terus  mengkampanyekan  gaya  hidup  ramah  lingkungan  melalui  berbagai media dan cara.
Selain  berkampanye  melalui  kegiatan  offline,  Earth  Hour  Solo  juga melancarkan aksinya melalui berbagai media online.
I. Hubungan Earth Hour dengan WWF
Pada tahun 2007, WWF merupakan salah satu inisiator Earth Hour di Sydney  yang  kemudian  pada  tahun-tahun  berikutnya  turut  serta  dalam
kampanye Earth Hour dengan menyebarkan kampanye ini di lebih dari 70 negara jaringan WWF di seluruh dunia.
Gambar 3.2. Logo WWF World Wide fund For Nature
Target utama kampanye Earth Hour Indonesia, yaitu: 1.
Untuk melanjutkan target efisiensi energi dan perubahan gaya hidup di kota-kota besar di dunia dengan konsumsi listrik tinggi,
2. Berusaha mengaitkannya dengan potensi sumber energi baru terbarukan
yang lebih bersih dan berdampak minimal pada lingkungan
3. Mengangkat  dan  memancing  semangat  kepemimpinan  pemerintahan
dan  korporasi  untuk  secara  signifikan  melakukan  efisiensi  energi  dan penggunaan  sumber  energi  baru  terbarukan  sebagai  bagian  dari
kebijakan mereka.
J. Tujuan kampanye Earth Hour Indonesia
Menjaring  sebanyak-banyaknya  individu,  rumah  tangga,  dan pemerintahan  untuk  ikut  mematikan  lampu  sebagai  simbol  kontribusi
mereka terhadap perubahan iklim. Mengajak dan mengedukasi masyarakat mengenai  pemanasan  global  dan  apa  yang  bisa  dilakukan  setiap  individu
untuk menjadi bagian dari perubahan untuk mengurangi penggunaan emisi mereka.
Menjaring partisipasi korporasi untuk mengomunikasikan Earth Hour baik  staf  mau  pun  jejaring  eksternal  untuk  berkomitmen  mematikan
lampunya  dan  melakukan  perubahan  kebijakan  dalam  pengunaan  energi. Terbentuknya  kegiatan  komunitas  hijau  masyarakat  di  berbagai  kota  di
Indonesia. Dukungan dari makin banyak pemimpin Daerah dan Kota di seluruh
wilayah Indonesia, Presiden, Menteri Lingkungan Hidup berupa perubahan kebijakannya terkait penghematan energi.
“Bergaya hidup hemat energi tidak cukup hanya dengan berpartisipasi di  Earth  Hour  saja,  tetapi  harus  terus  dibuktikan  setiap  hari,  dan  diikuti
dengan  mengubah  gaya  hidup  ramah  lingkungan  lainnya,  seperti: mengendalikan  penggunaan  listrik,  hemat  penggunaan  kertastisu,  aktivasi