Sekolah Bidang Kurikulum adalah usulan yang sudah melalui pertimbangan tingkat kebutuhan dan urgensinya.
Kesimpulannya, revisi RAPBS sepanjang proses penyusunan atau sebelum pengesahan tidak dilakukan oleh Kepala SMK Karya
Bangsa Nusantara. Revisi dilakukan hanya ketika ada kendala atau penyesuaian pada RAPBS yang sedang berjalan.
C. Temuan Hasil Penelitian
Terdapat beberapa temuan hasil penelitian mengenai kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RAPBS di SMK Karya Bangsa
Nusantara. Mengenai kemampuan Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara meliputi pemahaman prinsip, pembuatan strategi, dan pelaksanaan
prosedur. “Prinsipnya, penyusunan RAPBS harus melibatkan kepala sekolah,
guru, komite sekolah, staf tata usaha, dan komunitas sekolah.
32
” Berdasarkan teori di atas, maka dapat dikaitkan dengan hasil
penelitian penyusunan RAPBS oleh Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara yang belum melibatkan seluruh pemangku kepentinganstakeholders,
sehingga penyusunan RAPBS belum memenuhi prinsip tersebut. Penelitian sebelumnya yang dilaksanakan Ana Fitriana di MA An-
Najah Petukangan Selatan Jakarta. Pada penelitian tersebut membahas tentang aspek perencanaan anggaran. Kepala Sekolah MA An-Najah
Petukangan Selatan Jakarta hanya melibatkan bendahara dan pihak yayasan.
Penelitian yang dilaksanakan Dewi Arianti di MAN Insan Cendikia, pada penelitian tersebut menjelaskan bahwa Kepala MAN Insan Cendekia
melibatkan semua pemangku kepentingan, mulai dari unsur internal dan eksternal sekolah.
Penelitian yang dilaksanakan Ahmad Faizal Fahmi, di Madrasah Aliyah Pembaharuan Bekasi. Pada penelitian tersebut pelibatan pemangku
32
Manahan Tampubolon, Perencanaan dan Keuangan Pendidikan, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015, h. 234
kepentingan oleh Kepala MA Pembaharuan Bekasi masih sangat kurang berkontribusi.
Ratna Wulaningrum, SMP Negeri 10 Samarinda. Pada penelitian tersebut membahas tentang keterlibatan pegawai dalam penyusunan
anggaran sekolah tanpa membahas Kepala Sekolah secara spesifik untuk prinsip penyusunan anggarannya
Kesimpulannya, prinsip penyusunan anggaran RAPBS yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan belum secara optimal
dimaksimalkan oleh Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara. Temuan lainnya adalah tidak adanya strategi penyusunan anggaran
RAPBS, dalam teori Idochi Anwar mengemukakan bahwa: “Strategi anggaran merupakan titik awal dalam penyiapan dan
pembuatan rencana anggaran suatu institusi. Penentuan strategi anggaran dimulai dari menilai faktor-faktor eksternal yang
memengaruhi kegiatan dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal. Pentingnya strategi penganggaran dalam perencanaan tidak
dapat terlalu ditekankan, tetapi tanpa strategi yang baik organisasi tidak mungkin memperoleh manfaat secara penuh dari peluang dan
kekuatan yang ada. Sebuah instrumen yang dirancang untuk memfasilitasi perencanaan, budget juga memberikan sebuah konteks
proses perencanaan dalam pemilihan langkah-langkah dalam mencapai
tujuan yang ditetapkan.”
33
Berdasarkan pendapat di atas, bagi sebuah institusi seperti sekolah seharusnya memang memiliki strategi anggaran agar dapat digunakan
untuk kepentingan penyusunan anggaran RAPBS. Dikaitkan dengan hasil penelitian yang penulis laksanakan tentang
penyusunan RAPBS, Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara tidak menggunakan strategi dalam penyusunan RAPBS. Hal tersebut dimaklumi
karena orientasi Kepala Sekolah belum berdasarkan visi, misi, dan tujuan secara optimal.
Penelitian sebelumnya belum ditemukan membahas aspek ini, karena umumnya penelitian-penelitian sebelumnya membahas manajemen
33
Idochi Anwar, op. cit., h. 214