selambat-lambatnya dalam waktu 21 hari kerja sudah diterbitkan putusan BPSK.
B. Pengawasan Penjualan Obat
1. Kementerian Perdagangan
Berkaitan dengan pengawasan penjualan obat, Kementerian Perdagangan Kemendag melalui Direktorat Jenderal Standarisasi dan
Perlindungan Konsumen bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan konsumen bersama dengan Badan Pengawas Obat dan
Makanan, beserta Kementerian terkait lainnya berdasarkan Undang- Undang tentang Perlindungan Konsumen tahun 1999. Kemendag juga
bertugas mengawasi produk non pangan, sementara BPOM mengawasi produk obat dan pangan olahan
50
. Rapat koordinasi Rakor antara Menteri Perdagangan dan Menteri Kesehatan dilakukan untuk membahas
standarisasi kesehatan produk obat, salah satunya terkait produk jamu lokal yang memiliki standar kesehatan serta produk herbal lainnya yang
nantinya akan diatur standarisasinya sesuai regulasi yang ditangani oleh Kemenkes, BPOM dan Kemendag
51
.
50
Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, “Pemusnahan Produk Ilegal Sebagai Upaya Perlindungan Konsumen”, diakses dari
http:ditjenspk.kemendag.go.ididnews20130602pemusnahan-produk-ilegal-sebagai-upaya- perlindungan-konsumen
, pada tanggal 07 Februari 2015 pukul 22.06
51
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, diakses dari http:www.kemendag.go.ididphoto20150105rapat-koordinasi-kemendag-dengan-kemenkes1
, pada tanggal 25 Februari 2015 pukul 20.20
2. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan memiliki peran penting dalam penjualan obat oleh Apotek. Salah satu wujud perlindungan konsumen yang
diberikan oleh Kementerian Kesehatan terhadap penjualan obat adalah dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek . Pengawasan penjualan obat oleh Kementerian Keseahatan tampak jelas
pada Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, yaitu
“Apotek wajib mengirimkan laporan Pelayanan Kefarmasian secara berjenjang kepada Dinas Kesehatan KabupatenKota, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Kementerian Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”.
3. Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM