cawan petri dan pipet tetes, mikrometer okuler, mikrometer objektif, gelas objek, gelas ukur kapasitas 10 ml. Preparat histologi menggunakan mikrotom, oven, gelas objek
dan gelas penutup. Bahan yang digunakan adalah ikan Bilis T. hamiltonii, larutan Bouin larutan
formalin dengan konsentrasi 10 untuk mengawetkan ikan contoh, sedangkan untuk mengawetkan gonad menggunakan larutan formalin formalin 4.
3.3 Metode Kerja 3.3.1 Pengambilan ikan contoh
Pengambilan ikan contoh dilakukan di tempat pelelangan ikan TPI satu kali dalam sebulan selama waktu penelitian. Pengukuran panjang dan berat diukur
langsung di tempat. Kemudian ikan contoh dianalisis di laboratorium terutama pada ikan betina, yang sebelumnya diawetkan terlebih dahulu dengan formalin 10 dan
diawet segar untuk analisis proximat.
3.3.2 Pengamatan ikan contoh di laboratorium 3.3.2.1 Panjang dan berat total
Panjang total ikan diukur dari ujung kepala terdepan sampai ujung sirip ekor paling belakang menggunakan penggaris dengan ketelitian 0,1 mm. Berat total ikan
didapat dengan menimbang berat seluruh tubuh ikan pada timbangan digital ketelitian 0,01 g.
3.3.2.2 Jenis kelamin dan tingkat kematangan gonad TKG
Jenis kelamin diduga berdasarkan pengamatan gonad ikan contoh Tabel 1. Tingkat kematangan gonad ditentukan menggunakan klasifikasi tingkat kematangan
gonad menurut penelitian yang dilakukan oleh Ismail 2006 Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi tingkat kematangan gonad ikan tembang Clupea platygaster
menurut Ismail 2006.
TKG Jantan Betina
I Testis seperti benang dengan warna putih
susu. Bentuk ovari seperti benang, butiran telur
belum dapat dibedakan. Panjang gonad
bervariasi antara – panjang rongga tubuh.
II Ukuran testis lebih besar, bentuk lebih jelas
dari TKG I. Terdapat jaringan bewarma putih susu, telur
masih menyatu dan belum dapat dipisahkan. Panjang gonad bervariasi antara – dari
panjang rongga tubuh. III
Ukuran testis semakin besar, bewarna putih kekuningan dan lebih jelas dibanding TKG
III. Permukaan gonad tidak rata berlekuk- lekuk, ujung posterior bergerigi.
Ukuran lebih besar, pada bagian anterior melebar dan bagian posterior meruncing,
telur sudah dapat dipisahkan, bewarna lebih gelap. Panjang gonad bervariasi antara –
dari panjang rongga tubuh. IV
Ukuran testis besar, warna testes putih, pejal dan gerigi semakin besar.
Diameter telur semakin besar dan jelas terlihat dibawah mikroskop, semua telur
bewarna kuning. Panjang gonad bervariasi antara – dari panjang rongga tubuh.
V Permukaan testes berkerut, warna putih susu
dan berbentuk kurang pejal dibanding dengan TKG IV.
Ovarium berkerut, butiran telur sisa terkumpul di posterior, ovarium bewarna
kemerah-merahan.
3.3.2.3 Indeks kematangan gonad IKG
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gonad, tingkat perkembangan ovarium, secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan suatu Indeks Kematangan Gonad
IKG yaitu suatu nilai dalam persen sebagai hasil perbandingan berat gonad dengan berat tubuh ikan dikalikan 100 persen Effendie, 1979 in Hadiaty, 2000.
IKG = Wg W x 100 Wg = berat gonad ; W = berat tubuh
3.3.2.4 Fekunditas
Fekunditas dihitung hanya pada ovarium TKG III dan IV. Terlebih dahulu ovarium dikeluarkan dari tubuh ikan, kemudian diawetkan dengan formalin
konsentrasi 4 dan dimasukan dalam larutan fisiologis. Dalam penghitungan, telur diambil dari 3 bagian ovarium yaitu bagian anterior, median, dan posterior yang
sebelumnya telah di keringkan dan ditimbang berat telur contoh. Telur diencerkan