DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Istilah..................................................................................................... 90
2. Tutorial Konversi Format Data Citra .ceos .ers .tiff dengan ENVI 4.5 91
3. Tutorial Penggabungan Dua Scene Citra yang Berbeda dengan Waktu Peminda ian dan Daerah yang Sama Menggunakan Program Er Mapper....... 92
4. Tutorial Koreks i Digital Number..................................................................... 94 5. Tahapa n Penyaringan Filtering dengan ENVI............................................ 95
6. Contoh Data Angin Satu Minggu Saat Satelit Meminda i Kejadian Tumpahan Minyak di Lokasi Penelitian Laut Timor... ................................................... 99
viii
1
1. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Aktifitas manusia di daratan dan sekitar pesisir lautan akan menghasilkan limbah yang akan dibuang ke lingkungan. Menurut Group of Expert on Scientific
Aspect of Marine Pollution GESAMP bahwa 6,44 juta ton tahun hidrokarbon
masuk ke dalam perairan yang berasal dari kegiatan transportasi laut, pengoperasian pertambangan minyak di anjungan serta kegiatan industri oleh
manusia Hartanto, 2008. Kegiatan operasional pertambangan minyak di lepas pantai memiliki kemungkinan terjadinya kecelakaan yang menyebabkan
munculnya tumpahan minyak berupa kegiatan 1 pengoperasian kapal tanker dalam proses deballasting sistem kestabilan kapal menggunakan bongkar-muat
air 2 kecelakaan kapal maupun tanker dan 3 munculnya semburan sumur minyak yang disebabkan oleh kerusakan struktur platform ataupun peralatan.
Salah satu contoh kejadian kerusakan platform adalah kejadian tumpahan minyak Montara di Laut Timor pada tanggal 21 Agustus 2009-3 November 2009
di sekitar lepas pantai utara dari Australia bagian Barat dan berada di perairan bagian selatan dari Indonesia. Kejadian tumpahnya minyak ke perairan ini dapat
memberikan dampak negatif terhadap ekosistem lingkungan laut beserta biota di dalamnya di negara Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian dengan
memanfaatkan teknologi penginderaan jauh untuk mengidentifikasi dan memantau penyebaran tumpahan minyak di wilayah Republik Indonesia.
Penelitian untuk identifikasi tumpahan minyak dapat dilakukan dengan memanfaatkan gelombang mikro dari sensor aktif Phase Array type L-band
Sythetic Aperture Radar PALSAR pada satelit Advanced Land Observing
Satellite ALOS . Penggunaan sensor gelombang mikro dalam pendeteksian
2
tumpahan minyak tersebut memiliki kemampuan dapat menembus awan dan resolusi spasial yang relatif lebih tinggi, kemampuan ini tidak terdapat dalam
sensor pasif optik, seperti citra satelit AquaTerra MODIS. Identifikasi tumpahan minyak menggunakan citra SAR dilakukan dengan menerapakan
metode analisis visual maupun digital filtering dan analisis tekstur terhadap kekasaran piksel obyek yang diamati.
Penelitian ini menerapkan analisis visual, filtering penyaringan, penentuan nilai ambang batas dan segmentasi serta analisis tekstur obyek dalam tahapan
pengolahan untuk mengidentifikasi obyek tumpahan minyak. Metode penyaringan citra radar menurut beberapa peneliti memiliki jumlah yang berbeda. De Leeuw et
al 2009 membagi metode penyaringan citra menjadi delapan macam yaitu 1 Lee
, 2 Enhanced Lee, 3 Frost, 4 Enhanced Frost, 5 Gamma, 6 Kuan, 7 Local Sigma
dan 8 Bit Errors. Namun pada penelitian ini metode penyaringan yang digunakan sebanyak dua macam yaitu metode frost dan gamma serta
beberapa metode analisis tekstur. Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan teknik identifikasi tumpahan minyak di suatu perairan.
1.2 Tujuan
Penelitian ini bertujuan 1 mempelajari proses pengolahan citra satelit ALOS PALSAR dengan menerapkan dua metode yang berbeda sehingga
diperoleh nilai selang hambur balik antara obyek tumpahan minyak dan non minyak, 2 menghitung luasan perairan laut yang tercemar oleh tumpahan
minyak dan 3 mengetahui perkiraan arah sebaran tumpahan minyak Montara.
3
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1