Faktor-Faktor Produksi Usaha Ayam Ras Pedaging

disebabkan oleh penyakit bawaan dari induk ayam. Akan tetapi, kadang kala pembibit yang jumlahnya banyak dengan ayam parent stock yang ratusan ribu ekor itu tentunya sulit diawasi oleh beberapa orang petugas. 2. Ukuran atau bobot ayam. Apabila ukuran atau bobot anak ayam relatif kecil maka sumber penyebabnya adalah telur tetas ayam itu. Telur tetas yang besar akan menghasilkan anak ayam yang besar, begitu pula sebaliknya. 3. Anak ayam memiliki mata yang cerah dan bercahaya, aktif, serta tampak tegar. Kecerahan mata inilah yang paling mudah untuk mendeteksi kondisi bangsa unggas. 4. Anak ayam tidak memperlihatkan cacat fisik, kaki bangkok, mata buta atau kelainan fisik lainnya yang mudah dilihat. Bulunya halus dan kering. Hal ini sebagai tanda kenormalan dalam proses penetasan. 5. Anak ayam tidak ada lekatan tinja di duburnya. Selain itu anak ayam harus sudah divaksin. Dalam praktik sehari-hari, anak ayam yang dibeli telah dikemas dalam boks yang diikat kuat sehingga sulit dipilih. Ketika anak ayam tiba di peternakan, dimasukkan ke dalam sambil dihitung. Umunya pembibit yang baik akan menjual anak ayam yang baik pula dan sudah divaksin. Sering kali terjadi anak ayam mengalami kelelahan dalam perjalanan. Kematian dalam boks umumnya terjadi akibat beban transpor atau cara pengiriman yang tidak baik. Hal penting lainnya mengenai ayam broiler yaitu harga anak ayam. Harga inilah yang pada akhirnya menentukan bibit yang dipilih. Umumnya harga anak ayam ras pedaging relatif sama. Hal yang membedakannya adalah cara pembayarannya. Pembibit mengharuskan membayar segera atau boleh ditunda. Cara membayar tunda itu memang memungkinkan karena anak ayam ras pedaging ini hanya dipelihara dalam waktu 5-6 minggu saja. Menurut Rasyaf 2003, hal-hal lain yang mempengaruhi penentuan bibit antara lain harga bibit, sistem pembayaran, pelayanan purna jual dan reputasi pembibit yang bersangkutan. Cara pembayaran dan pelayanan puma jual sangat berkaitan dengan reputasi pembibit yang bersangkutan. Pembibit yang berprestasi baik akan bertanggung jawab dan memberikan pelayanan puma jual melalui pelayanan teknis.

2.5.2 Pakan

Pengelolaan pakan sangat penting, karena biaya pakan pada peternakan ayam ras pedaging dapat mencapai 60-70 persen dan total biaya produksi. Ginting 2003 dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa secara statistik pakan merupakan faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi ayam ras pedaging. Biaya produksi yang dikeluarkan peternak setiap periode produksi mencapai 63,97 persen. Pengelolaan pakan meliputi jenis pakan, kualitas pakan dan konsentrasi pakan yang diberikan pada ayam ras pedaging. Menurut Rasyaf 2003, pakan ayam ras pedaging di Indonesia umunya dibagi menjadi dua jenis sesuai dengan masa pemeliharannya. Pakan ayam ras pedaging masa awal pakan starter mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi yaitu untuk protein sebesar 23 persen dan sumber energi lebih rendah dari pakan finisher yaitu sebesar 300 kkalkg, yang ditujukan untuk memperoleh pertumbuhan masa awal yang baik. Pakan ini berbentuk butiran pecah crumble untuk anak ayam umur satu hari sampai empat minggu. Pakan ayam ras pedaging masa akhir pakan finisher berbentuk butiran pellet dan merupakan pakan lanjutan dari pakan starter setelah berumur empat minggu sampai siap panen. Kandungan nutrisi yaitu protein lebih rendah sebesar 19 persen dan sumber energi lebih tinggi sebesar 3.200 kkalkg. Pemberian pakan pada ayam ras pedaging harus memperhatikan kecukupan nutrisi pakan. Secara garis besar nutrisi dalam pakan ayam terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral. Pemenuhan nutrisi tersebut sangat diperlukan untuk pemeliharaan, pertumbuhan dan reproduksi. Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan bagian–bagian tubuh ayam, mengganti jaringan–jaringan tubuh yang rusak, serta untuk berproduksi. Banyak faktor yang mempengaruhi konsumsi makanan dan kebutuhan protein pada ayam bibit, yaitu ukuran dan bangsa ayam, temperatur keliling, tahap produksi, sistem perkandangan, ruang tempat makanan yang dijalankan otomati, luas ruang serta air dingin dan bersih. Sedangkan sumber karbohidrat didapatkan dari jagung , beras, sorgum, dan dedak padi. Selain itu, lemak berfungsi sebagai sumber tenaga dan pembawa vitamin A, D, E, dan K karena vitamin-vitamin itu larut di dalamnya. Titik et al. 1993. Berikut dapat dilihat standarisasi penggunaan pakan ayam ras pedaging Tabel 4. Tabel 4. Standar Performance Pakan Harian Ayam Ras Pedaging Umur Hari Berat Badan GramEkor Pertumbuhan Berat Badan GramHariEkor Konsumsi Pakan FCR Jantan Betina Rata- rata Jantan Betina Rata- rata Per Hari Kumulatif 42 42 42 1 49 48 48 7 6 6 15 15 0.311 2 61 58 59 12 10 11 15 30 0.506 3 76 73 75 16 15 15 20 50 0.671 4 97 91 94 21 18 19 20 70 0.747 5 121 113 117 25 22 23 25 95 0.812 6 149 139 144 28 26 27 25 120 0.833 7 182 169 175 33 30 31 30 150 0.857 8 218 202 210 37 33 35 34.1 184 0.877 9 258 238 248 40 36 38 39.7 224 0.903 10 301 278 289 43 40 41 45.5 269 0.931 11 348 321 334 47 43 45 51.5 321 0.960 12 398 366 382 51 45 48 57.6 378 0.991 13 451 414 433 53 48 51 63.7 442 1.022 14 508 465 486 57 51 54 69.9 512 1.052 15 567 519 543 59 54 56 75.9 588 1.083 16 629 575 602 62 57 59 81.9 670 1.113 17 694 633 663 65 58 62 87.7 758 1.142 18 761 693 727 68 60 64 93.7 851 1.170 19 831 756 793 70 63 66 99.6 951 1.198 20 904 820 862 73 64 68 105.3 1056 1.226 21 978 885 932 75 66 70 110.8 1167 1.252 22 1055 953 1004 77 68 72 116.6 1284 1.279 23 1134 1021 1077 79 68 74 122.5 1406 1.305 24 1214 1092 1153 80 71 75 128.5 1535 1.331 25 1296 1163 1230 83 72 77 134.4 1669 1.357 26 1380 1235 1308 84 72 78 140 1809 1.383 27 1466 1308 1387 86 73 79 145.6 1955 1.409 28 1553 1382 1467 87 74 80 150.8 2105 1.435 29 1641 1457 1549 88 75 81 155.8 2261 1.460 30 1730 1532 1631 90 75 82 160.7 2422 1.485 31 1820 1607 1714 90 76 83 165.2 2587 1.510 32 1911 1682 1797 91 75 83 169.1 2756 1.534 33 2003 1758 1881 92 76 84 172.5 2929 1.557 34 2096 1833 1964 93 75 84 175.8 3104 1.580 35 2189 1909 2049 93 76 84 179 3283 1.602 36 2283 1984 2133 94 75 84 181.7 3465 1.624 37 2377 2059 2218 95 76 84 184.3 3649 1.645 38 2471 2133 2302 94 74 84 186.8 3836 1.666 39 2566 2206 2386 95 73 84 189.1 4025 1.687 40 2660 2278 2469 94 72 83 191.1 4216 1.708 41 2754 2350 2552 94 72 83 193 4409 1.728 42 2848 2420 2634 94 70 82 194.7 4604 1.748 Sumber : Standarisasi Soma Unggas Farm, 2008.

2.5.3 Vaksin, Obat-obatan dan Desinfektan

Banyak program pencegahan penyakit yang dapat diaplikasikan di suatu kawasan peternakan ayam. Program pencegahan penyakit tersebut diantaranya program sanitasi, vaksin dan pengobatan dini pada umur tertentu, ketika gejala ayam sakit mulai tampak. Program sanitasi biosecurity merupakan program yang dijalankan di suatu kawasan peternakan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perpindahan penyebab penyakit menular. Program sanitasi bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan dan menggunakan desinfektan. Program vaksinasi merupakan salah satu cara yang paling sering dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit di kawasan peternakan. Semua program vaksin diiakukan berdasarkan sejarah penyakit di peternakan tersebut atau wilayah sekitarnya. Vaksin yang diberikan ke ternak ayam dapat berupa vaksin virus hidup, vaksin yang dilemahkan dan vaksin yang dimatikan. Program pengobatan sebaiknya dilakukan jika ayam sudah terdeteksi secara dini terkena penyakit. Jika infeksi sudah terlalu parah, pengobatan akan sulit dilakukan karena membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Selain itu peternak dapat memberikan obat secara terencana jika sebelumnya telah mengetahui sejarah penyakit yang sering terjadi di kawasan tersebut Fadilah et al. 2007.

2.5.4 Tenaga Kerja

Tenaga kerja sangat menentukan kelangsungan usaha pada peternakan ayam ras pedaging. Tenaga kerja merupakan prioritas yang harus dirancang menjadi sistem kerja dalam perencanaan usaha peternakan ayam ras pedaging. Sistem kerja di peternakan ayam dibedakan menjadi sistem kerja rotasi dan sistem kerja per kelompok atau per kandang. Tenaga kerja yang dipilih dapat berupa tenaga kerja tetap, tenaga kerja harian dan tenaga kerja kontrak. Tenaga kerja tetap umumnya staf teknis atau peternak itu sendiri, mereka inilah yang sehari – hari berada di peternakan. Di dalam peternakan kecil, tenaga kerja tetap umumnya dijabat oleh peternak dan juga pemilik modal, sedangkan pada peternakan menengah dan besar umunya diisi oleh pakar dalam bidangnya. Tenaga lapang kandang yang umunya diisi sebagai penanggungjawab unit atau kelompok juga bertugas sebagai pemberi makanan, administrasi atau pemasaran. Karena sifatnya sebagai tenaga kerja tetap atau karyawan bulanan, maka gaji mereka dimasukkan ke dalam biaya tetap peternakan dan bukan biaya variabel. Sedangkan tenaga kerja harian umumnya merupakan tenaga kasar pelaksana kandang misalnya membersihkan kelompok yang usai produksi, membersihkan tempat makanan dan minuman yang lumutan, mengangkat karung makanan, membersihkan rumput di antara kandang agar tidak menggangu ventilasi. Sesuai kategorinya, tenaga kerja harian dibayar harian atau sejumlah hari yang ia tekuni Rasyaf, 2003. Hasil penelitian Rommie 1998 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan peternak ayam ras pedaging skala rakyat mencapai 1,74 persen dari total biaya produksi. Sedangkan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan peternak skala besar sebesar 1,53 persen dari total biaya produksi.

2.5.5 Kandang

Bagian terpenting dalam suatu peternakan adalah kandang, karena kandang merupakan tempat ayam berdiam dan berproduksi. Selain itu kandang berfungsi untuk mempermudah tata laksana pemeliharaan dan pengontrolan ternak. Adapun menurut Ariefin 2002, persiapan kandang yang baik haruslah melalui beberapa tahap seperti: 1. Keluarkan sekam, kotoran dan peralatan dari dalam kandang. 2. Bersihkan sarang laba–laba di dalam kandang, lalu lantai kandang disapu bersih. 3. Cuci dengan air dan detergen semua bagian kandang mulai dari lantai, atap, hingga dinding sampai benar-benar bersih. Sebaiknya pencucuian ini dilakukan dengan mesin bertekanan tinggi. Menurut Rahardi 2003 kandang dengan tipe postal merupakan kandang yang sesuai dengan ayam ras pedaging. Kontruksi kandang yang dibangun sebaiknya kuat dan mudah dirawat. Selain itu untuk efisiensi biaya, kandang yang dibangun harus disesuaikan dengan skala usaha.

2.6 Program Linear

Sebutan “Linear” berarti bahwa semua fungsi-fungsi matematis yang disajikan dalam model ini haruslah Linear. Kata “programming” jangan dikacaukan dengan “computer programming”, seperti yang sering didengar dalam pembicaraan sehari-hari, walaupun secara mendasar keduanya sering digunakan untuk perencanaan. Jadi menurut Subagyo 2002, linear programming mencakup perencanaan kegiatan- kegiatan untuk mencapai suatu hasil yang optimal, yaitu suatu hasil yang mencerminkan tercapainya sasaran tertentu yang paling baik menurut model matematis di antara alternatif-alternatif yang mungkin, dengan menggunakan fungsi linear. Linear Programming LP merupakan teknik riset operasional yang