad meningkat sehingga nilai IKG juga meningkat. Gambar 14. Indeks kematangan gonad

4.3.4 Fekunditas

Fekunditas ikan bilis yang diamati didapat dari pengamatan ikan dengan TKG 3 dan TKG 4. Pada Tabel 5 terlihat bahwa fekunditas ikan bilis pada bulan Mei berkisar antara 288 – 1152 telur. Fekunditas minimum terjadi pada ikan dengan panjang 10,5 cm dan berat 8 gram, sedangkan fekunditas maksimum terjadi pada ikan dengan panjang 12,5 dan berat 13. Hubungan fekunditas pada bulan Mei dengan panjang dan beratnya disajikan pada Gambar 13. Tabel 5. Fekunditas T. hamiltonii pada bulan Mei Panjang 10,5 10,3 10,8 12 12,5 11,9 Berat 8 9 8 12 13 13 fekunditas 288 486 507 567 1152 846 Berdasarkan hasil regresi pada bulan Mei fekunditas dengan panjang total tubuhnya Gambar 15 diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,694 di TPI Palabuhanratu, menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data sebesar 69,4. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,83 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara fekunditas dengan panjang tubuh di TPI Palabuhanratu sangat erat. Gambar 15. Grafik hubungan fekunditas dengan panjang dan berat Mei 2009 Dengan meregresikan fekunditas dengan berat tubuh ikan didapatkan koefisien determinasi sebesar 0,716, hal ini menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data sebesar 71,6. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara fekunditas dengan berat tubuhnya. Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa fekunditas ikan bilis pada bulan Juni berkisar antara 899-2280 telur. Fekunditas minimum terjadi pada ikan dengan panjang 12,6 cm dan berat 11 gram, sedangkan fekunditas maksimum terjadi pada ikan dengan panjang 15,7 dan berat 26. Hubungan fekunditas pada bulan Juni dengan panjang dan beratnya akan disajikan pada Gambar 16. Tabel 6. Fekunditas T. hamiltonii pada bulan Juni Panjang 12,6 12,5 15,7 14,3 13,5 Berat 11 12 26 19 19 fekunditas 898,8 1140 2280 1176,6 1536 Gambar 16. Grafik hubungan fekunditas dengan panjang dan berat Juni 2009 Berdasarkan hasil regresi fekunditas dengan panjang total tubuh ikan Gambar 16 diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,735 yang menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data sebesar 73,5. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,85 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara fekunditas dengan panjang tubuh di TPI Palabuhanratu sangat erat. Dengan meregresikan fekunditas dengan berat tubuh ikan didapatkan nilai koefisien determinasi yang sebesar 0,771 yang menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data hingga sebesar 77,1. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,88 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara fekunditas dengan berat tubuhnya. Apabila dibandingkan hasil – hasil regresi tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa pada bulan Juni fekunditas ikan bilis yang tertangkap di teluk Palabuhanratu lebih dipengaruhi oleh berat tubuh daripada panjang total tubuhnya. Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa fekunditas ikan bilis pada bulan Juli berkisar antara 1040 - 7339 telur. Fekunditas minimum terjadi pada ikan dengan panjang 11,6 cm dan berat 10 gram, sedangkan fekunditas maksimum terjadi pada ikan dengan panjang 12,1 dan berat 14. Hubungan fekunditas pada bulan Juli dengan panjang dan beratnya akan disajikan pada Gambar 17. Tabel 7. Fekunditas T. hamiltonii pada bulan Juli Panjang 11,6 12,1 12 Berat 10 14 10 fekunditas 1040,4 7339,2 1071 Berdasarkan hasil regresi fekunditas dengan panjang total tubuh ikan Gambar 17 diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,444 yang menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data sebesar 44,4. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,67 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara fekunditas dengan panjang tubuh di TPI Palabuhanratu cukup erat. Dengan meregresikan fekunditas dengan berat tubuh ikan didapatkan nilai koefisien determinasi yang sebesar 0,999 yang menunjukkan bahwa model tersebut dapat menjelaskan data hingga sebesar 99,9. Dari nilai koefisien determinasi tersebut didapat nilai koefisien korelasi sebesar 0,99 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara fekunditas dengan berat tubuhnya. Gambar 17. Grafik hubungan fekunditas dengan panjang dan berat Juli 2009 Apabila kita melihat hasil – hasil regresi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara fekunditas ikan bilis yang tertangkap di teluk Palabuhanratu dengan panjang total tubuhnya dan hubungan yang sangat erat dengan berat tubuhnya. Sehingga kita dapat mengatakan bahwa fekunditas ikan Bilis T. Hamiltonii yang tertangkap di teluk Palabuhanratu dipengaruhi oleh berat dan panjang tubuhnya. Hal ini didukung oleh Walker et al. 1998 in Stevens et al. 2000 yang menyatakan fekunditas cenderung meningkat dengan ukuran tubuh yang besar, sehingga potensi reproduksi ikan berukuran besar lebih besar dibandingkan dengan ikan yang berukuran kecil. Selanjutnya Bagenal 1978 in Syandri 1996 yang menyatakan bahwa pertambahan berat tubuh dan panjang ikan meningkatkan fekunditas secara linear.

4.3.5 Diameter telur