2. Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan memiliki peran penting dalam penjualan obat oleh Apotek. Salah satu wujud perlindungan konsumen yang
diberikan oleh Kementerian Kesehatan terhadap penjualan obat adalah dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek . Pengawasan penjualan obat oleh Kementerian Keseahatan tampak jelas
pada Pasal 8 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, yaitu
“Apotek wajib mengirimkan laporan Pelayanan Kefarmasian secara berjenjang kepada Dinas Kesehatan KabupatenKota, Dinas Kesehatan
Provinsi, dan Kementerian Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan”.
3. Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM
Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM adalah lembaga pengawas peredaran obat dan makanan di Indonesia. BPOM bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku seperti yang tertera dalam Pasal 67 Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, selanjutnya Unit Pelaksana Teknis di lingkungan BPOM mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan obat dan makanan, yang
meliputi pengawasan atas produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional, kosmetik, produk komplemen serta pengawasan
atas keamanan pangan dan bahan berbahaya seperti yang tertera dalam Pasal 2 Peraturan Kepala Badan POM No. 14 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan
52
Adapun visi dan misi BPOM meliputi .
53
a. Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar
Internasional. :
Visi: Menjadi Institusi Pengawas Obat dan Makanan yang Inovatif,
Kredibel dan Diakui Secara Internasional Untuk Melindungi Masyarakat.
Misi:
b. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Secara Konsisten.
c. Mengoptimalkan Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan di
Berbagai Lini. d.
Memberdayakan Masyarakat Agar Mampu Melindungi Diri dari Obat dan Makanan yang Berisiko Terhadap Kesehatan.
e.
Membangun Organisasi Pembelajar
Learning Organization.
Dalam menjalankan visi dan misinya, BPOM memiliki beberapa nilai luhur sebagai budaya organisasinya, yaitu:
a. Profesional
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektifitas, ketekunan, dan komitmen yang tinggi
b. Kredibel
52
Badan Pengawas Obat dan Makanan, “Tugas Utama Badan POM dan Tugas Balai BesarBalai POM Unit Pelaksana Teknis”, diakses dari
http:www.pom.go.idnewindex.phpviewtugas , pada tanggal 16 Februari 2015 pukul 10.20
53
Badan Pengawas Obat dan Makanan, “Visi dan Misi Badan POM, diakses dari http:www.pom.go.idpomprofilevisi_misi.php
, pada tanggal 16 Februari 2015 pukul 12.10
Dapat dipercaya dan diakui masyarakat luas, nasional, dan internasional.
c. Cepat tanggap
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah. d.
Kerjasama tim Mengutamkan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasi yang
baik. e.
Inovatif Mampu melakukan pembaruan sesuai ilmu pengetahuan dan
teknologi terkini.
BPOM berfungsi dalam hal sebagai berikut:
54
a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengawasan Obat dan Makanan; b.
Pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
c. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas Badan
POM; d.
Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang pengawasan Obat dan
Makanan; e.
Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bindang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
Adapun wewenang BPOM menurut Pasal 69 Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 meliputi tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen:
55
a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya;
b. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung
pembangunan secara makro; c.
Penetapan sistem informasi di bidangnya;
54
Badan Pengawas Obat dan Makanan, “Fungsi badan POM”, diakses dari http:www.pom.go.idpomprofilefungsi_badan_POM.php
, pada tanggal 07 Februari 2015 pukul 22.14
55
Badan Pengawas Obat dan Makanan, “Kewenangan Badan POM”, diakses dari http:www.pom.go.idnewindex.phpviewwenang
, pada tanggal 16 Februari 2015 pukul 10.20
d. Penetapan persyaratan penggunaan bahan tambahan zat aditif
tertentu untuk makanan dan penetapan pedoman peredaran obat dan makanan;
e. Pemberi izin dan pengawasan peredaran obat serta pengawasan
industri farmasi; f.
Penetapan pedoman penggunaan konservasi, pengembangan dan pengawasan tanaman obat.
4. Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat