adanya rampok plastik di mall-mall, maka masyarakat akan beralih dari membawa belanjaan dengan kantong plastik digantikan dengan
reusable bag atau toth bag yang ramah lingkungan, dengan cara merampok plastik dan para pengunjung mall menukarkan dengan
reusable bag, para volunteer membantu untuk memindahkan belanjaan para pengunjung dari kantong plastik ke reusable bag yang telah
disediakan oleh Volunteer Earth Hour Tangerang. Kegiatan ini, Volunteer Earth Hour Tangerang menyambangi
keramaian tempat kegiatan jual beli keperluaan sehari-hari, dimana masyarakat banyak menggunakan plastik, pihak Earth Hour Tangerang
menyambangi satu persatu masyarakat yang telah selesai berbelanja dan menggunakan plastik, lalu meminta plastik yang mereka gunakan untuk
diganti dengan reusable bag atau totebag yang lebih ramah lingkungan yang akan diberikan secara gratis.
Gambar 4.2. Kegiatan Rampok Plastik Earth Hour Tangerang
16
Kegiatan ini juga sangat membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik yang sangat berbahaya dalam
lingkungan sekitar. Sehingga pemerintah mempunyai program kantong plastik berbayar yang diterapkan kepada para penjual seperti
minimarket dan lain sebagainya. Program kantong plastik berbayar dapat menyadarkan masyarakat
tentang hemat energi, karena bahaya kantong plastik dapat merusak pelestarian lingkungan pada alam sekitar.
Program Rampok Plastik pesan persuasi strategi Psikodinamika dengan cara kegiatan yang terjun langsung ke masyarakat, berbaur
16
Gambar Kegiatan Rampok Plastik, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang
dengan masyarakat dan merangkul mereka dengan mempersuasi emosional dan kongnitif masyarakat untuk menukarkan kantong plastik
ke reusable bag atau tote bag ke para pengunjung yang berada disekitar mall yang tujuannya menyadarkan mereka untuk berhenti menggunakan
kantong plastik yang mempunyai dampak negatif pada lingkungan hidup. Program ini sangat menarik perhatian para pengunjung mall atau
masyarakat sehingga mereka menerima dengan baik dan mengubah pola pikir mereka serta sikap yang lebih baik dalam aktivitas
kehidupannya untuk berhemat energi dengan cara meninggalkan kebiasaan lama mereka yaitu kecenderungan menggunakan kantong
plastik.
3. Program Selebrasi Switch Off
Program Volunteer Earth Hour Tangerang selebrasi switch-off, selebrasi adalah acara tahunan yang merupakan puncak dari kampanye
Earth Hour Global. Kegiatan utama dalam selebrasi ialah melaksanakan switch-off atau mematikan lampu selama satu jam dari
pukul 20.30-21.30 di minggu akhir bulan maret. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak oleh Earth Hour di seluruh dunia. Selain
switch off, Earth Hour Tangerang mengundang komunitas kain sebagai pengisi acara dalam selebrasi ini. Pejabat publik setempat seperti wali
kota atau wakil wali kota, kang nong dari Tangerang raya, dan duta-duta diseluruh Tangerang pun diundang untuk turut berpartisipasi dalam
acara ini.
Gambar 4.3. Kegiatan selebrasi switch-off Earth Hour
17
Selain mengundang yang telah disebutkan diatas, Volunteer Earth Hour juga mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan selebrasi
switch-off dengan mengikuti event kegiatan Earth Hour Tangerang seperti menyalakan lilin, dan kegiatan lainnya yang telah di siapkan
oleh Earth Hour diseluruh dunia. Selebrasi swith off menjadi kegiatan puncak Earth Hour diseluruh
dunia, dengan mematikan listrik selama satu jam dan ini merupakan program yang membedakan Earth Hour dengan komunitas lingkungan
hidup lainnya. Pesan strategi Psikodinamika yang dilakukan oleh para Volunteer
Earth Hour Tangerang sebelum acara puncak ini dikemas dengan sangat menarik, mengundang masyarakat kota Tangerang melalui media
17
Gambar Kegiatan Selebrasi Switch-Off, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang
cetak, media massa, media online, pamplet, serta banner yang dipasang di tempat keramaian serta bahu jalan, tujuannya agar masyarkat
mengetahui bahwa akan ada pemadaman listrik secara serentak diseluruh kota di dunia salah satunya kota Tangerang dengan
mematikan listrik selama satu jam. Kegiatan ini sangat menarik perhatian masyrakat dan pemerintah sehingga mereka berbaur dengan
para Volunteer Earth Hour Tangerang dengan mengikuti kegiatan mereka dan berpartisipasi dengan mengikuti event-event yang telah
dirancang oleh para Volunteer Earth Hour Tangerang, inilah srategi Psikodinamika Volunteer Earth Hour Tangerang dalam mempersuasi
masyarakat kota Tangerang untuk hemat energi.
4. Program Fun Tree Planting
Program Fun Tree Planting yaitu penanaman pohon mangrove disepanjang pesisir pantai di daerah Teluk Naga. Kegiatan ini
dilaksanakan sebagai peringatan hari pohon dan hari menanam pohon di bulan November, peserta kegiatan ini adalah masyarkat umum dan
komunitas di kota Tangerang. Masyarakat umum diajak untuk berkeliling hutan mangrove dengan meggunakan perahu kemudian
masyarakat umum dipersilahkan untuk menanam sendiri bibit mangrove yang telah disediakan oleh Earth Hour Tangerang.
Gambar 4.4. Kegiatan Fun Tree planting Earth Hour Tangerang
18
Penanaman pohon mangrove di pinggir pantai memiliki banyak manfaat untuk lingkungan hidup seperti mencegah intrusi air laut,
mencegah erosi dan abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami, sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis
satwa, dan berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilakn daerah pesisir.
Strategi Psikodinamika dalam program ini, Volunteer Earth Hour Tangerang mengajak masyarakat dan para komunitas yang berada di
kota Tangerang untuk ikut berpartisipasi dalam menanam pohon mangrove dipinggir pantai yang tujuannya agar masyarakat tahu bahwa
hutan mangrove itu penting untuk alam pesisir pantai, sehingga masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau
ke kali sehingga tumpukan sampah itu sendiri sampai ke pesisir laut
18
Gambar Kegiatan Fun Tree Flanting, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang
maupun laut lepas sehingga merusak ekosistem yang berada di laut itu sendiri.
5. Program Earth Hour Tangerang Berbagi
Earth Hour Berbagi adalah acara amal yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan. Volunteer Earth Hour Tangerang mengumpulkan
dana secara kolektif kemudian menyambangi panti asuhan untuk menyalurkan donasi yang telah dikumpulkan, acara ini juga sekaligus
menjadi ajang berbuka puasa bersama bagi Volunteer Earth Hour Tangerang.
Volunteer Earth Hour mengemas pesan hemat energi dalam program Earth Hour berbagi dengan cara mengedukasi para penghuni
panti asuhan manfaat hemat energi dan dampak dari pemborosan energi, tujuannya agar mereka sadar hemat energi sangat penting dalam
kehidupan ini.
6. Program Kumbang
Kumbang adalah kumpul, main dan belajar bareng yang dilaksanakan oleh Earth Hour Tangerang saat ada open recruitment.
Kegiatan ini, ada pengenalan tentang Earth Hour dan edukasi mengenai lingkungan.
Gambar 4.5. Kegiatan pelatihan kumbang Earth Hour Global
19
Earth Hour Tangerang menempatkan seluruh Volunteernya menjadi tonggak komunikator dalam mengajak masyrakat untuk hemat
energi pada masyrakat kota Tangerang. Volunteers dikordinir oleh seorang kordinator dalam sebuah bidang. Jadi kordinator bidang
membawahi beberapa volunter dan para koordinator ini sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dari Earth Hour Indonesia yang bernama
KUMBANG Kumpul Belajar Bareng.
“
Para Volunteer yang diberangkatkan untuk pelatihan KUMBANG yang memiliki keaktifan, kontribusi, dan telah lama
menjadi volunteer Tangerang. Peserta KUMBANG ini akan dijadikan kordinator volunteer.”
20
Volunteer Earth Hour Tangerang memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi komunikator, dikarenakan sebelumnya melakukan
19
Gambar Kegiatan Pelatihan Kumbang, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang
20
Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015.
aksi kampanye, mereka telah lebih dahulu mendapatkan bebrbagai pelatihan dan diskusi mengenai gerakan Earth Hour, pesan hemat
energi, dan juga kemampuan public speaking. Sikap yang ditunjukkan oleh para Volunteer juga sejalan dengan
tujuan kampanye mereka yakni gaya hidup sehat dengan hemat energi. Dalam kesehariannya para Volunteer senantiasa melakukan kegiatan-
kegiatan hemat energi seperti mematikan listrik yang tidak dipakai, mengurangi sampah pelastik, dan juga mendaur ulang barang-barang
bekas. Kepribadian menunjukkan apakah pembicaraan memiliki pribadi yang hangat atau bersahabat, sedangkan dinamika menunjukkan materi
yang disampaikan menarik atau membosankan, dalam dinamikanya, Earth Hour Tangerang menyampaikan pesan-pesan hemat energi
dengan cara yang menarik seperti pesan persuasi rampok plastik di Car Free Day yang mana menarik perhatian masyarakat kota Tangerang,
serta School Campaign yang telah menarik perhatian pelajar di kota Tangerang.
Sasaran komunikasi sudah barang tentu bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui atau
agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Sasaran Volunteer Earth Hour Tangerang berdasarkan turunan
dari Earth Hour Indonesia ada tiga yaitu pemerintahan, korporasi, dan media. Pemerintahan dituju karena diharapkan pemerintah dapat
membuat kebijakan-kebijakan yang pro lingkungan. Korporasi dituju
Earth Hour karena pemborosan energi banyak terjadi disana dan media dituju agar pesan-pesan kampanye dapat tersebar lebih luas pada
masyrakat kota Tangerang khususnya. “Target sasaran Earth Hour Tangerang adalah pemerintah,
koorporasi, dan media. Pemerintah dituju menjadi salah satu target audience kampanye hemat energi karena pemerintah
memiliki wewenang untuk membuat kebijakan sehingga pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang pro dengan
kegiatan hemat energi. Koorporasi dituju karena korporasi adalah sebagai pelaku dalam pemborosan energi dan perusak lingkungan.
Seperti pemakaian energi yang berlebihan, banyaknya pengguaan kertas, ataupun limbah hasil usaha. Melalui media diharapkan
pesan penghematan energi dapat disampaikan dengan lebih luas ke masyrakat.”
21
Pendekatan dengan pemerintah dilakukan dnegan dialog-dialog, dengan demikian pemerintah kota Tangerang sangat mendukung aksi
pesan hemat energi sehingga pemerintah mengeluarkan surat edaran tentang pengehematan energi. Pendekatan kepada korporasi dilakukan
dengan pengajuan proposal kerjasama untuk turut mendukung aksi Earth Hour. Earth Hour Tangerang juga selalu mengirimkan Press
Release ke media-media untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Earth Hour dengan harapan media meliput dan pemberitaan tersebut
dapat menyebar luas ke masyarakat. Garis besar isi pesan persuasi gaya hidup hemat energi dari Earth
Hour Tangerang adalah mengenai penghematan energi. Pesan mengenai penghematan energi banyak disampaikan kepada pihak pemerintahan,
korporasi, masyarakat saat Car Free Day dan School Campaign di
21
Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015.
sekolah-sekolah yang berada di kota Tangerang, dan juga aksi puncak Earth Hour yakni mematikan listrik selama 60 menit pada setiap
tanggal 23 Maret setiap tahunnya. Aksi kampanye dan juga event puncak Earth Hour Tangerang dan
Earth Hour Indonesia mematikan lampu selama satu jam ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hafied Cangara dalam menyusun
pesan yakni glamour theory dengan mengenalkan ide baru yang dikemas secara cantik, ide awal Earth Hour untuk mengkampanyekan
hemat energi dengan cara simbolik mematikan lampu selama 60 menit pada akhir bulan maret setiap bulannya ternyata mendapat dukungan
dan juga diikuti oleh ratusan negara di dunia. Hafied Cangara dalam buku perencanaan dan startegi Komunikasi
menyebutkan ada tiga jenis sifat pesan, yakni pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan edukatif. Pesan yang bersifat informatif
berisikan informasi-informasi mengenai hal-hal tertentu. sifat informasi dibedakan atas dua macam, yakni informasi yang bersifat aktual dan
bersifat umum. Kedua, pesan yang bersifat persuasif. Penyusunan pesan yang bersifat persuasi memiliki sebuah proposisi, yakni adanya hasil
yang diperoleh sumber dari penerima atas pesan yang disampaikannya. artinya setip pesan diharapkan akan menghasilkan perubahan. Ketiga,
pesan yang bersifat edukatif. Pesan yang bersifat edukatif memiliki tekanan pada unsur kongnitif, afektif, dan psikomotorik. Pesan
mendidik harus memiliki tendensi ke arah perubahan bukan hanya dari
tidak tahu menjadi tahu, tapi juga melaksanakan apa yang diketahuinya.
22
Berdasarkan aksi-aksi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Volunteer Earth Hour Tangerang, pesan-pesan yang mereka sampaikan
sudah mencakup ketiga sifat pesan yang disampaikan oleh Hafied Cangara yakni informatif, persuasif, dan juga edukatif. Earth Hour
Tangerang tidak hanya ingin masyrakat sekedar mengetahui apa itu gaya hidup hemat energi, melainkan juga bisa melakukannya sebagai
gaya hidup sehari-hari. Onong Uchjana Efendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan
Praktek menyebutkan bahwa untuk mencapai sasaran komunikasi dapat memilih salah satu maupun gabungan penggunaan media, bergantung
pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan, dan teknik yang dipergunakan.
Earth Hour Tangerang memanfaatkan berbagai media yang ada untuk melakukan komunikasi persuasif hemat energi kepada
masyarakat kota Tangerang, baik itu media massa, media online, maupun melalui merchandise. Hafied Cangara menyebutkan bahwa
untuk sasaran masyarakat yang luas, pesan sebaiknya disampaikan melaui media massa seperti koran ataupun televisi.
“Saya membuat press relase ke media-media, membuat jadwal untuk press conference, memberikan penjelasan pada pers soal
acara yang akan dilaksanakan oleh Earth Hour, untuk event pra event puncak kita hanya menggunakan press relase, kalau acara
22
Hafied Cangara. Perencanaan dan strategi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Hal 115
puncak kita menggunakan press conference.”
23
Media internet dewasa ini juga benar-benar dimaksimalkan penggunaanya untuk berbagai kepentingan. Earth Hour Tangerang juga
memanfaatkan internet sebagai sarana untuk berkampanye melalui beberapa media sosial, website, dan juga youtube. McQuail
berpendapat bahwa media baru memiliki ciri yakni digitalisasi dan konvergensi pada semua aspek media, interaktif dan konektivitas yang
tinggi, mobilitas pengiriman dan penerimaan yang cepat, adaptasi publik dan peran baru khalayak, menjadi gateway untuk mengakses
informasi di web, kaburnya institusi media yang selama ini dikembangkan media massa. Media internet juga memiliki kelebihan
yakni kemampuan untuk menembus batas wilayah dan waktu, memperluas akses memperoleh informasi global, meningkatkan
kemamouan untuk berserikat secara bebas, mengancam tantanan yang telah mapan, memiliki kecepatan perkembangan dan penyebaran yang
sulit diatasi. Media internet yang memiliki berbagai kelebihan ini juga
dimanfaatkan oleh Earth Hour Tangerang, penyebaran dokumentasi aksi, bahkan menjaring volunteer melalui twitter.
Media lain seperti facebook Earth Hour Tangerang mengunggah dokumentasi-dokumentasi aksi. Kemudian link artikel, foto atau video.
Website Earth Hour Tangerang di www.earthhourtangerang.org
berisi
23
Yoga Mulya Darmawan, Koordinator Divisi Online Earth Hour Tangerang, Wawancara pada 20 september 2015.
tentang ajakan atau testimoni ajakan untuk melakukan gaya hidup hemat energi, seperti mematikan lampu, menanam tanaman,
dokumentasi tentang sebelum, saat dan sesudah event, dan liputan- liputan dari media.
“Dalam mengajak masyrakat hemat energi kita memakai sosial media, seperti twitter, facebook, blog, Instagram, line dan youtube yang
menjadi motor dalam kegiatan mempersuasi hemat energi. Khususnya twitter kita paling aktif dan mempunyai 2.500 followers‟ dan menjadi
kekuatan kita dalam berkampanye di media sosial.”
24
Selain mempersuasi melalui media massa dan media internet, Volunteer Earth Hour Tangerang memanfaatkan media Merchandise
seperti kaos, stiker, pin, dan tas ramah lingkungan sebagai media komunikasi persuasifnya. Dalam merchandise yang dijual oleh
Volunteer Earth Hour Tangerang terdapat selipan ajakan-ajakan untuk melakukan aksi hemat energi.
Peranan persuasi dalam masyarakat adalah menelaah tentang bagaimana ketertariikan antara individu dengan pengaruh yang
dibentuk oleh individu yang lain, kelompok dan organisasi, serta lembaga dimana individu tersebut bergabung, juga pengaruh
kolektivitas atas individu yang ditimbulkannya. Dengan kajian dinamika persuasif, masyarakat akan memperoleh
pengetahuan tentang menata lingkungan hidup. Komunikasi persuasi yang dilakukan Volunteer Earth Hour
Tangerang berdampak kepada penyelesaian masalah terhadap
24
Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015.
lingkungan hidup, karena dampaknya sangat baik terhadap kelangsungan hidup masyarakat agar lingkungan tidak tercemar dengan
hal-hal yang tidak baik dan cenderung merugikan masyarakat. Dalam firman Allah SWT surat Al An‟am surat ke-6 ayat 141.
فرْست َو نيفرْسمْلٱ بحي َ ۥهنإ ۚ ۟آو
Artinya: Janganlah berlebih lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.
Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa sifat atau sikap berlebihan adalah sikap yang tidak disukai oleh Allah SWT. Karena berlebihan
merupakan sikap kepribadian yang sangat tidak terpuji. Sikap berlebihan itu sangat tidak baik bahkan dalam ranah ibadah
sekalipun, sikap berlebihan lebih cenderung dengan hawa nafsu. Karena sesungguhnya hidup di dunia ini harus seimbang jangan sampai ada
yang lebih di utamakan. Salah satu contoh seperti berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan manusia.
C. Tujuan Volunteer Earth Hour Tangerang
Volunteer Earth Hour Tangerang sama seperti Volunteer Earth Hour global yaitu sebuah gerakan individu ataupun kelompok dengan tujuan
menularkan kebiasaan dari Earth Hour untuk diikuti ke semua orang, salah satu contoh menularkan kebiasaan Earth Hour seperti hemat energi, gaya
hidup ramah lingkungan, dan peduli dengan lingkungan sekitar dengan menggunakan yang baik, dengan menularkan seperti itu, Earth Hour
berharap untuk ikut serta tergerak menjadi masyarakat yang sadar
lingkungan. Volunteer Earth Hour Tangerang bertujuan untuk mendorong
individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang
berkelanjutan. Dimulai dengan langkah awal semudah mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi
untuk bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang sudah dilakukan.
“Karena Volunteer Earth Hour Tangerang sama seperti Volunteer Earth Hour global yaitu sebuah gerakan individu ataupun kelompok dengan
tujuan menularkan kebiasaan dari earth hour untuk diikuti ke semua orang. Tujuan menelurakan kebiasaan salah satu contoh seperti hemat
energi, gaya hidup ramah lingkungan.”
25
Pada dasarnya Earth Hour adalah gerakan bersama yang bisa dilakukan oleh siapa saja pemerintahan, pembisnis, komunitas bahkan
individu yang ingin menjadi bagian perubahan.
25
Wawancara Robby Hardyansyah, Ketua Earth Hour Tangerang, pada 19 Januari 2016.
93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis tentang startegi komunikasi persuasif Volunteer Earth
Hour Tangerang dalam hemat energi studi kasus masyarakat kota Tangerang, maka dapat disimpulkan bahwa:
Earth Hour Tangerang menggunakan perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi untuk mencapai
tujuan mereka, yakni memengaruhi sikap, pendapat dan perilaku masyarakat untuk perilaku hemat energi . Earth Hour Tangerang juga mempersuasi
pemerintahan, korporasi, masyarakat untuk berperan aktif dengan gaya hidup ramah lingkungan dengan hemat energi sebagai strateginya. Mereka
mengajak perorangan untuk melibatkan dan merangkul mereka dengan kegiatan-kegiatan Earth Hour Tangerang, tujuannya agar masyarakat sadar
dengan hemat energi, maka masyarakat dengan tidak sengaja menyayangi bumi dan menunda globalisasi pada bumi.
Strategi komunikasi persuasif didalam teori Melvin L. DeFleur dan Sandra J. Ball-Roceach memiliki tiga pendekatan strategi diantaranya
Strategi Psikodinamika, Strategi Sosiokultural, dan Strategi Meaning Construction. Ketiga strategi ini diguakan sesuai dengan masyarakat kota
Tangerang yang dihadapi oleh Volunteer Earth Hour Tangerang.
Volunteer Earth Hour Tangerang menggunakan penglihatan mereka atas kerusakan lingkungan yang berdampak kedepannya dengan kehidupan
sehari-hari untuk melakukan presentasi dan memberikan pengertian ke masyarakat. Dengan dampak yang mengerikan jika pola perilaku
penggunaan energi tidak diperhatikan, maka akan mengerikan. Pada akhirnya hal tersebut yang memengaruhi emosi masyarakat akan kesadaran
itu. Strategi Sosio kultural memanfaatkan faktor lingkungan, yaitu
kedekatan volunteer dengan teman atau keluarganya untuk menyebarkan kesadaran penghematan energi, sehingga apa yang disampaikan lebih
mengena karena masih memiliki sebuah keterikatan antara volunteer, lingkungan, dan masyarakat secara satu kesatuan.
Strategi The Meaning Construction lebih kepada kampanye langsung yang dilakukan oleh volunteer demi tercapainya tujuan masyarakat hemat
energi. Kampanye yang dilakukan pun mendatangi langsung masyarakat melalui masyarakat itu sendiri maupun komunitas yang diedukasi untuk
sama-sama mendapatkan tujuan pola perilaku masyarakat hemat energi. Strategi komunikasi persuasif Earth Hour Tangerang menggunakan
Volunteer mereka sebagai komunikator penyampai pesan dan memberikan contoh gaya hidup ramah lingkungan kepada masyarakat yang bertujuan
untuk hemat energi. Serta dengan menggunakan media siber. Keberadaan media siber seperti media online dapat memudahkan para
Volunteer dalam memengaruhi hemat energi, karena media online