Alih Fungsi Lahan TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Lahan

Tabel 2. Penelitian Terdahulu No. Pengarang, Tahun dan Judul Tujuan Metode Hasilnya 1 Fanny Anugerah K, 2005, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Pertanian di Kabupaten Tangerang. 1. Mengidentifikasi perkembangan dan pola konversi lahan sawah selama sepuluh tahun terakhir di wilayah Kabupaten Tangerang. 2. Mengidentifikasi dampak konversi lahan sawah seiring dengan terjadinya pergeseran struktur ekonomi di Kabupate n Tangerang. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konversi lahan sawah ke penggunaan non pertanian di Kabupaten Tangerang. 1. Analisis deskriptif 2. Analisis estimasi dampak konversi lahan 3. Metode Location Quotieny LQ 4. Analisis surplus pendapatan dan tenaga kerja. 5. Analisis regresi linier berganda. 1. Konversi lahan yang terjadi di Kabupaten Tangerang pada tahun 1994-2003 sebesar 5407 ha dengan laju sebesar 2.44 per tahun. 2. Rata-rata lahan sawah yang terkonversi selama 1994-2003 yaitu sebesar 3588.11 ton per tahun dan kehilangan nilai produksi sebesar Rp48 439 427 500. 3. Hasil perhitungan LQ berdasarkan indikator pendapatan menunjukan sektor pertanian merupakan sektor basis dan mampu memberikan nilai surplus. 2 Dicky fajar Utama, 2006, Analisis Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah ke Penggunaan Non Sawah di Kabupaten Cirebon 1. Mengetahui besaran dan laju konversi lahaan sawah ke penggunaan non sawah di Kabupaten Cirebon. 2. Mengetahui pola konversi lahan sawah yang terjadi dan mengetahui dampak ekonomi konversi lahan sawah. 3. Menganalisis faktor–faktor yang berpengaruh terhadap konversi lahan sawah ke penggunaan non sawah di kabupaten Cirebon. 1. Analisis deskriptif 2. Analisis kuantitatif estimasi dampak konversi lahan sawah 3. Analisis regresi 4. Analisis operasional 1. Konversi lahan yang terjadi di Kabupaten Cirebon pada tahun 1990-2004 sebesar 5872 ha atau sekitar 391.47 ha per tahun. 2. Konversi lahan sawah yang terjadi mengakibatkan kehilangan peluang produksi padi sebesar 42209.08 ton dengan nilai sebesar Rp78 086 798 000. 3. Faktor–faktor yang mempengaruhi adalah kepadatan penduduk, produktivitas lahan sawah, kontribusi PDRB non pertanian dan pertumbuhan panjang jalan aspal. 3 Misbahul Munir, 2008, Pengaruh Konversi Lahan Pertanian terhadap tingkat Kesejahteraan Rumahtangga Petani 1. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pengambilan keputusan petani untuk mengkonversi lahan pertanian. 2. Menganalisis pengaruh konversi lahan pertanian terhadap tingkat kesejahteraan rumahtangga petani. 1. Metode penelitian survey 2. Analisis deskriptif korelasional 3. Analisis kuantitatif dan kualitatif 4. Uji statistik non-parametrik 5. Teknik pengolahan data 1. Ada hubungan antara faktor internal dan eksternal petani dengan pengambilan keputusan untuk mengkonversi lahan. 2. Konversi lahan berpengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan rumahtangga petani khususnya di Desa Candimulyo. Dalam hal ini, petani tersebut akan lebih sejahtera setelah mengkonversikan lahan mereka menjadi pertambangan pasir dan batu. Akan tetapi, jika dilihat sisi negatifnya, petani tersebut pada hakekatnya menghancurkan lingkungan sendiri. 3. Tipe konversi lahan yang terjadi di Desa Candimulyo tergolong ke dalam tipe konversi yang disebabkan oleh masalah sosial Social Problem driven land conversion; pola konversi yang terjadi karena adanya motivasi untuk berubah dari masyarakat, meninggalkan kondisi lama dan bahkan keluar dari sektor pertanian utama. 4 Desi Irnalia Astuti, 2011, Keterkaitan Harga Lahan Terhadap laju Konversi Lahan Pertanian di Hulu Sungai Ciliwung Kabupaten Bogor 1. Mengidentifikasi laju konversi lahan di Kecamatan Cisarua. 2. Menganalisis keterkaitan harga lahan terhadap laju konversi lahan pertanian di Kecamatan Cisarua. 3. Mengkaji faktor–faktor yang mempengaruhi penduduk dalam mengkonversi lahan di hulu sungai. 1. Laju konversi lahan parsial dan kontinu 2. Metode korelasi pearson 3. Analisis korelasi berganda 1. Tren laju konversi lahan di Kecamatan Cisarua tahun 2001-2010 terus mengalami peningkatan. Konversi lahan tertinggi pada tahun 2006, ada pertambahan jumlah objek wisata dan jumlah penduduk. Tingkat konversi lahan untuk pertanian dan pemukiman masaing–masing sebesara 2.28 dan 3.94. 2. Harga lahan di tingkat Kecamatan Cisarua pada tahun 2001-2010 berhubungan positif terhadap konversi lahan. Laju konversi semakin tinggi karena kenaikanharga lahan di kecamatan cisarua lebih murah dibandingkan dengan daerah asal mayoritas pembeli yaitu Jakarta. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk pada tingkat rumah tangga dalam mengkonversi lahan adalah lahan, jumlah tanggungan, pendapatan dan luas lahan yang dimiliki saat sebelum dijual. 17 5 Febriastuti, 2011, Analisis yang Mempengaruhi Harga Lahan di Sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah Kepulauan Riau Kasus: Harga Lahan di Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau 1. Menganalisis perbandingan harga lahan di Kecamatan Tanjungpinang Timur sebelum dan setelah adanya pengembangan Bandara Raja Haji Fisabilillah. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Tanjungpinang, Kepulauan Riau sebelum dan setelah dilakukan pengembangan. 1. Adjustment harga dan analisis deskriptif 2. Analisis regresi double log dan analisis deskriptif 1. Berdasarkan nilai inflasi lahan yang terjadi diketahui bahwa besarnya nilai peningkatan harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah setelah dilakukan pengembangan bandara berkisar antara 17 sampai 67 dari harga sebelumnya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar sebelum dilakukan pengembangan bandara adalah jarak bidang tanah ke jalan raya terdekat, status jalan dan topografi lahan. Variabel tersebut mempengaruhi harga lahan secara nyata pada taraf nyata 10 . Hal tersebut berdasarkan hasil model double log dengan R2 sebesar 70.30 . 3. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan setelah dilakukan pengembangan bandara adalah luas lahan, jarak bidang tanah ke bandara dan jarak bidang tanah ke jalan raya terdekat. Variabel tersebut mempengaruhi harga lahan secara nyata pada taraf nyata 10 . Hal tersebut berdasarkan hasil model double log dengan R2 sebesar 69.20 . 6 Anneke Puspasari, 2012, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya terhadap Pendapatan Petani Studi Kasus De sa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten 1. Mengkaji laju alih fungsi lahan pertanian di Kecamatan Karawang Timur 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pada tingkat wilayah dan petani. 3. Menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani di Desa Kondangjaya 1. Analisis deskriptif 2. Analisis laju alih fungsi lahan 3. Analisis regresi linear berganda 4. Analisis regresi logistik 5. Uji beda rata-rata 1. Alih fungsi lahan yang terjadi pada tahun 2006-2011 sebesar 0.47. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah industri, proporsi luas lahan sawah,tingkat usia, pendapatan dan pengalaman bertani. 3. Rata-rata pendapatan Rp1 421 512.03 menjadi Rp1 299 796.30 setelah terjadinya laju alih fungsi lahan.