cara mengambil bagian tanaman yang terserang penyakit lalu membakarnya. Pengawasan terhadap serangan penyakit sangat diperlukan
agar tidak terjadi serangan yang besar.
Pemeliharaan tanaman keprasan
Tanaman keprasan atau disebut juga Ratoon Cane RC merupakan tanaman yang tumbuh setelah tanaman pertama ditebang. Pada tanaman keprasan tidak
dilakukan pengolahan lahan dan penanaman. Tindakan pemeliharaan pada tanaman keprasan relatif sama dengan pemeliharaan tanaman pertama, namun
terdapat beberapa tindakan budidaya yang membedakannya. Pemeliharaan tanaman keprasan meliputi pembersihan lahan sampai penebangan.
1. Pembersihan lahan
Kegiatan membersihkan lahan dari kotoran sisa daun dan batang yang tidak terpakai hasil tebangan sebelumnya. Kotoran tersebut berpotensi
menjadi inang dari hama dan penyakit. Pembersihan lahan dilakukan dengan cara mengumpulkan kotoran dan sisa tanaman yang berada pada
juringan.
2. Pengeprasan
Pengeprasan adalah kegiatan memotong sisa batang tebu yang ditebang sebelumnya yang menyisakan batang tebu di permukaan tanah. Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk merangsang inisiasi tunas-tunas baru yang berasal dari mata yang berada di bawah permukaan tanah. Untuk
menghasilkan tanaman yang seragam, pengeprasan dilakukan dengan cara memotong guludan dengan cangkul sehingga tanah agak rata dan tanaman
dikepras pada pangkal batangnya. Pengeparasan paling lambat dilakukan satu minggu setelah tebang.
3. Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika pada juring terdapat kekosongan lebih dari 50 cm. Penyulaman pada tanaman keprasan dikerjakan paling lambat 5 hari
setelah pengeprasan. Penyulaman dilakukan dengan menggunakan bibit bagal 2 mata tunas. Kegiatan sangat penting untuk mempertahankan
produktivitas pada tanaman keprasan.
4. Putus akar
Putus akar adalah kegiatan yang bertujuan untuk memotong perakaran tua agar dapat merangsang pertumbuhan akar baru sehingga penyerapan unsur
hara tetap efisien. Selain itu putus akar juga bertujuan untuk menggemburkan tanah dan memperbaiki aerasi di sekitar perakaran
tanaman. Putus akar dilakukan secara manual dengan cangkul atau dengan bajak traktor atau kombinasi dari keduanya. Putus akar dengan
menggunakan cangkul lebih efisien daripada dengan bajak traktor, hal ini dikarenakan cangkul dapat menjangkau bagian-bagian yang tidak dapat
dijangkau oleh bajak traktor.
5. Pengairan
Pada tanaman keprasan dilaksanakan tiga kali, pengairan hanya dapat dilakukan pada lahan sawah atau tegalan yang beririgasi teknis. Untuk
lahan kering pengairan sangat bergantung pada hujan. Pengairan I dilaksanakan pada tanaman berumur 2
– 3 minggu. Pengairan II dan III dilaksanakan sebelum pemupukan I dan II, yaitu saat tanaman berumur 1
bulan dan 2 bulan.
6. Pemupukan