WAKTU DAN TEMPAT ALAT DAN BAHAN PROSEDUR PENELITIAN

14

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. WAKTU DAN TEMPAT

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Februari sampai dengan 10 Maret 2011.

3.2. ALAT DAN BAHAN

Bahan utama yang digunakan pada penelitian ini adalah buah belimbing dewa segar dengan indeks panen 3 yang diperoleh dari perkebunan petani belimbing di kota Depok dan daun lidah buaya aloe vera. Bahan lain yang digunakan antara lain air matang, alkohol 70, klorin 200 ppm, asam sitrat 4, thiabendazol dan aquabidest. Peralatan yang digunakan pada saat penelitian antara lain electricity conductivity meter untuk mengukur ion leakage, Gas analyzer Shimadzu untuk mengukur konsentrasi gas O 2 dan CO 2 , stoples kaca dengan volume 3300 ml, refraktometer untuk mengukur total padatan terlarut, rheometer untuk mengukur kekerasan buah, chromameter untuk mengukur perubahan warna buah, lemari pendingin untuk penyimpanan, talenan kayu, timbangan digital, baskom, sendok pengaduk spatula, sarung tangan, pisau dan gelas ukur.

3.3. PROSEDUR PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan beberapa tahap yaitu i pembuatan gel aloe vera ii perendaman buah belimbing pada gel aloe vera iii menyimpan buah belimbing yang telah dilapisi gel aloe vera pada suhu 5 C. Pada tahap pembuatan gel aloe vera mengacu pada pembuatan gel yang dilakukan pada penelitian Herdiana 2008 dan memodifikasinya dengan memberikan perlakuan tambahan seperti dilakukannya perendaman daun aloe vera dalam larutan klorin 200 ppm selama 30 menit. Perendaman ini berfungsi mengurangi cemaran mikroba dan kotoran pada permukaan daun sehingga diharapkan tidak ada kontaminasi silang ke dalam gel aloe vera yang dihasilkan. 15 Gambar 5. Diagram alir pembuatan gel aloe vera Pencucian dengan air matang dilakukan untuk menghilangkan lendir berwarna kuning yang dapat menurunkan mutu gel, seperti terjadinya perubahan warna gel menjadi lebih kuning dan timbulnya bau tidak sedap. Selain itu, untuk menghilangkan sisa-sisa larutan klorin yang menempel sehingga tidak ada lagi bau klorin yang menyengat. Proses trimming dan filleting dilakukan pada daun aloe vera bagian pangkal, ujung, sisi-sisi yang berduri, serta semua kulit daun dibuang dengan menggunakan pisau. Pembuangan bagian-bagian tersebut dilakukan untuk menghilangkan yellow sap senyawa anthraquinone beserta turunannya dan dari proses ini diharapkan diperoleh gel aloe vera yang bersih. Perlakuan pemanasan dilakukan dengan suhu 80 C selama 5 menit dan penambahan asam sitrat sebanyak 4 yang juga disertai pemanasan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroba dalam gel aloe vera. Daun aloe vera Sortasi dan pencucian dengan air mengalir Perendaman dalam larutan klorin 200 ppm selama 30 menit Pembilasan dengan air matang Trimming dan Filleting Pembilasan dengan air matang untuk menghilangkan yellow sap lendir berwarna kuning Penghancuran dengan crusher Gel aloe vera konsentrasi 100 16 Gambar 6. Diagram alir pengaplikasian aloe vera coating pada buah belimbing Pencelupan buah belimbing pada gel aloe vera dengan konsentrasi 100 tanpa pengenceran dilakukan perendaman selama 30 detik Del Valle et al,. 2005 dalam Lestari 2008. Buah belimbing dengan perlakuan aloe vera coating disimpan pada suhu 5 C. Suhu ini merupakan suhu dimana buah dapat mengalami proses chilling injury. Buah belimbing tanpa perlakuan coating disimpan pada suhu 5 C, 10 C, serta disimpan juga pada suhu ruang. Buah belimbing tanpa perlakuan coating yang disimpan pada suhu 5 C digunakan sebagai kontrol. 17

3.4. PENGAMATAN