Program Kerja Earth Hour Tangerang

adanya rampok plastik di mall-mall, maka masyarakat akan beralih dari membawa belanjaan dengan kantong plastik digantikan dengan reusable bag atau toth bag yang ramah lingkungan, dengan cara merampok plastik dan para pengunjung mall menukarkan dengan reusable bag, para volunteer membantu untuk memindahkan belanjaan para pengunjung dari kantong plastik ke reusable bag yang telah disediakan oleh Volunteer Earth Hour Tangerang. Kegiatan ini, Volunteer Earth Hour Tangerang menyambangi keramaian tempat kegiatan jual beli keperluaan sehari-hari, dimana masyarakat banyak menggunakan plastik, pihak Earth Hour Tangerang menyambangi satu persatu masyarakat yang telah selesai berbelanja dan menggunakan plastik, lalu meminta plastik yang mereka gunakan untuk diganti dengan reusable bag atau totebag yang lebih ramah lingkungan yang akan diberikan secara gratis. Gambar 4.2. Kegiatan Rampok Plastik Earth Hour Tangerang 16 Kegiatan ini juga sangat membantu pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik yang sangat berbahaya dalam lingkungan sekitar. Sehingga pemerintah mempunyai program kantong plastik berbayar yang diterapkan kepada para penjual seperti minimarket dan lain sebagainya. Program kantong plastik berbayar dapat menyadarkan masyarakat tentang hemat energi, karena bahaya kantong plastik dapat merusak pelestarian lingkungan pada alam sekitar. Program Rampok Plastik pesan persuasi strategi Psikodinamika dengan cara kegiatan yang terjun langsung ke masyarakat, berbaur 16 Gambar Kegiatan Rampok Plastik, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang dengan masyarakat dan merangkul mereka dengan mempersuasi emosional dan kongnitif masyarakat untuk menukarkan kantong plastik ke reusable bag atau tote bag ke para pengunjung yang berada disekitar mall yang tujuannya menyadarkan mereka untuk berhenti menggunakan kantong plastik yang mempunyai dampak negatif pada lingkungan hidup. Program ini sangat menarik perhatian para pengunjung mall atau masyarakat sehingga mereka menerima dengan baik dan mengubah pola pikir mereka serta sikap yang lebih baik dalam aktivitas kehidupannya untuk berhemat energi dengan cara meninggalkan kebiasaan lama mereka yaitu kecenderungan menggunakan kantong plastik.

3. Program Selebrasi Switch Off

Program Volunteer Earth Hour Tangerang selebrasi switch-off, selebrasi adalah acara tahunan yang merupakan puncak dari kampanye Earth Hour Global. Kegiatan utama dalam selebrasi ialah melaksanakan switch-off atau mematikan lampu selama satu jam dari pukul 20.30-21.30 di minggu akhir bulan maret. Kegiatan ini dilaksanakan secara serempak oleh Earth Hour di seluruh dunia. Selain switch off, Earth Hour Tangerang mengundang komunitas kain sebagai pengisi acara dalam selebrasi ini. Pejabat publik setempat seperti wali kota atau wakil wali kota, kang nong dari Tangerang raya, dan duta-duta diseluruh Tangerang pun diundang untuk turut berpartisipasi dalam acara ini. Gambar 4.3. Kegiatan selebrasi switch-off Earth Hour 17 Selain mengundang yang telah disebutkan diatas, Volunteer Earth Hour juga mengajak masyarakat untuk mengikuti kegiatan selebrasi switch-off dengan mengikuti event kegiatan Earth Hour Tangerang seperti menyalakan lilin, dan kegiatan lainnya yang telah di siapkan oleh Earth Hour diseluruh dunia. Selebrasi swith off menjadi kegiatan puncak Earth Hour diseluruh dunia, dengan mematikan listrik selama satu jam dan ini merupakan program yang membedakan Earth Hour dengan komunitas lingkungan hidup lainnya. Pesan strategi Psikodinamika yang dilakukan oleh para Volunteer Earth Hour Tangerang sebelum acara puncak ini dikemas dengan sangat menarik, mengundang masyarakat kota Tangerang melalui media 17 Gambar Kegiatan Selebrasi Switch-Off, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang cetak, media massa, media online, pamplet, serta banner yang dipasang di tempat keramaian serta bahu jalan, tujuannya agar masyarkat mengetahui bahwa akan ada pemadaman listrik secara serentak diseluruh kota di dunia salah satunya kota Tangerang dengan mematikan listrik selama satu jam. Kegiatan ini sangat menarik perhatian masyrakat dan pemerintah sehingga mereka berbaur dengan para Volunteer Earth Hour Tangerang dengan mengikuti kegiatan mereka dan berpartisipasi dengan mengikuti event-event yang telah dirancang oleh para Volunteer Earth Hour Tangerang, inilah srategi Psikodinamika Volunteer Earth Hour Tangerang dalam mempersuasi masyarakat kota Tangerang untuk hemat energi.

4. Program Fun Tree Planting

Program Fun Tree Planting yaitu penanaman pohon mangrove disepanjang pesisir pantai di daerah Teluk Naga. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai peringatan hari pohon dan hari menanam pohon di bulan November, peserta kegiatan ini adalah masyarkat umum dan komunitas di kota Tangerang. Masyarakat umum diajak untuk berkeliling hutan mangrove dengan meggunakan perahu kemudian masyarakat umum dipersilahkan untuk menanam sendiri bibit mangrove yang telah disediakan oleh Earth Hour Tangerang. Gambar 4.4. Kegiatan Fun Tree planting Earth Hour Tangerang 18 Penanaman pohon mangrove di pinggir pantai memiliki banyak manfaat untuk lingkungan hidup seperti mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami, sebagai tempat hidup dan sumber makanan bagi beberapa jenis satwa, dan berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilakn daerah pesisir. Strategi Psikodinamika dalam program ini, Volunteer Earth Hour Tangerang mengajak masyarakat dan para komunitas yang berada di kota Tangerang untuk ikut berpartisipasi dalam menanam pohon mangrove dipinggir pantai yang tujuannya agar masyarakat tahu bahwa hutan mangrove itu penting untuk alam pesisir pantai, sehingga masyarakat sadar tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau ke kali sehingga tumpukan sampah itu sendiri sampai ke pesisir laut 18 Gambar Kegiatan Fun Tree Flanting, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang maupun laut lepas sehingga merusak ekosistem yang berada di laut itu sendiri.

5. Program Earth Hour Tangerang Berbagi

Earth Hour Berbagi adalah acara amal yang dilaksanakan setiap bulan Ramadhan. Volunteer Earth Hour Tangerang mengumpulkan dana secara kolektif kemudian menyambangi panti asuhan untuk menyalurkan donasi yang telah dikumpulkan, acara ini juga sekaligus menjadi ajang berbuka puasa bersama bagi Volunteer Earth Hour Tangerang. Volunteer Earth Hour mengemas pesan hemat energi dalam program Earth Hour berbagi dengan cara mengedukasi para penghuni panti asuhan manfaat hemat energi dan dampak dari pemborosan energi, tujuannya agar mereka sadar hemat energi sangat penting dalam kehidupan ini.

6. Program Kumbang

Kumbang adalah kumpul, main dan belajar bareng yang dilaksanakan oleh Earth Hour Tangerang saat ada open recruitment. Kegiatan ini, ada pengenalan tentang Earth Hour dan edukasi mengenai lingkungan. Gambar 4.5. Kegiatan pelatihan kumbang Earth Hour Global 19 Earth Hour Tangerang menempatkan seluruh Volunteernya menjadi tonggak komunikator dalam mengajak masyrakat untuk hemat energi pada masyrakat kota Tangerang. Volunteers dikordinir oleh seorang kordinator dalam sebuah bidang. Jadi kordinator bidang membawahi beberapa volunter dan para koordinator ini sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dari Earth Hour Indonesia yang bernama KUMBANG Kumpul Belajar Bareng. “ Para Volunteer yang diberangkatkan untuk pelatihan KUMBANG yang memiliki keaktifan, kontribusi, dan telah lama menjadi volunteer Tangerang. Peserta KUMBANG ini akan dijadikan kordinator volunteer.” 20 Volunteer Earth Hour Tangerang memiliki kompetensi yang cukup untuk menjadi komunikator, dikarenakan sebelumnya melakukan 19 Gambar Kegiatan Pelatihan Kumbang, diakses pada 20 Februari 2016 dari https:twitter.comEHTangerang 20 Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015. aksi kampanye, mereka telah lebih dahulu mendapatkan bebrbagai pelatihan dan diskusi mengenai gerakan Earth Hour, pesan hemat energi, dan juga kemampuan public speaking. Sikap yang ditunjukkan oleh para Volunteer juga sejalan dengan tujuan kampanye mereka yakni gaya hidup sehat dengan hemat energi. Dalam kesehariannya para Volunteer senantiasa melakukan kegiatan- kegiatan hemat energi seperti mematikan listrik yang tidak dipakai, mengurangi sampah pelastik, dan juga mendaur ulang barang-barang bekas. Kepribadian menunjukkan apakah pembicaraan memiliki pribadi yang hangat atau bersahabat, sedangkan dinamika menunjukkan materi yang disampaikan menarik atau membosankan, dalam dinamikanya, Earth Hour Tangerang menyampaikan pesan-pesan hemat energi dengan cara yang menarik seperti pesan persuasi rampok plastik di Car Free Day yang mana menarik perhatian masyarakat kota Tangerang, serta School Campaign yang telah menarik perhatian pelajar di kota Tangerang. Sasaran komunikasi sudah barang tentu bergantung pada tujuan komunikasi, apakah agar komunikan hanya sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu. Sasaran Volunteer Earth Hour Tangerang berdasarkan turunan dari Earth Hour Indonesia ada tiga yaitu pemerintahan, korporasi, dan media. Pemerintahan dituju karena diharapkan pemerintah dapat membuat kebijakan-kebijakan yang pro lingkungan. Korporasi dituju Earth Hour karena pemborosan energi banyak terjadi disana dan media dituju agar pesan-pesan kampanye dapat tersebar lebih luas pada masyrakat kota Tangerang khususnya. “Target sasaran Earth Hour Tangerang adalah pemerintah, koorporasi, dan media. Pemerintah dituju menjadi salah satu target audience kampanye hemat energi karena pemerintah memiliki wewenang untuk membuat kebijakan sehingga pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan yang pro dengan kegiatan hemat energi. Koorporasi dituju karena korporasi adalah sebagai pelaku dalam pemborosan energi dan perusak lingkungan. Seperti pemakaian energi yang berlebihan, banyaknya pengguaan kertas, ataupun limbah hasil usaha. Melalui media diharapkan pesan penghematan energi dapat disampaikan dengan lebih luas ke masyrakat.” 21 Pendekatan dengan pemerintah dilakukan dnegan dialog-dialog, dengan demikian pemerintah kota Tangerang sangat mendukung aksi pesan hemat energi sehingga pemerintah mengeluarkan surat edaran tentang pengehematan energi. Pendekatan kepada korporasi dilakukan dengan pengajuan proposal kerjasama untuk turut mendukung aksi Earth Hour. Earth Hour Tangerang juga selalu mengirimkan Press Release ke media-media untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Earth Hour dengan harapan media meliput dan pemberitaan tersebut dapat menyebar luas ke masyarakat. Garis besar isi pesan persuasi gaya hidup hemat energi dari Earth Hour Tangerang adalah mengenai penghematan energi. Pesan mengenai penghematan energi banyak disampaikan kepada pihak pemerintahan, korporasi, masyarakat saat Car Free Day dan School Campaign di 21 Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015. sekolah-sekolah yang berada di kota Tangerang, dan juga aksi puncak Earth Hour yakni mematikan listrik selama 60 menit pada setiap tanggal 23 Maret setiap tahunnya. Aksi kampanye dan juga event puncak Earth Hour Tangerang dan Earth Hour Indonesia mematikan lampu selama satu jam ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hafied Cangara dalam menyusun pesan yakni glamour theory dengan mengenalkan ide baru yang dikemas secara cantik, ide awal Earth Hour untuk mengkampanyekan hemat energi dengan cara simbolik mematikan lampu selama 60 menit pada akhir bulan maret setiap bulannya ternyata mendapat dukungan dan juga diikuti oleh ratusan negara di dunia. Hafied Cangara dalam buku perencanaan dan startegi Komunikasi menyebutkan ada tiga jenis sifat pesan, yakni pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan edukatif. Pesan yang bersifat informatif berisikan informasi-informasi mengenai hal-hal tertentu. sifat informasi dibedakan atas dua macam, yakni informasi yang bersifat aktual dan bersifat umum. Kedua, pesan yang bersifat persuasif. Penyusunan pesan yang bersifat persuasi memiliki sebuah proposisi, yakni adanya hasil yang diperoleh sumber dari penerima atas pesan yang disampaikannya. artinya setip pesan diharapkan akan menghasilkan perubahan. Ketiga, pesan yang bersifat edukatif. Pesan yang bersifat edukatif memiliki tekanan pada unsur kongnitif, afektif, dan psikomotorik. Pesan mendidik harus memiliki tendensi ke arah perubahan bukan hanya dari tidak tahu menjadi tahu, tapi juga melaksanakan apa yang diketahuinya. 22 Berdasarkan aksi-aksi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh Volunteer Earth Hour Tangerang, pesan-pesan yang mereka sampaikan sudah mencakup ketiga sifat pesan yang disampaikan oleh Hafied Cangara yakni informatif, persuasif, dan juga edukatif. Earth Hour Tangerang tidak hanya ingin masyrakat sekedar mengetahui apa itu gaya hidup hemat energi, melainkan juga bisa melakukannya sebagai gaya hidup sehari-hari. Onong Uchjana Efendy dalam buku Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek menyebutkan bahwa untuk mencapai sasaran komunikasi dapat memilih salah satu maupun gabungan penggunaan media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan, dan teknik yang dipergunakan. Earth Hour Tangerang memanfaatkan berbagai media yang ada untuk melakukan komunikasi persuasif hemat energi kepada masyarakat kota Tangerang, baik itu media massa, media online, maupun melalui merchandise. Hafied Cangara menyebutkan bahwa untuk sasaran masyarakat yang luas, pesan sebaiknya disampaikan melaui media massa seperti koran ataupun televisi. “Saya membuat press relase ke media-media, membuat jadwal untuk press conference, memberikan penjelasan pada pers soal acara yang akan dilaksanakan oleh Earth Hour, untuk event pra event puncak kita hanya menggunakan press relase, kalau acara 22 Hafied Cangara. Perencanaan dan strategi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013. Hal 115 puncak kita menggunakan press conference.” 23 Media internet dewasa ini juga benar-benar dimaksimalkan penggunaanya untuk berbagai kepentingan. Earth Hour Tangerang juga memanfaatkan internet sebagai sarana untuk berkampanye melalui beberapa media sosial, website, dan juga youtube. McQuail berpendapat bahwa media baru memiliki ciri yakni digitalisasi dan konvergensi pada semua aspek media, interaktif dan konektivitas yang tinggi, mobilitas pengiriman dan penerimaan yang cepat, adaptasi publik dan peran baru khalayak, menjadi gateway untuk mengakses informasi di web, kaburnya institusi media yang selama ini dikembangkan media massa. Media internet juga memiliki kelebihan yakni kemampuan untuk menembus batas wilayah dan waktu, memperluas akses memperoleh informasi global, meningkatkan kemamouan untuk berserikat secara bebas, mengancam tantanan yang telah mapan, memiliki kecepatan perkembangan dan penyebaran yang sulit diatasi. Media internet yang memiliki berbagai kelebihan ini juga dimanfaatkan oleh Earth Hour Tangerang, penyebaran dokumentasi aksi, bahkan menjaring volunteer melalui twitter. Media lain seperti facebook Earth Hour Tangerang mengunggah dokumentasi-dokumentasi aksi. Kemudian link artikel, foto atau video. Website Earth Hour Tangerang di www.earthhourtangerang.org berisi 23 Yoga Mulya Darmawan, Koordinator Divisi Online Earth Hour Tangerang, Wawancara pada 20 september 2015. tentang ajakan atau testimoni ajakan untuk melakukan gaya hidup hemat energi, seperti mematikan lampu, menanam tanaman, dokumentasi tentang sebelum, saat dan sesudah event, dan liputan- liputan dari media. “Dalam mengajak masyrakat hemat energi kita memakai sosial media, seperti twitter, facebook, blog, Instagram, line dan youtube yang menjadi motor dalam kegiatan mempersuasi hemat energi. Khususnya twitter kita paling aktif dan mempunyai 2.500 followers‟ dan menjadi kekuatan kita dalam berkampanye di media sosial.” 24 Selain mempersuasi melalui media massa dan media internet, Volunteer Earth Hour Tangerang memanfaatkan media Merchandise seperti kaos, stiker, pin, dan tas ramah lingkungan sebagai media komunikasi persuasifnya. Dalam merchandise yang dijual oleh Volunteer Earth Hour Tangerang terdapat selipan ajakan-ajakan untuk melakukan aksi hemat energi. Peranan persuasi dalam masyarakat adalah menelaah tentang bagaimana ketertariikan antara individu dengan pengaruh yang dibentuk oleh individu yang lain, kelompok dan organisasi, serta lembaga dimana individu tersebut bergabung, juga pengaruh kolektivitas atas individu yang ditimbulkannya. Dengan kajian dinamika persuasif, masyarakat akan memperoleh pengetahuan tentang menata lingkungan hidup. Komunikasi persuasi yang dilakukan Volunteer Earth Hour Tangerang berdampak kepada penyelesaian masalah terhadap 24 Wawancara Yoga Mulya Darmawan, Wakil Koordinator Kota Tangerang, pada 20 september 2015. lingkungan hidup, karena dampaknya sangat baik terhadap kelangsungan hidup masyarakat agar lingkungan tidak tercemar dengan hal-hal yang tidak baik dan cenderung merugikan masyarakat. Dalam firman Allah SWT surat Al An‟am surat ke-6 ayat 141. فرْست َو نيفرْسمْلٱ بحي َ ۥهنإ ۚ ۟آو Artinya: Janganlah berlebih lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa sifat atau sikap berlebihan adalah sikap yang tidak disukai oleh Allah SWT. Karena berlebihan merupakan sikap kepribadian yang sangat tidak terpuji. Sikap berlebihan itu sangat tidak baik bahkan dalam ranah ibadah sekalipun, sikap berlebihan lebih cenderung dengan hawa nafsu. Karena sesungguhnya hidup di dunia ini harus seimbang jangan sampai ada yang lebih di utamakan. Salah satu contoh seperti berhubungan dengan Allah dan berhubungan dengan manusia.

C. Tujuan Volunteer Earth Hour Tangerang

Volunteer Earth Hour Tangerang sama seperti Volunteer Earth Hour global yaitu sebuah gerakan individu ataupun kelompok dengan tujuan menularkan kebiasaan dari Earth Hour untuk diikuti ke semua orang, salah satu contoh menularkan kebiasaan Earth Hour seperti hemat energi, gaya hidup ramah lingkungan, dan peduli dengan lingkungan sekitar dengan menggunakan yang baik, dengan menularkan seperti itu, Earth Hour berharap untuk ikut serta tergerak menjadi masyarakat yang sadar lingkungan. Volunteer Earth Hour Tangerang bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan yang saling berhubungan untuk menjadi bagian dari perubahan untuk dunia yang berkelanjutan. Dimulai dengan langkah awal semudah mematikan lampu dan alat elektronik yang tidak terpakai sebagai komitmen hemat energi untuk bumi, dan juga merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang sudah dilakukan. “Karena Volunteer Earth Hour Tangerang sama seperti Volunteer Earth Hour global yaitu sebuah gerakan individu ataupun kelompok dengan tujuan menularkan kebiasaan dari earth hour untuk diikuti ke semua orang. Tujuan menelurakan kebiasaan salah satu contoh seperti hemat energi, gaya hidup ramah lingkungan.” 25 Pada dasarnya Earth Hour adalah gerakan bersama yang bisa dilakukan oleh siapa saja pemerintahan, pembisnis, komunitas bahkan individu yang ingin menjadi bagian perubahan. 25 Wawancara Robby Hardyansyah, Ketua Earth Hour Tangerang, pada 19 Januari 2016. 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan penulis tentang startegi komunikasi persuasif Volunteer Earth Hour Tangerang dalam hemat energi studi kasus masyarakat kota Tangerang, maka dapat disimpulkan bahwa: Earth Hour Tangerang menggunakan perpaduan antara perencanaan komunikasi persuasif dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan mereka, yakni memengaruhi sikap, pendapat dan perilaku masyarakat untuk perilaku hemat energi . Earth Hour Tangerang juga mempersuasi pemerintahan, korporasi, masyarakat untuk berperan aktif dengan gaya hidup ramah lingkungan dengan hemat energi sebagai strateginya. Mereka mengajak perorangan untuk melibatkan dan merangkul mereka dengan kegiatan-kegiatan Earth Hour Tangerang, tujuannya agar masyarakat sadar dengan hemat energi, maka masyarakat dengan tidak sengaja menyayangi bumi dan menunda globalisasi pada bumi. Strategi komunikasi persuasif didalam teori Melvin L. DeFleur dan Sandra J. Ball-Roceach memiliki tiga pendekatan strategi diantaranya Strategi Psikodinamika, Strategi Sosiokultural, dan Strategi Meaning Construction. Ketiga strategi ini diguakan sesuai dengan masyarakat kota Tangerang yang dihadapi oleh Volunteer Earth Hour Tangerang. Volunteer Earth Hour Tangerang menggunakan penglihatan mereka atas kerusakan lingkungan yang berdampak kedepannya dengan kehidupan sehari-hari untuk melakukan presentasi dan memberikan pengertian ke masyarakat. Dengan dampak yang mengerikan jika pola perilaku penggunaan energi tidak diperhatikan, maka akan mengerikan. Pada akhirnya hal tersebut yang memengaruhi emosi masyarakat akan kesadaran itu. Strategi Sosio kultural memanfaatkan faktor lingkungan, yaitu kedekatan volunteer dengan teman atau keluarganya untuk menyebarkan kesadaran penghematan energi, sehingga apa yang disampaikan lebih mengena karena masih memiliki sebuah keterikatan antara volunteer, lingkungan, dan masyarakat secara satu kesatuan. Strategi The Meaning Construction lebih kepada kampanye langsung yang dilakukan oleh volunteer demi tercapainya tujuan masyarakat hemat energi. Kampanye yang dilakukan pun mendatangi langsung masyarakat melalui masyarakat itu sendiri maupun komunitas yang diedukasi untuk sama-sama mendapatkan tujuan pola perilaku masyarakat hemat energi. Strategi komunikasi persuasif Earth Hour Tangerang menggunakan Volunteer mereka sebagai komunikator penyampai pesan dan memberikan contoh gaya hidup ramah lingkungan kepada masyarakat yang bertujuan untuk hemat energi. Serta dengan menggunakan media siber. Keberadaan media siber seperti media online dapat memudahkan para Volunteer dalam memengaruhi hemat energi, karena media online