Hasil Optimalisasi Fungsi Tujuan
Tabel 16. Tingkat Produksi Ayam Ras Pedaging dalam Kondisi Aktual dan Optimal Di Soma Unggas Farm
Periode Kelompok I
Variabel Aktual
Ekor Optimal
Ekor Selisih
Ekor
I X
11
775 5
770 II X
12
788 5
783 III X
13
4.100 1
4.099 IV X
14
9.310
0 9.310 V X
15
2.600 1
2.599 VI X
16
74 51
23
Periode Kelompok II
Variabel Aktual
Ekor Optimal
Ekor Selisih
Ekor
I X
21
750 750
II X
22
51.474 -51.474
III X
23
2.990 2.990
IV X
24
3.660 3.660
V X
25
51.476
-34.061 VI X
26
4.820 4.820
Periode Kelompok III
Variabel Aktual
Ekor Optimal
Ekor Selisih
Ekor I
X
31
4.024 4.024
II X
32
4.379 4.379
III X
33
38.206 -38.206
IV X
34
32.500 -32.500
V X
35
2.330 2.330
VI X
36
32.067 -32.067
Periode Kelompok IV
Variabel Aktual
Ekor Optimal
Ekor Selisih
Ekor
I X
41
12.475 12.475
II X
42
12.805 12.805
III X
43
6.943 6.943
IV X
44
6.168 6.168
Lanjutan Tabel 16.
V X
45
5.094 5.094
VI X
46
4.650 4.650
Periode Kelompok V
Variabel Aktual
Ekor Optimal
Ekor Selisih
Ekor I
X
51
6.103 6.103
II X
52
13.688 13.688
III X
53
17.372 17.372
IV X
54
14.002 14.002
V X
55
14.157 14.157
VI X56
17.976 17.976
Berdasarkan Tabel 16 di atas, dapat diamati bahwa kondisi aktual produksi selalu berubah-ubah. Perbedaan kondisi yang sangat signifikan yang
terjadi pada tiap periode ini disebabkan salah satu faktor adanya perbedaan permintaan ayam ras pedaging yang dipacu oleh perbedaan harga jual.
Produksi tertinggi ditunjukkan pada periode ke IV sebanyak 9.310 ekor untuk Kelompok I, 4.820 ekor pada periode ke VI untuk Kelompok ke II, Kelompok
ke III sebanyak 4.379 ekor pada periode II, periode ke II pada Kelompok IV sebanyak 12.805 ekor, serta sebanyak 17.976 ekor pada periode VI untuk
Kelompok VI. Pada kondisi optimal, perbedaan tingkat produksi setiap periodenya
sangat fluktuatif. Produksi tertinggi terjadi pada periode V kelompok ke II sebanyak 51.476 ekor, serta pada Kelompok IV dan Kelompok V tidak terjadi
produksi. Terdapat periode tertentu, di mana kelompok produk ini dianjurkan
untuk tidak diproduksi karena jika diproduksi justru akan mengurangi tingkat keuntungan perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 3, di mana
terdapat nilai reduced cost pada peubah X
14,
X
21
, X
23,
X
24,
X
26,
X
31,
X
32,
X
35,
Kelompok IV dan V. Perbedaan fluktuasi yang terjadi antara kondisi aktual dengan kondisi optimal terlihat secara nyata. Tingkat produksi tertinggi pada
kondisi optimal nilainya kurang dari tingkat produksi pada kondisi aktualnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya perusahaan sudah melebihi
produksinya pada batas kondisi optimal dengan menggunakan sumber daya yang kurang efisien. Namun demikian perusahaan perlu memperhatikan
tingkat permintaan para konsumen atau penangkap ayam juga harga jual pasar agar tidak terjadi kekeliruan dalam strategi pemasaran, karena apabila produk
dijual tanpa memperhatikan perkembangan harga pasar justru akan menimbulkan dampak kerugian di akhir laporan biaya produksi perusahaan.
Berdasarkan Tabel 16, dapat diamati selisih antara kondisi aktual dengan kondisi optimal. Dalam satu periode produksi, terdapat banyak nilai
selisih positif dan sedikit sekali bernilai negatif. Nilai selisih positif menunjukkan bahwa produksi aktual perusahaan tiap periodenya dalam
kondisi berlebih jumlahnya, atau dengan kata lain perusahaan berproduksi di atas kondisi optimal. Sedangkan nilai selisih negatif berarti produksi
perusahaan belum mencapai nilai optimalnya. Keputusan dalam pemilihan penambahan atau pengurangan jumlah
produksi tergantung dari kebijakan perusahaan dalam hal ini yang bertanggung jawab yaitu General Manager yang dibantu oleh dua unit
Dramaga dan Cibinong. Namun demikian dari hasil optimalisasi model yang dibentuk, jika tingkat produksi yang dipakai dalam menentukan produksi
adalah kondisi optimal, maka tingkat keuntungan yang dicapai akan lebih besar dari produksi pada kondisi aktualnya Tabel 17.
Tabel 17. Keuntungan Penjualan Aktual Ayam Pedaging Pada Tahun 2009-2010
Periode Keuntungan Rupiah
I 16.866.490 II 5.495.978
III - 111.658.893
IV - 26.897.082
V 175.370.465 VI 202.962.130
Total 262.139.088
Sumber: Laporan Soma Unggas Farm, 2009-2010.
Keuntungan penjualan yang telah diperoleh perusahaan peternakan Soma Unggas Farm pada kondisi aktual sebesar Rp 262.139.088 dan pada
kondisi optimal keuntungan yang didapatkan sebesar Rp 457.511.500 berdasarkan hasil objective function value pada hasil optimalisasi, Lampiran
3. Perbedaan tingkat keuntungan yang dihasilkan setelah dilakukan optimalisasi sebesar Rp 195.372.412.