d. Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan zat aditif
tertentu untuk makanan dan penetapan pedoman peredaran obat dan makanan;
e. Pemberi izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan
industri farmasi; f.
Penetapan pedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan pengawasan tanaman obat.
4. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat
LPKSM
LPKSM merupakan lemabaga perlindungan konsumen yang memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam
mewujudkan perlindungan konsumen
56
Untuk menjamin adanya suatu kepastian hukum, keterbukaan dan ketertiban dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen di Indonesia,
setiap LPKSM wajib melakukan Pendaftaran pada Pemerintah Kabupaten atau Kota, untuk memperoleh Tanda Daftar LPKSM TDLPK sebagai
bukti bahwa LPKSM yang bersangkutan benar-benar bergerak di bidang Perlindungan Konsumen, sesuai dengan bunyi Anggaran Dasar dan atau
Rumah Tangga dari Akta Pendirian LPKSM tersebut. Tanda Daftar LPKSM dapat dipergunakan oleh LPKSM yang bersangkutan untuk
melakukan kegiatan penyelenggaraan Perlindungan Konsumen di seluruh Indonesia, dan pendaftaran tersebut dimaksudkan sebagai pencatatan dan
bukan merupakan suatu perizinan. Setelah LPKSM yang bersangkutan memperoleh Tanda Daftar LPKSM, maka Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menjadi landasan hukum .
56
Gunawan Widjaja dan A. Yani, loc.cit.
bagi LPKSM, untuk menyelenggarakan perlindungan konsumen di Indonesia, baik melalui kegiatan upaya pemberdayaan konsumen dengan
cara pembinaan, pendidikan konsumen maupun mampu melalui pelaksanaan tugas LPKSM sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen, berikut peraturan pelaksanaannya. LPKSM posisinya amat strategis dalam ikut mewujudkan
perlindungan konsumen. Selain menyuarakan kepentingan konsumen, lembaga ini juga memiliki hak gugat legal standing dalam konteks ligitas
kepentingan konsumen di Indonesia. Hak gugat tersebut dapat dilakukan oleh LPKSM yang telah memenuhi syarat, yaitu bahwa LPKSM yang
dimaksud telah berbentuk Badan Hukum atau Yayasan yang dalam anggaran dasarnya memuat tujuan perlindungan konsumen. Gugatan oleh
lembaga konsumen hanya dapat diajukan ke Badan Peradilan Umum Pasal 46 Undang-undang Perlindungan Konsumen
57
Dalam rumusan Pasal 44 Angka 3, dikatakan bahwa LPKSM mempunyai tugas yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
.
58
a. Menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran
atas hak dan kewajiban dan kehati-hatian konsumen dalam mengkonsumsi barang danatau jasa;
b. Memberikan nasihat kepada konsumen yang memerlukannya;
c. Bekerja sama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan
perlindungan konsumen; d.
Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk menerima keluhan atau pengaduan konsumen;
57
Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen, “Kelembagaan-Lembaga Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen”, diakses dari
http:ditjenspk.kemendag.go.ididdirektorat-pemberdayaan-konsumenkelembagaan , pada tanggal
15 Februari 2015 pukul 14.10
58
Gunawan Widjaja dan A. Yani, loc.cit.
e. Melakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat
terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen.
BAB III
TINJAUAN UMUM MENGENAI BARANG CACAT TERSEMBUNYI DAN MEKANISME PERDAGANGAN OBAT
OLEH APOTEK
A. Tinjauan Umum Mengenai Barang Cacat Tersembunyi