51
BAB IV Analisis Temuan
A. Strategi Komunikasi Persuasif Yang Digunakan Volunteer Earth Hour
Tangerang.
Strategi komunikasi persuasif yang diterapkan Volunteer Earth Hour Tangerang sebagai upaya dalam memberikan solusi terhadap berbagai
masalah di dalam aktivitas kehidupan masyarakat kota Tangerang, terkait dengan ketergantungan masyarakat dalam memakai energi yang berlebihan
sehingga berdampak kepada hal negatif yang dapat merusak bumi dan lingkungan, seperti timbulnya efek rumah kaca, pemanasan global,
perubahan iklim, hujan asam, dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu maka strategi komunikasi persuasif yang dilakukan untuk masyarakat kota
Tangerang dalam menghemat energi harus sesuai dengan strategi komunikasi persuasif yang pas dan tepat.
Srategi komunikasi persuasif yang pas dan tepat Volunteer Earth Hour
Tangerang dalam menghemat energi pada masyarakat kota Tangerang itu sendiri. Dari teori yang telah dijelaskan di bab dua, terdapat tiga strategi
komunikasi persuasif didalam teori Melvin L. DeFleur dan Sandra J. Ball- Roceach memiliki tiga pendekatan strategi diantaranya Strategi
Psikodinamika, Strategi Sosiokultural, dan Strategi Meaning Construction. Ketiga strategi ini diguakan sesuai dengan masyarakat kota Tangerang yang
dihadapi oleh Volunteer Earth Hour Tangerang.
1. Strategi Psikodinamika
Pada pembentukan pengetahuan masyarakat mengenai penghematan energi. Mereka dihadapkan pada kondisi emosional
tersendiri. Mekanisme pertahanan dalam seorang individu saat menerima stimulan dari luar adalah repression penekanan berkenaan
dengan dorongan hati yang tidak pantas dikeluarkan sehingga didesak kedalam pikiran bawah sadar, jika mengacu pada kampanye
penghematan energi, masyarakat akan menjadi terpengaruh untuk menghemat energi berdasarkan penekanan ini maka dorongan hatinya
yang paling berpengaruh terhadap perubahan perilakunya. Regression kemunduran kembali ke bentuk-bentuk perilaku
awal perkembangan. Sublimation mengganti perilaku yang tidak wajar dengan perilaku yang lebih baik. Displacement penggantian
mengubah sasaran pelampiasan dari emosi kepada sebuah objek lain. Reaction formation pembentukan reaksi bertindak yang berlawanan
dengan apa yang dirasakan atau diinginkan. Salah satu strategi pokok dan utama yang digunakan volunteer
Earth Hour disaat mengampanyekan masyarakat yaitu melalui pendekatan secara emosional maupun faktor-faktor kognitif. Volunteer
sebagai persuader harus dapat mengutarakan pesan persuasi baik secara rasional maupun menyentuh aspek emosional kepada
masyarakat. Dengan cara rasional komponen kognitif pada diri masyarakat dapat dipengaruhi. Aspek kognitif ini dimana volunteer
memberikan ide-ide ataupun pemikiran yang baru kepada masyarakat akan terbentuk suatu keyakinan bahwa mengikuti program program
penghematan energi merupakan suatu kebutuhan dan penting untuk masa depan. Dengan memperlihatkan dampak lingkungan bagi
manusia jika tidak dijaga dari sekarang maka akan sangat membahayakan bagi manusia ke depannya.
Tujuan pendekatan psikodinamika menurut Ivey dalam Gurnarsa, 2007, yaitu membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi
sesuatu yang didasari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sinteis
baru dari konflik-konflik yang masa lampau menjadikan masyarakat untuk lebih sadar akan penghematan energi. Biasanya mereka akan
terbiasa dengan apa yang digambarkan oleh media sebagai bencana alam atau kerusakan alam yang disebabkan oleh pemborosan energi.
Esensi dari strategi psikodinamika untuk persuasi adalah pesan yang efektif bersifat mampu yang mengubah fungsi psikologis
individual dengan berbagai cara di mana masyarakat akan merespon secara terbuka dengan bentuk perilaku seperti yang diinginkan atau
sesuai dengan yang dinyatakan persuader. Dalam hal ini mengenai penggunaan plastic yang makin berkurang.
Dengan menjalin hubungan baik dan berteman kepada beberapa masyarakat sehingga masyarakat justru merasa nyaman pada
hubungan yang baik dengan Earth Hour, berkomunikasi dua arah
antara perusuader dan persuadee yang searah sehingga dalam mempersuasif masyarakat untuk mengikuti program penghematan
energi akan mudah. Karena tingkat emosional yang muncul pada saat komunikasi personal yang dilakukan menjadi indikator dalam
mempersuasif masyarakat. Selain dalam konteks hubungan emosional yang memengaruhi
antara volunteer dan masyarakat perlu juga suatu unsur kepercayaan antara satu sama yang lain. Pentingnya komunikasi secara continue
dan menjalin hubungan secara kognitif dengan tujuan utama memang untuk mengampanyekan penghematan energi tetapi di samping itu
juga akan menimbulkan rasa percaya antara satu sama lain dengan volunteer, masyarakat dengan memanfaatkan akan situasi komunikasi
secara langsung tidak formal dilakukan secara rutin sehingga menjadikan volunteer mudah untuk mempersuasi masyarakat untuk
mengikuti program penghematan energi yang dilakukan oleh Earth Hour dengan situasi yang mendukung.
Komunikasi secara continue itu dilakukan oleh volunteer dengan cara melakukan kegiatan yang menjadi agenda rutin mereka. Dalam
hal ini, program-program yang sudah berada pada program kerja yang dirapatkan oleh pada pengurus Earth Hour. Seperti yang dilakukan
dengan mengedukasi anak sekolah. “Untuk pendekatan-pendekatan khusus kita lakukan dengan
mengadakan kampanye di sekolah, mengapa? Karena dilingkungan sekolah mereka lebih antusias dan para murid
lebih cepat menangkap edukasi yang kita berikan, dan kita juga