Pemupukan Pembumbunan Pengelolaan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) di Pabrik Gula Madukismo, PT. Madubaru, Yogyakarta: dengan Aspek Khusus Mempelajari Produktivitas Tiap Kategori Tanaman

bulan lahan harus bebas dari gulma karena setelah 4 bulan maka tajuk tebu sudah menutupi lahan sehingga pertumbuhan gulma relatif lebih rendah. Pengendalian gulma secara manual dipengaruhi faktor tesedianya tenaga kerja dan kurang terserapnya aplikasi herbisida Prestasi kerja mahasiswa 0.02 haHOK dan prestasi kerja buruh 0.031 haHOK. Gulma yang tumbuh di lahan tebu terdiri dari golongan gulma daun lebar, golongan daun sempit atau rumput, dan golongan teki Tabel 6. Tabel 6. Data Jenis Gulma PG. Madukismo Jenis Gulma Kerapatan Tinggi Kerapatan Sedang Kerapatan Kurang Daun Lebar Amaranthus Mimosa invisa Euphorbia heterophylla Centrosema pubescens Ageratum conyzoides Portulaca oleraceae Commelina benghalensis Daun Sempit Cynodon dactylon Echinochloa colonum Panicum repens Eleusine indica Imperata cylindrical Teki-tekian Cyperus sp. Cyperus rotundus Sumber : Bina Sarana Tani PG. Madukismo, Bantul 2012

4. Pemupukan

Kegiatan pemupukan bertujuan untuk pemberian atau penambahan bahan- bahan yang dibutuhkan tanaman ke tanah untuk melengkapi keadaan unsur hara dalam tanah yang tidak cukup terkandung didalamnya. Untuk Plant Cane PC mengajurkan dosis 5 kuha ZA dan phonska 5 kuha. Pemupukan berdasarkan waktu aplikasinya terdiri dari pemupukan I dan pemupukan II. Pemupukan I dilaksanakan ketika tebu berumur 4 minggu dengan dosis setengah dari dosis total yaitu 2.5 kuha ZA dan 2.5 kuha Ponska NPK. Pemupukan II dilaksanakan pada saat tebu berumur 2 bulan. Dosis pemupukan II sama dengan pemupukan I. Untuk lahan kering, pemupukan biasanya dilaksanakan dengan menunggu datangnya hujan. Aplikasi pupuk disebarkan secara manual di atas permukaan tanah setelah itu pupuk ditutupi tanah. Pemupukan diberikan di bagian samping barisan tanaman, pemupukan I dan II diaplikasikan pada bagian yang berlawanan. Pencampuran pupuk dilaksanakan agar pupuk yang diaplikasikan ke lahan homogen atau sama dosisnya. Penambahan pupuk dapat dilakukan jika tampak nyata hasil pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman. Jika pertumbuhan tidak optimal setelah pemberian pupuk maka pemberian pupuk selanjutnya dikurangi dan dikonversikan ke tanaman yang pertumbuhannya optimal. Tidak optimalnya pertumbuhan biasanya disebakan oleh faktor lingkungan seperti kekeringan dan solum tanah dangkal.

5. Pembumbunan

Pembumbunan juga disebut tambah tanah. Kegiatan penimbunan tanah pada barisan tanaman dengan cara memindahkan tanah ke pangkal tebu. Pembubunan dilakukan tiga kali. Pembubunan I dilaksanakan pada tebu berumur 30 – 35 hari, pembumbunan I bertujuan untuk merangsang pertumbuhan anakan dan menutup pupuk I serta menekan pertumbuhan gulma. Pembumbunan II dilaksanakan pada tebu berumur 60 sampai 70 hari, pembumbunan II bertujuan untuk menambah media perakaran tanaman, menutup pupuk II dan juga untuk menekan pertumbuhan tumbuhnya anakan tersier dan kuarter. Pembumbunan III dilaksanakan pada tebu berumur sekitar 75 sampai 90 hari, pembubunan III bertujuan agar akar dibagian ruas atas tumbuh, melancarkan aliran air hujan, dan memperkokoh batang tebu agar tidak mudah roboh. Prestasi kerja mahasiswa 0.024 haHOK dan prestasi kerja buruh 0.051 haHOK.

6. Klentek