Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia

18 BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN PENJUALAN OBAT

A. Aspek Hukum Perlindungan Konsumen

1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia

Sebelum Indonesia merdeka, sebenarnya sudah ada beberapa peraturan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen. Peraturan perundang-undangan pada zaman Hindia-Belanda tersebut dapat disebutkan antara lain: 32 a. Reglement Industriele Eigendom, S.1912-545, jo. S.1913 Nomor 214, b. Loodwit Ordonnantie Ordonansi Timbal Karbonat, S.1931 Nomor 28, c. Hinder Ordonnantie Ordonansi Gangguan, S.1926-226 jo.S.1927- 449, jo.S.1940-14 dan 450, d. Tin Ordonnantie Ordonansi Timah Putih, S.1931-509, e. Vuurwerk Ordonnantie Ordonansi Petasan, S.1932-143, f. Verpakkings Ordonnantie Ordonansi Kemasan, S.1932-143, g. Ordonnantie Op de Slacth Belasting Ordonansi Pajak Sembelih, S.1936-671, h. Sterkwerkannde Geneesmiddelen Ordonnantie Ordonansi Obat Keras, S.1937-641, i. Bedrijfsrelementerings Ordonnantie Ordonansi Penyaluran Perusahaan, S.1938-86, j. Ijkodonnantie Ordonansi Tera, S.1949-175, k. Gevaarlijke Stoffen Ordonnantie Ordonansi Bahan-bahan Berbahaya, S.1949-377, dan l. Pharmaceutische Stoffen Keurings Ordonnantie, S.1955-660. 32 Gunawan Widjaja dan A. Yani, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000, hal.18. 18 19 Selain itu, dalam Burgerlijk Wetboek juga terdapat ketentuan- ketentuan yang bertendensi melindungi konsumen, khususnya dalam Buku III tentang Perikatan 33 . Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD juga ditemukan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan perlindungan konsumen, misalnya tentang pihak ketiga yang harus dilindungi, tentang perlindungan penumpangbarang muatan pada hukum maritim, dan sebagainya. Demikian pula dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUH Pidana, misalnya tentang pemalsuan, penipuan, persaingan curang, pemalsuan merk, dan sebagainya. Dalam hukum adat pun ada dasar-dasar yang menopang hukum perlindungan konsumen, seperti prinsip kekerabatan yang kuat dari masyarakat adat yang tidak berorientasi pada konflik, yang memposisikan setiap warganya untuk saling menghormati sesamanya, pinsip terang pada pembuatan transaksi khususnya transaksi tanah yang mengharuskan hadirnya kepala adatkepala desa dalam transaksi tanah, dan prinsip adat lainnya 34 Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen pada dasarnya bukan merupakan awal dan akhir dari hukum yang mengatur perlindungan konsumen, sebab sampai pada terbentuknya Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen ini telah ada beberapa Undang-Undang yang materinya melindungi kepentingan konsumen, seperti: . 35 33 Ahmadi Miru, op.cit., hal. 71 34 Gunawan Widjaja, op.cit., hal. 19 35 Ibid., hal. 20 a. Undang-Undang Nomor 10 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang Barang menjadi Undang-Undang; b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene; c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah; d. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal; e. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan; f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; g. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; h. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri; i. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; j. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Agreement Establishing the World Trade Organization Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia; k. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseoan Terbatas; l. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil; m. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan; n. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-Undang Hak Cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1987; o. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten; p. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1989 tentang Merek; q. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; r. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran; s. Undang-UndangNomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan; t. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Perkembangan baru di bidang perlindungan konsumen terjadi setelah pergantian tampuk kekuasaan di Indonesia, yaitu tatkala Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen UUPK disahkan dan diundangkan pada 20 April 1999. UUPK ini masih memerlukan waktu satu tahun untuk berlaku efektif. UUPK dihasilkan dari hak inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat DPR yang notabene hak itu tidak pernah digunakan sejak Orde Baru berkuasa pada 1966 36

2. Pengertian Konsumen dan Pelaku Usaha

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Konsumen Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

1 86 105

TANGGUNG JAWAB PERBUATAN MELAWAN HUKUM PELAKU USAHA PENJUAL SMARTPHONE TERHADAP KONSUMEN BERDASARKAN UNDANG–UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 7 27

TANGGUNG JAWAB APOTEKER PENGELOLA APOTEK DALAM PELAYANAN RESEP DAN PERACIKAN OBAT DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 6

PENGAMBILALIHAN OBJEK LEASING OLEH PIHAK LESSOR SECARA PAKSA DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 2

PERLINDUNGAN KONSUMEN ATAS TIDAK BERFUNGSINYA AIRBAG PADA KENDARAAN RODA EMPAT DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA.

0 0 2

TINJAUAN HUKUM MENGENAI TRANSAKSI JUAL - BELI MELALUI SITUS BELANJA ONLINE ( ONLINE SHOP ) MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA DAN UNDANG - UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 1 10

BAB II PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAWASAN PENJUALAN OBAT - Tanggung Jawab Hukum Pelaku Usaha Apotek Terhadap Obat Yang Mengandung Cacat Tersembunyi Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsu

0 0 29

1 BAB I PENDAHULUAN - Tanggung Jawab Hukum Pelaku Usaha Apotek Terhadap Obat Yang Mengandung Cacat Tersembunyi Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Dan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Pada Apotek Yakin Sehat)

0 0 17

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM PENJUALAN OBAT GENERIK YANG KADALUARSA DAN GANTIRUGI KEPADA KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG N0.8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 61

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM PERJANJIAN JUAL BELI PRODUK YANG MERUGIKAN KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 70