masing-masing plot disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Statistik aliran permukaan dan erosi permukaan
Plot Aliran permukaan
Vt
p
m3ha Erosi
Et
p
tonha
Min Max
Rata-rata Sd
Jumlah Min
Max Rata-rata
Sd Jumlah
1 1.75
558.43 50.03
119.97 1550.82
3 x 10
-3
0.395 0.025
0.071 0.766
2 0.28
194.08 12.56
38.59 389.28
8 x 10
-8
0.070 0.013
0.029 0.415
3 0.70
145.04 17.29
42.25 536.00
8 x 10
-8
0.161 0.020
0.040 0.614
4 0.14
201.09 17.76
45.77 550.51
8 x 10
-7
0.200 0.019
0.045 0.577
Selama  31  kali  kejadian  hujan,  Plot  1  Tanaman  jagung  dan Kemlandingan  memiliki  laju  aliran  permukaan  dan  erosi  permukaan  terbesar
yaitu  masing-masing  sebesar  1550,82  m
3
ha  dan  0,766  tonha,  sedangkan  Plot  2 Teras  gulud  memiliki  laju  aliran  dan  erosi  permukaan  terkecil  yaitu  masing-
masing sebesar 389, 28 m
3
ha dan 0,415 tonha, namun berdasarkan hasil uji beda nilai  rata-rata  aliran  dan  erosi  permukaan  Tabel  Lampiran  2  menunjukkan
bahwa nilai rata-rata laju aliran dan erosi permukaan tersebut tidak berbeda nyata plot1 = plot 2 = plot 3 =  plot 4.
5.1.3 Hubungan antara curah hujan dengan aliran permukaan dan dengan
erosi permukaan Diagram  pencar  dan  bentuk  grafik  hubungan  antara  hujan  dengan  aliran
permukaan  dan  dengan  erosi  permukaan  disajikan  dalam  Gambar  13,  sedangkan
persamaan, paremeter analisis dan uji statistik regresi disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6 Analisis regresi di masing-masing plot erosi
Plot Persamaan Regresi
Parameter Analisis Regresi r
R
2
Fhitung F tabel
α = 5
plot 1  Vp
1
= - 3,87 + 0,37Hij + 0,03 Hij
2
85,60  84,50 83,06
3,32 Ep
1
=   0,02 – 1,59 x 10
-3
Hij + 3,2 x 10
-5
Hij
2
85,70  84,60 83,65
plot 2  Vp
2
= 3,81 - 0,54Hij + 0,01 Hij
2
91,20  90,50 144,36
Ep
2
= 5,4 x 10
-5
Hij + 7 x 10
-6
Hij
2
+ 3,94 x 10
-4
90,60  89,90 134,5
plot 3  Vp
3
= - 8,6 + 0,93Hij + 0,001 Hij
2
55,20  52,00 17,27
Ep
3
= 5 x 10
-6
Hij
2
 6,42 x 10
-4
Hij   0,004
80,70  79,30 58,52
plot 4  Vp
4
= - 3,59 + 0,15Hij + 0,01 Hij
2
92,00  91,40 152,75
Ep
4
=  6 x 10
-6
Hij
2
  6,23 x 10
-4
Hij 7 x 10
-3
83,70  82,60 71,98
Keterangan :Vp
1,2,3,4 :
m
3
hahari, Ep
1,2,3,4
: tonhahari, Hij : mmhari
Grafik  analisis  regresi  hubungan  antara  curah  hujan  dengan  aliran permukaan dan dengan erosi permukaan  masing-masing disajikan dalam  gambar
berikut ini. B
C D
A
F E
Gambar 13 Diagram tebar hubungan curah hujan dengan aliran permukaan A-D dan  erosi  permukaan  E-H  selama  penelitian  di  setiap  lokasi  plot
pengukuran.
Berdasarkan  Tabel  6,  hasil  uji  statistik  persamaan  regresi  menggunakan Uji-F, nilai F-hitung untuk masing-masing plot erosi hubungan antara curah hujan
dengan  aliran  dan  erosi  permukaan  lebih  besar  daripada  F-tabel  F-hitung    F- tabel  dan  di  dapatkan  nilai  F-tabel  sebesar  3,32.  Hipotesis  awal  H
ditolak, Hipotesis  alternatif  H
1
diterima,  dengan  demikian  variabel  x  curah  hujan berpengaruh  terhadap  variabel  y  aliran  dan  erosi  permukaan.  Sehingga
persamaan  regresi  ini  dapat  digunakan  untuk  menduga  aliran  dan  erosi permukaan.
Model  regresi  yang  terbentuk  antara  curah  hujan  dengan  aliran  dan  erosi permukaan  adalah  model  polynomial.  Pemilihan  model  polynomial  untuk
persamaan regresi curah hujan dengan aliran dan erosi permukaan ini dikarenakan pola ini cukup logis untuk menyatakan hubungan antara curah hujan dengan aliran
dan  erosi  permukaan  yang  dinyatakan  oleh  nilai  koefisien  determinasi  R
2
nya. Nilai koefisien determinasi  ini  menerangkan  besarnya  nilai peubah tak bebas y
yang dapat dijelaskan oleh peubah bebas nya x. G
H
5.1.4 Dugaan aliran dan erosi permukaan setahun