Keadaan Siswa Keadaan Guru, Siswa, Sarana dan Prasarana, dan Struktur

“Ya, karena dalam komponen RAPBS menyangkut kebutuhan atau programkegiatan pembelajaran, maka saya menginstruksikan kepada dewan guru, dengan masing-masing bidang studi yang mereka ampu untuk membuat daftar usulan kebutuhan atau programkegiatan untuk semester ganjil dan genap satu tahun dan dikoordinir oleh Wakil Kepala Sekolah BidangKurikulum. Karena pada prinsipnya RAPBS disusun untuk mengakomodir kebutuhan para guru dan siswa.” 11 Pendapat Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara tersebut dibenarkan oleh penjelasan dari Wakil Kepala Sekolah BidangKurikulum: “Benar, bidang kurikulum memang diinstruksikan oleh Kepala Sekolah untuk mengkoordinir guru-guru yang membuat usulan- usulan yang hendak dituangkan dalam penyusunan RAPBS. Kebutuhan guru dan siswa adalah hal yang utama di samping kebutuhan lain seperti pengadaan atau pemeliharaan sarana dan prasarana. Jadi, memang kepala sekolah menyerahkan urusan kurikulum kepada masing- masing guru.” 12 Berdasarkan wawancara dengan Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara dan Wakil Kepala Bidang Kurikulum tersebut, pada prinsipnya, pembagian wewenang secara verbal memang dilaksanakan oleh Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara. Akan tetapi, pembagian wewenang berupa pembentukan tim penyusun RAPBS secara tertulis dan formal justru tidak ada. Inilah yang menjadi salah satu aspek yang kurang diperhatikan oleh Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara dalam penyusunan RAPBS. Selain itu, pada setiap dilaksanakannya rapat, kelengkapan dokumen lain seperti notulensi yang mencatat berita acara penyusunan RAPBS SMK Karya Bangsa Nusantara, masih dibuat secara manual dengan menggunakan tulisan tangan. Dokumen notulensi rapat penyusunan RAPBS dapat dilihat pada lampiran.Hal tersebut menunjukkan kekurangsiapan dan kekurangrapian administrasi di SMK Karya Bangsa Nusantara, 11 Zulmar, Hasil wawancara, Solear, 09 November 2016 12 Wawan Ariawan, Hasil wawancara, Solear, 10 November 2016 karena notulensi sendiri dapat dibuat secara rapi menggunakan personal computer PC. Berdasarkan beberapa hal tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara belum sepenuhnya melaksanakan aspek pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam penyusunan RAPBS, walaupun dalam prosesnya dilaksanakan, tetapi kelengkapan dalam pembagian tugas masih banyak kekurangan.

b. Melibatkan Seluruh Pemangku Kepentingan dalam

Penyusunan RAPBS Urgensi Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara melibatkan Komite Sekolah, Yayasan, dan orang tua siswa, serta guru dan staf tata usaha tentunya dalam penyusunan RAPBS, adalah dalam upaya memenuhi prinsip transparansi. Karena RAPBS adalah rencana yang menggunakan berbagaimacam sumber dana di dalam realisasinya, terutama karena adanya penggunaan iuran bulanan dari orang tua siswa, maka, semua pemangku kepentingan termasuk orang tua siswa wajib berkontribusi dalam penyusunan RAPBS. Hal ini sebagaimana pernyataan Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara, “…Sangat penting sekali. Tentu anda paham jika sekolah swasta memang mengandalkan iuran dari orang tua siswa untuk operasional sekolah. Keterlibatan Komite Sekolah, Yayasan, dan Orang tua adalah upaya untuk membangun rasa saling percaya dan rasa saling memiliki peran terhadap ketercapaian tujuan pendidikan” 13 Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara menyadari betul hal tersebut, bahwa kontribusi semua pihak secara langsung maupun tidak langsung sangat dibutuhkan di setiap aktivitas yang menyangkut kepentingan sekolah, termasuk pada proses penyusunan RAPBS. 13 Zulmar, loc.cit Hal tersebut senada dengan pernyataan Ketua Komite SMK Karya Bangsa Nusantara: “…Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara melibatkan komite sekolah sebagai mitra dalam penyusunan RAPBS.Karena Kepala Sekolah menyadari, bahwa penyusunan RAPBS perlu kecermatan dan penyatuan visi misi antarpihak yang dilibatkan .” 14 Keterlibatan atau kontribusi semua pihak dianggap oleh Beliau sebagai hubungan kemitraan yang baik dalam rangka menyamakan persepsi. Karena menurut Beliau, menyamakan persepsi antara pihak sekolah dan orang tua siswa adalah hal yang cukup sulit di setiap prosesnya. Menjelaskan kebutuhan atau program-program yang diusulkan sekolah tidak serta merta diterima oleh orang tua siswa. Maka, ada peran komite sekolah dalam membantu kepala sekolah mensosialisasikan program- program yang akan dimasukan dalam draf RAPBS. Pendapat lain diperoleh dari salah satu perwakilan orang tua siswa bernama Nurhasan, beliau menyatakan bahwa “…Saya diundang hadir ke sekolah pada akhir bulan Juli yang lalu untuk mengikuti rapat dengan Kepala Sekolah, membahas tentang kesepakatan nominal iuran per siswa dan mendengarkan penjelasan tentang program-program yang akan diusulkan untuk direalisasikan.” 15 Pada dasarnya, selain komite sekolah, kontribusi orang tua siswa dalam penyusunan RAPBS dipandang sama pentingnya oleh Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara.Orang tua siswa wajib mengetahui kemana iuran yang dibayarkan rutin setiap bulan dikelola oleh sekolah.Oleh karena itu, melalui rapat penyusunan RAPBS ini menjadi forum di mana sekolah dan orang tua siswa dapat duduk bersama untuk menyamakan visi dan misi. Menurut Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara, keterlibatan orang tua siswa bertujuan agar usulan anggaran 14 Dadan Mardiana, Hasil wawancara, Solear, 14 November 2016 15 Nurhasan, Hasil wawancara, Solear, 15 November 2016