2.2 Sistem Produksi
Menurut Gaspersz 2005, produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk
menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Sistem produksi memiliki komponen atau elemen
struktural dan fungsional yang berperan penting dalam menunjang kontinuitas operasional sistem produksi itu. Komponen struktural yang
membentuk sistem produksi terdiri dari: bahan material, mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal, energi, informasi, tanah dan lain-lain.
Sedangkan komponen fungsional terdiri dari: supervise, perencanaan, pengendalian, koordinasi, dan kepemimpinan yang kesemuanya berkaitan
dengan manajemen dan organisasi. Elemen-elemen utama dalam sistem produksi adalah input, proses,
dan output, serta adanya suatu mekanisme umpan balik untuk pengendalian sistem produksi itu agar mampu meningkatkan perbaikan terus-menerus.
2.3 Optimalisasi Produksi
Model-model operation research adalah teknik-teknik optimisasi, yaitu suatu teknik penyelesaian terhadap sebuah persoalan matematis yang
akan menghasilkan sebuah jawaban optimal. Persoalan yang semakin rumit tentu saja menghendaki bangun matematik yang lebih rumit. Namun
demikian, hendaknya tetap diingat bahwa model adalah penggambaran atau tiruan dunia nyata. Di dalam operation research, keputusan optimal dari
sebuah model mungkin merupakan keputusan terbaik bagi keadaan nyata, namun mungkin juga bukan Siswanto, 2007.
Optimalisasi merupakan serangkaian proses untuk mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk mendapatkan hasil terbaik dalam
situasi tertentu, juga merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasikan penyelesaian terbaik dari suatu masalah yang diarahkan
pada titik maksimum atau minimum fungsi tujuan.
Program Linear
pada hakikatnya adalah sebuah alat matematis untuk memecahkan masalah maksimisasi dan minimisasi. Teknik ini
terutama berguna ketika diterapkan untuk masalah-masalah di mana beberapa batasan mengurangi jumlah arah tindakan yang tersedia bagi
seorang pengambil keputusan. Karena banyak masalah manajerial memiliki sifat ini, pemrograman linear merupakan alat yang sangat kuat untuk
pengambilan keputusan manajerial Pappas,1995. Mulyono 2007 mengemukakan bahwa Program Linear merupakan
metode matematika dalam mengalokasikan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau
meminimumkan biaya. Linear programming banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, industri militer, sosial dan
lainnya. Linear berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan Linear dan sistem
kendala linear. 2.4 Usaha Ayam Ras Pedaging
Menurut Fadilah et al. 2007 usaha peternakan ayam ras pedaging dibagi menjadi tiga kategori skala usaha yaitu skala kecil
peternakan rakyat, skala sedang peternak mapan atau peternak besar dan skala besar skala perusahaan. Batasan skala usaha tersebut sebagai berikut:
1. Skala kecil peternakan rakyat Jumlah ayam yang dibudidayakan 1.000 sampai dengan 50.000 ekor
ayam ras pedaging. Peternakan rakyat mempunyai karakteristik seperti modal terbatas, kontinuitas usaha sepanjang tahun tidak lancar.
kepemilikan bersifat perseorangan. 2. Skala sedang peternak mapan
Jumlah ayam yang dipelihara 50.000 sampai dengan 500.000 ekor ayam ras pedaging. Skala usaha sedang dicirikan dengan manajemen
pemeliharaan yang lebih maju dibandingkan dengan skala usaha kecil. Status skala usaha ini rnasih milik perseorangan dan secara legal belum
membentuk perusahaan yang berbadan hukum.