Data curah hujan Pengukuran aliran dan erosi permukaan

Gambar 5. Skema plot dan bak ukur erosi dan aliran permukaan.

3.3. Pengumpulan data

3.3.1. Jenis data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Data curah hujan harian 2. Data aliran dan erosi permukaan harian 3. Bobot Isi Tanah 4. Informasi penggunaan lahan di setiap plot

3.3.2 Metode pengumpulan data

3.3.2.1 Data curah hujan

Data curah hujan didapat dengan cara mengukur besarnya curah hujan langsung di lapangan dengan menggunakan alat penakar hujan manual ombrometer yang ditempatkan berdekatan dengan ke empat plot erosi. Ombrometer yang berada di lapangan, digunakan pada saat melakukan penelitian. Waktu Pengukuran dilakukan dari tanggal 2 Desember 2010 sampai 31 Januari 2011. Data Curah Hujan setahun didapatkan dengan hasil pendugaan dari data curah hujan harian setahun di Dinas Pertanian Kabupaten Purwodadi dan melakukan uji-t untuk mengetahui kesamaan hujan setahun di lokasi penelitian dengan curah hujan harian selama satu tahun Dinas Pertanian Kabupaten Purwodadi.

3.3.2.2 Pengukuran aliran dan erosi permukaan

Pengukuran aliran permukaan dan tanah tererosi menggunakan plot erosi berukuran 22 x 8 x 0,2 m dan di bagian hilir plot dibuat mengerucut untuk menghubungkan Plot dengan penampung. Plot erosi terbuat dari bahan seng yang dibenamkan ke dalam tanah sedalam 5cm. Aliran permukaan dan erosi permukaan dari plot erosi ditampung dengan penampung berupa bak Bak A berukuran 0,6 x 0,4 x 0,3 m. Pada dinding bagian bawah Bak A dibuat lubang pembuangan dengan diameter 6 cm sebanyak 5 buah dengan posisi horizontal dan sama tinggi dari dasar bak, lubang pembuangan yang di tengah dihubungkan dengan pipa paralon ke penampung ke-2 drum bak B. Pada Drum B dibuat lubang pembuangan dengan diameter 6 cm sejumlah 8 buah dengan posisi horizontal dan sama tinggi dari dasar bak. Salah satu lubang pembuangan tersebut dihubungkan ke penampung ke-3 drum bak C. Kedua drum Bak B dan Bak C tersebut memiliki diameter 58 cm dan tinggi 83 cm. Fungsi dari kedua drum tersebut adalah untuk mengukur jumlah aliran permukaan dan muatan sedimen yang terbuang melalui lubang pembuangan Gambar 5. Jumlah aliran permukaan dan erosi dari plot erosi diukur dengan tahapan sebagai berikut : 1. Mengukur tinggi air di Bak A, Bak B dan C dengan menggunakan penggaris untuk mengetahui volume aliran permukaan; 2. Mengaduk air yang berada didalam ketiga bak penampung Bak A, B, dan C sampai air dan sedimen tercampur secara merata, dan kemudian mengambil contoh air dari ketiga Bak tersebut, masing-masing sebanyak ± 600 ml; 3. Mendiamkan contoh air selama 24 jam, sampai muatan sedimen mengendap. 4. Endapan sedimen dipisahkan dari air dengan cara menyaring air dengan kertas saring, sebelum kertas saring tersebut digunakan untuk menyaring air, kertas saring tersebut ditimbang untuk mengetahui berat awal dari kerta saring tersebut. Kemudian endapan sedimen yang terdapat di kertas saring tersebut dioven selama 24 jam, dengan suhu 105 C; 5. Setelah dioven, kemudian ditimbang berat sedimennya.

3.3.2.3 Bobot isi tanah