Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                energi melalui para volunteer, Earth Hour Tangerang menempatkan seluruh volunteernya  menjadi  tonggak  komunikator  dalam  mengajak  masyarakat
hemat  energi.  Volunteer  dikordinir  oleh  seorang  kordinator  dalam  sebuah bidang.  Jadi  kordinator  bidang  membawahi  beberapa  volunteer  dan  para
kordinator  ini  sebelumnya  telah  mendapatkan  pelatihan  dari  Earth  Hour Indonesia yang bernama KUMBANG Kumpul Belajar Bareng. Volunteer
Earth  Hour  Tangerang  memiliki  kompetensi  yang  cukup  untuk  menjadi seorang komunikator hemat energi.
Volunteer  Earth  Hour  Tangerang  telah  mendapatkan  pelatihan  dan diskusi  mengenai  gerakan  Earth  Hour,  pesan  hemat  energi,  dan  juga
kemampuan  public  speaking.  Tugas  para  volunteer  salah  satunya  adalah dengan  strategi  komunikasi  persuasif  kepada  masyarakat  kota  Tangerang
agar masyakat sadar akan pentingnya hemat energi. Dari berbagai macam komunikasi, salah satu yang sangat berpengaruh
yaitu komunikasi persuasif yang di definisikan sebagai komunikasi manusia yang  dirancang  untuk  mempengaruhi  orang  lain  dengan  usaha  keyakinan,
nilai, atau sikap mereka. Menurut Ronald L. Applbaum dan Karl W. E. Anathol, persuasi adalah
komunikasi yang kompleks, ketika individu atau kelompok mengungkapkan pesan sengaja atau tidak sengaja melalui cara verbal atau nonverbal untuk
memperoleh  respon  tertentu  dari  individu  atau  kelompok  lain.  Sedangkan Bettinghous  mengartikan  persuasif  sebagai  komunikasi  manusia  yang
dirancang  untuk  mempengaruhi  orang  lain  dengan  usaha  keyakinan,  nilai,
atau  sikap  mereka.  Noyhstine  membatasi  persuasif  sebagai  sikap  uasaha untuk  mempengaruhi  tindakan  atau  penilaian  oranglain  dengan  cara
berbicara atau menulis kepada orang lain. Jadi, komunikasi persuasif dapat dipahami sebagai suatu proses mempengaruhi sikap, pendapat, dan perilaku
orang lain secara verbal maupun non verbal.
1
Strategi  komunikasi  persuasif  merupakan  perpaduan  antara perencanaan  komunikasi  persuasif  dengan  manajemen  komunikasi  untuk
mencapai  suatu  tujuan,  yakni  mempengaruhi  sikap,  pendapat  dan  perilaku seseorang atau audiens.
Strategi yang dibuat, harus mencerminkan operasional taktis. Jadi, yang  harus  ditentukan  adalah  siapa  sasaran  kita,  apa  pesan  yang  akan
disampaikan, mengapa harus disampaikan, dimana lokasi penyampaian, di mana  lokasi  penyampaian  pesan  tadi,  serta  apakah  waktu  yang  digunakan
cukup tepat.
2
Kesadaran  masyarakat  untuk  berhemat  dalam  pemakaian  energi sangatlah  penting  untuk  melindungi  bumi  dan  melestarikannya,  dalam
firman Allah SWT surat Al An‟am surat ke-6 ayat 141.
نيفرْسمْلٱ بحي َ ۥهنإ ۚ ۟آوفرْست َو
Artinya: “Janganlah berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” QS Al An‟am [6]: 141.
Sikap  berhemat  energi  merupakan  perilaku  yang  sangat  baik  dalam kehidupan.
Membangun  kesadaran  masyarakat  untuk  berhemat  energi  memang
1
Roudhonah, Ilmu Komunikasi Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007, h. 154-155.
2
Soleh Soemirat, dkk, Komunikasi Persuasif, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, h.1.29.
sulit,  dengan  melihat  masih  banyaknya  masyarakat  yang  belum  memiliki kesadaran  dalam  melakukan  hemat  energi,  hal  inilah  yang  menjadi
tantangan  bagi  setiap  komunitas  lingkungan  hidup  yang  ada  di  Indonesia untuk  memberikan  pemahaman  kepada  masyarakat  betapa  pentingnya
berhemat  energi,  salah  satu  komunitas  yang  berperan  aktif  dalam konsentrasi  hamat  energi  yaitu  Earth  Hour.  Menyatukan  masyarakat  dari
seluruh dunia untuk merayakan komitmen gaya hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik yang sedang tidak dipakai selama
1 jam. Earth Hour bertujuan untuk mendorong individu, komunitas, praktisi bisnis,  dan  pemerintahan  yang  saling  berhubungan  untuk  menjadi  bagian
dari  perubahan  untuk  dunia  yang  berkelanjutan,  dimulai  dengan  langkah awal  semudah  mematikan  lampu  dan  alat  elektronik  yang  tidak  terpakai
sebagai  komitmen  hemat  energi  untuk  Bumi,  dan  juga  merupakan momentum menampilkan kepada dunia tentang perilaku hemat energi yang
sudah dilakukan.
3
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  diatas,  maka  penulis  meneliti
mengenai:  “Strategi  Komunikasi  Persuasif  Volunteer  Earth  Hour Tangerang  Dalam  Hemat  Energi  Studi  kasus  Masyarakat  di  Kota
Tangerang”. B.
Batasan dan Rumusan Masalah
Penelitian  ini,  penulis  memberikan  batasan  masalah  pada  strategi komunikasi persuasif volunteer Earth Hour Tangerang dalam  hemat energi.
3
Earth  Hour,  “tentang  Earth  Hour”,  diakses  dari  http:earthhour.wwf.or.idf-a-q,  pada tanggal 17 April 2015.
Indonesia  mengkonsumsi  listrik  23  terfokus  di  DKI  Jakarta  dan Tangerang. Penulis memilih Kota Tangerang karena kota Tangerang adalah
daerah  penyangga  Buffer  Zone  ibu  kota  Jakarta  yang  menjadi  salah  satu zona  industri  terpenting.  Earth  Hour  Tangerang  terkenal  dengan  street
campaign, itu yang membedakan Earth Hour Tangerang dengan Earth Hour lainnya.  Pembatasan  ini  dilakukan  agar  penelitian  menjadi  lebih  fokus,
terarah  dan  mempermudah  dalam  proses  pencarian  data,  selain  itu pembatasan masalah ini berguna untuk menghindari perluasan pembahasan
yang tidak ada hubungannya dengan masalah yang akan di teliti. Adapun rumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam penulisan
ini adalah:
1. Bagaimana  strategi  komunikasi  persuasif  yang  dilakukan  volunteer
Earth Hour Tangerang dalam memengaruhi hemat energi di masyarakat kota Tangerang?
2. Apa Program Kerja Earth Hour Tangerang dalam memengaruhi hemat
energi di masyarakat kota Tangerang? 3.
Mengapa  Volunteer  Earth  Hour  Tangerang  memengaruhi  masyrakat kota Tangerang dalam hemat energi?
                