Kondisi Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pengolahan dan Pengawetan

Gambar 4.2 Jumlah Biaya Sewa Modal Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Sumber: Badan Pusat Statistik, 1983-2008, diolah

4.3. Kondisi Penggunaan Tenaga Kerja Industri Pengolahan dan Pengawetan

Daging Industri pengolahan dan pengawetan daging terdapat tahapan-tahapan produksi yang menggunakan tenaga manusia. Gambar 4.3 adalah Gambar jumlah tenaga kerja setiap tahunnya pada periode 1983-2008 di industri pengolahan dan pengawetan daging di Indonesia. Rata-rata jumlah tenaga kerja di industri pengolahan dan pengawetan daging sebesar 3.161 orang setiap tahunnya, jumlah tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 2003 sebesar 6.532 orang dan jumlah tenaga kerja terendah pada tahun 1983 sebesar 875 orang. Rata-rata pertumbuhan tenaga kerja dapat dilihat sebesar 11,54 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan tenaga kerja tertinggi terjadi pada tahun 1985 sebesar 95,02 persen dari tahun sebelumnya, hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah perusahaan pengolahan dan pengawetan daging di Indonesia sehingga permintaan atas tenaga kerja meningkat. Pertumbuhan tenaga kerja mengalami penurunan tajam,yaitu 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 19 83 19 84 19 85 19 86 19 87 19 88 19 89 19 90 19 91 19 92 19 93 19 94 19 95 19 96 19 97 19 98 19 99 20 00 20 01 20 02 20 03 20 04 20 05 20 06 20 07 20 08 Jum lah B iay a Sew a M odal Tahun terjadi pada tahun 1991 sebesar 42,14 persen dari tahun sebelumnya, karena pada tahun 1991 jumlah perusahaan dan pengolahan daging di Indonesia mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, akibatnya PHK pun tidak dapat dihindari Lampiran 2. Gambar 4.3 Jumlah Tenaga Kerja Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging Sumber: Badan Pusat Statistik, 1983-2008, diolah Pertumbuhan tenaga kerja industri pengolahan dan pengawetan daging di Indonesia periode 1983-2008 sangat berfluktuasi. Penemuan teknologi baru merupakan salah satu penyebab fluktuasi pertumbuhan tenaga kerja. Dengan ditemukannya teknologi baru, biaya produksi mengalami penurunan dan produktivitas dapat meningkat. Selain itu, keadaan ekonomi yang tidak stabil pun dapat menyebabkan fluktuasi pada pertumbuhan tenaga kerja.

4.4. Kondisi Penggunaan Bahan Baku Industri Pengolahan dan Pengawetan