Penutupan bibit Penyulaman. Pengairan Pengendalian gulma

3. Pengairan

Pengairan perlu dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kelembaban tanah, mempermudah penanaman, marangsang perkecambahan bibit sehingga diharapkan pertumbuhan bibit yang merata. Pengaiaran diusahakan tidak lebih dari satu hari untuk mencegah terjadinya busuk pada bibit. Kegiatan ini dilaksanakan pada lahan sawah beririgasi atau lahan tegalan yang dekat dengan aliran air.

4. Penutupan bibit

Penutupan bibit adalah kegiatan menutup bibit dengan menggunakan tanah yang gembur atau remah setebal 5 – 10 cm. penutupan bibit dilaksanakan dengan menggunakan cangkul. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah kehilangan air dan menjaga kelembaban pada bibit serta menjaga mata tunas agar tidak rusak Gambar 6. Gambar 6. Penutupan Bibit Pemeliharaan tanaman pertama Pemeliharaan tanaman pertama tebu di wilayah kerja PG. Madukismo adalah sebagai berikut:

1. Penyulaman.

Kosongnya barisan tebu pada juringan perlu dilakukan penanaman ulang. Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali bibit pada bagian barisan yang kosong karena terjadi kematian rumpun atau bibit yang telah ditanam mati. Pada umunya penyebab kematian rumpun adalah serangan hama dan penyakit atau tidak dapat bersaing dengan pertumbuhan gulma. Barisan kosong yang memiliki panjang lebih dari setengah meter harus dilakukan penyulaman. Penyulaman dilakukan pada saat tebu berumur 3 – 4 minggu. Bibit yang digunakan sebagai bahan sulam adalah bibit dederan berumur sekitar 3 mingu Gambar 7. Penyulaman juga dapat dilakukan dengan memecah rumpun atau memindahkan rumpun. Gambar 7. Bibit Dederan

2. Pengairan

Pengairan pada lahan kering atau tegalan hanya dengan bergantung pada air hujan. Oleh karena itu penanaman pada lahan kering sebaiknya dilaksanakan pada bulan Oktober, November dan Desember. Pengairan pada lahan sawah dilakukan 3 sampai 4 kali. Pengairan pertama dilakukan pada saat tanam dengan tujuan merangsang perakaran pada bibit. Pengairan kedua dapat dilakukan dilakukan pada saat tebu berumur 10 sampai 15 hari. Pengairan ketiga dan keempat dilaksanakan bersamaan atau sebelum pemupukan I dan II, yaitu pada saat tebu berumur 30 dan 60 hari.

3. Pengendalian gulma

Kegiatan mengurangi jumlah gulma yang terdapat di lahan bertujuan untuk mengurangi kompitisi antara tanaman tebu dengan gulma. Kompetisi tersebut dapat berupa penyerapan unsur hara, pemanfaatan ruang, sinar matahari, dan air. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh adanya keberadaan gulma di perkebunan tebu relaitf cukup besar. Pelaksanaan dangir adalah secara manual oleh buruh dengan menggunakan cangkul karena kegiatan ini biasanya dilaksanakan bersamaan dengan bumbun dan sebelum pemupukan. Kegiatan pengendalian tergantung kondisi pertumbuhan gulma di lahan. Namun diutamakan sampai tebu berumur 4 bulan lahan harus bebas dari gulma karena setelah 4 bulan maka tajuk tebu sudah menutupi lahan sehingga pertumbuhan gulma relatif lebih rendah. Pengendalian gulma secara manual dipengaruhi faktor tesedianya tenaga kerja dan kurang terserapnya aplikasi herbisida Prestasi kerja mahasiswa 0.02 haHOK dan prestasi kerja buruh 0.031 haHOK. Gulma yang tumbuh di lahan tebu terdiri dari golongan gulma daun lebar, golongan daun sempit atau rumput, dan golongan teki Tabel 6. Tabel 6. Data Jenis Gulma PG. Madukismo Jenis Gulma Kerapatan Tinggi Kerapatan Sedang Kerapatan Kurang Daun Lebar Amaranthus Mimosa invisa Euphorbia heterophylla Centrosema pubescens Ageratum conyzoides Portulaca oleraceae Commelina benghalensis Daun Sempit Cynodon dactylon Echinochloa colonum Panicum repens Eleusine indica Imperata cylindrical Teki-tekian Cyperus sp. Cyperus rotundus Sumber : Bina Sarana Tani PG. Madukismo, Bantul 2012

4. Pemupukan