Metode Pengukuran Aliran Permukaan dan Erosi

hujan. Erosi semacam ini dipengaruhi oleh variabel hidrologihidrolik yang mempengaruhi sistem sungai. Hardiyatmo 2006. Aliran permukaan mulai terjadi jika laju pasok air hujan lebih tinggi dari pada laju perembesan ke dalam tubuh tanah. Volume air aliran permukaan akan terus bertambah dengan semakin banyaknya air yang tidak dapat memasuki tubuh tanah Poerwowidodo 1991.

2.3 Metode Pengukuran Aliran Permukaan dan Erosi

Pengukuran laju erosi tanah terjadi dapat menggunakan 2 metode, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode-metode yang kualitatif antara lain metode potret udara dan metode citra satelit. Sedangkan metode pengukuran kuantitatif meliputi meliputi metode-metode pengukuran permukaan tanah, metode ukur cepat, metode tongkat ukur dan metode petak ukur kecil Effendi 1996. 1. Metode Penurunan Permukaan Tanah Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui banyaknya masa tanah yang telah tererosi dari jalur-jalur aliran-aliran permukaan di suatu lahan. Penetapan tebal lapisan tanah di jalur aliran permukaan yang telah tererosi dilakukan berdasarkan perbedaan ketinggian antara titik pengamatan di dasar alur erosi. Penetapan tebal lapisan tanah di sekitar pohon yang telah tererosi dilakukan berdasarkan perbedaan ketinggian antara titik pengamatan di lokasi yang searah dengan pangkal akar pohon dengan beberapa titik pengamatan di permukaan tanah yang terpampang saat ini Effendi 1996. 2. Metode Ukur Cepat Metode ukur cepat efektif untuk menetapkan masa tanah yang telah tererosi dan alur-alur erosi pada sebidang lahan, Penetapan banyaknya massa yanag yang telah tererosi dari alur-alur adalah dengan mengukur panjang lokasi kajian yang memperlihatkan adanya erosi alur, menghitung banyaknya alur-alur erosi di lokasi kajian, meghitung rata-rata lebar alur, menghitung luas total penampung alur, menghitung rata-rata luas penampung alur, dan menghitung volumen total alur Effendi 1996. 3. Metode Tongkat Ukur Metode ini menggunakan suatu alat untuk mengukur perubahan kedalaman tanah akibat tererosi atau tertimbun yang berwujud tongkat bertanda ukur dengan bahan tahan lapuk selama pemakaian, ringan, mudah diperoleh, dan murah. Tongkat ukur tersebut dibenamkan ke dalam tanah sampai tanda nol berada tepat di permukaan tanah. Pemantauan laju erosi tanah di suatu lahan memerlukan lebih dari satu titik pengamatan, untuk ituperlu penempatan tongkat ukur yang dapat mewakili penampilan lahan. Setelah terjadi kejadian hujan tertentu akan terjadi perubahan tinggi permukaan tanah di titik-tittik pengamatan. Besarnya laju erosi tanah yang terjadi di dapat dengan mengalikannya dengan bobot isi tanah di lokasi kajian Effendi 1996. 4. Metode Petak Ukur Kecil Pembuatan petak ukur erosi tanah yang sesuai dengan aturan USLE kadang tidak mungkin dilakukan karena alasan waktu dan biaya. Ada suatu petak ukur tetap yang berukuran 200 m 2 supaya memungkinkan pengukuran laju erosi tanah untuk jangka waktu yang cukup lama, yang diletakkan di lokasi-lokasi dengan keadaan tumbuhan beranekaragam Effendi 1996.

2.4 Metode Pendugaan Aliran Permukaan dan Erosi