Analisis Lingkungan Internal Sekolah

Berdasarkan pendapat dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara sudah melaksanakan identifikasi dan inventarisasi rencana kegiatan atau program melalui instruksi kepada dewan guru dengan yang dikoordinir Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.

b. Menentukan Sumber Dana untuk Rencana Kegiatan atau

Program Dalam penyusunan RAPBS, setiap rencana kegiatan atau program dibiayai dari sumber dana yang diandalkan sekolah. SMK Karya Bangsa Nusantara sebagai sekolah swasta memiliki beberapa sumber dana tetap, di antaranya adalah iuran bulanan siswa.Setiap siswa diwajibkan membayar iuran perbulan senilai Rp. 90.000. Pada awalnya, Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara berharap iuran bulanan siswa tersebut menjadi sumber dana terbesar dengankontribusi sebesar 80 dari dana total, akan tetapi realisasinya hanya 50. Hal ini sebagaimana Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara tuturkan: “Persentase yang kami targetkan sebenarnya adalah 80, akan tetapi pada kenyataannya yaitu 50, namun itu masih terhitung dominan. ” 26 Walaupun keterbatasan dana terjadi pada penerimaan dari iuran bulanan siswa, pihak sekolah merasa sangat terbantu dengan adanya sumber dana lain. Sumber dana rutin yang sering diandalkan yaitu Bantuan Operasional Sekolah BOS, tetapi persentasenya tidak lebih besar dibandingkan iuran bulanan siswa.Namun, Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara merasa sangat terbantu ketika target penerimaan dari iuran bulanan siswa tidak sepenuhnya sesuai ekspektasi. Selain kedua sumber dana tersebut, dana-dana yang bersifat insidental seperti hibah maupun bantuan dari pihak lain, kurang lebihnya cukup membantu walaupun tidak menjadi sumber dana yang rutin. 26 Zulmar, loc.cit. Di samping ada alternatif penerimaan sumber dana lain selain dari iuran bulanan siswa, seperti BOS, akan tetapi pada kenyataannya, ada kendala yang dihadapi Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara yaitu sering terjadinya keterlambatan dan ketidaktentuan tanggal transfer dana BOS yang dikirim oleh Pemerintah Pusat sehingga mempengaruhi perkiraan kebutuhan atau programkegiatan yang tercantum dalam RAPBS. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara cukup teliti dalam menentukan sumber-sumber dana yang dibutuhkan untuk membiayai rencana kegiatan atau program maupun kebutuhan-kebutuhan lain yang diusulkan dalam RAPBS. Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara tidak hanya mengandalkan pada satu sumber saja, tetapi memaksimalkan sumber lain yang masih sangat mungkin memberikan kontribusi yang lebih banyak lagi.

c. Menyusun Kertas Kerja berdasarkan Rincian Kegiatan dan

Pendapatan ke dalam Format yang Disetujui RAPBS adalah sebuah dokumen yang menjadi pedoman bagi kepala sekolah dan guru maupun pegawai dalam melaksanakan program atau kegiatan. Sebelum disahkan, dokumen RAPBS disusun dalam format kertas kerja yang disesuaikan dan disetujui oleh kepala sekolah. Di SMK Karya Bangsa Nusantara, format kertas kerja yang digunakan masih sangat sederhana, dalam arti rincian pendapatan dan belanja yang perlu dituangkan ke dalam kertas kerja kurang lengkap, karena hanya melampirkan rencana kegiatan dan anggaran tanpa menyebut sumber pendanaan secara rinci. Kepala SMK Karya Bangsa Nusantara berasumsi bahwa format kertas kerja yang sederhana tersebut akan dengan mudah dipahami oleh pihak-pihak yang ingin mengetahui pendapatan dan pengeluaran atau belanja sekolah. Yang beliau pahami bahwa program-program yang tercantum di RAPBS tidak perlu ditampilkan