sebagaimana seharusnya, tetapi jika ditelusuri lebih lanjut menurut UUPK dan KUH Perdata, tanggung jawab untuk menanggung segala
kerugian atas obat yang mengandung cacat tersembunyi itu ada pada pabrik pembuat obat tersebut. Namun jika sudah ada “public warning”
dari BPOM mengenai obat yang mengandung cacat tersembunyi tetapi tidak diindahkan oleh pelaku usaha Apotek, ataupun obat tersebut
sebelumnya telah diubah oleh pelaku usaha Apotek, barulah segala kerugian atas obat yang mengandung cacat tersembunyi tersebut juga
menjadi tanggung jawab pelaku usaha Apotek.
B. Saran
1. Pengaturan mengenai obat yang mengandung cacat tersembunyi
seharusnya dibuat lebih khusus lagi, kemudian disosialisasikan lebih luas kepada semua elemen masyarakat agar penegakan hukum terkait masalah
obat yang mengandung cacat tersembunyi ini lebih tegas dan jelas sifatnya.
2. Adapun menyangkut kerugian yang dialami konsumen atas obat
yang mengandung cacat tersembunyi seharusnya dapat diminimalkan dengan cara peningkatan terus-menerus quality control pabrik obat, serta
pengawasan lebih ketat lagi dari pemerintah yang tentunya harus didukung dengan adanya penegakan hukum yang tegas terkait obat yang
mengandung cacat tersembunyi. 3.
Batasan tanggung jawab pelaku usaha terkait obat yang mengandung cacat tersembunyi seharusnya diketahui lebih luas lagi oleh
masyarakat agar tidak terjadi kebingungan dalam masyarakat dalam proses klaim, sehingga pada akhirnya proses klaim terkait obat yang
mengandung cacat tersembunyi dapat lebih mudah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Ashshofa, B, 2010, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta Fajar, M. dan Achmad, Y, 2010, Dualisme Hukum Normatif dan
Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Hartono, S, 1994, Penelitian Hukum di Indonesia Pada Akhir Abad Ke- 20
, Bandung: Alumni Kristiyanti, CTS, 2009, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Sinar
Grafika Miru,A. dan Yodo,S, 2004, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada Miru, A, 2011, Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum Bagi Konsumen
di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers
Nasution, Az. et all, 1994, Naskah Akademik Peraturan Perundang- undangan dalam Hal Makanan dan Minuman
, Jakarta: BPHN
Nasution, Az, 2001, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Diadit Media
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Jakarta, 2008, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Pusat Bahasa Saragih, D, 1985, Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Surabaya:
Universitas Airlangga Shidarta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Grasindo
Siregar, TA, 2005, Metode Penelitian Hukum, Medan:Pustaka Bangsa Press
Soemitro, RJ, 1988, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta: Ghalia Indonesia
Subekti, R, 1995, Aneka Perjanjian, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Subekti, R. et all, 2001, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Jakarta: PT. Pradnya Paramita Subekti, 2002, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa