⁄  adalah perubahan output yang tidak dapat dijelaskan oleh perubahan-perubahan input.  Jadi,  pertumbuhan  TFP  dihitung  sebagai  residu  yaitu,  sebagai  jumlah
pertumbuhan output yang tersisa setelah kita menghitung determinan pertumbuhan yang bisa diukur. Dan
⁄  kadang-kadang disebut residu Solow. TFP  bisa  berubah  karena  berbagai  alasan.  Perubahan  seringkali  muncul  karena
meningkatnya  ilmu  pengetahuan  tentang  metode  produksi,  dan  residu  Solow  sering digunakan  sebagai  ukuran  kemajuan  teknologi.  Tetapi  faktor-faktor  lain,  seperti
pendidikan dan peraturan pemerintah juga bisa memengaruhi TFP.
2.1.5  Teori Produktivitas
Produktivitas  adalah  hubungan  antara  output  dengan  input,  orientasinya  bukan hanya  pada  output  atau  input  melainkan  kedua-duanya  Sinungan,  2008.  Menurut
Kohler’s Dictionary For Accounts dalam Moelyono 1993, produktivitas didefinisikan sebagai  hasil  yang  didapat  dari  setiap  proses  produksi  dengan  menggunakan  satu  atau
lebih  faktor  produksi.  Produktivitas  dihitung  sebagai  indeks,  rasio  output  keluaran dibanding input masukan. Produktivitas dapat dinyatakan dalam ukuran fisik physical
productivity  dan  ukuran  financial  financial  productivity.  Pengukuran  produktivitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Moelyono, 1993:
a. Produktivitas Parsial
Produktivitas  parsial  menghubungkan  antara  jumlah  output  yang  dihasilkan dengan jumlah input  yang digunakan untuk  menghasilkan output tersebut.  Deflatornya
hanya  salah  satu  dari  input  yang  digunakan.  Secara  matematis,  produktivitas  parsial dapat dituliskan sebagai berikut:
Output adalah produk akhir dari sebuah proses dimana dapat berupa barang jadi atau pemberian layanan. Sedangkan input adalah sejumlah sumberdaya yang digunakan
untuk memproduksi barang atau untuk penyediaan layanan. b.
Produktivitas Multi Faktor Produktivitas multi faktor adalah rasio dari output terhadap lebih dari satu faktor
input.  Deflatornya  adalah  semua  input.  Produktivitas  multi  faktor  ini  merupakan pendekatan dasar dari Produktivitas Faktor Total  Total Factor  ProductivityTFP atau
disebut juga laju progres teknologi. TFP  dapat  diartikan  sebagai  kumpulan  dari  seluruh  faktor  kualitas  yang
menggunakan  sumberdaya  yang  ada  secara  optimal  untuk  menghasilkan  lebih  banyak output  dari  tiap  unit  input.  TFP  menggambarkan  keefisienan  dan  keefektifan  dimana
faktor-faktor  produksi  diproses  secara  bersamaan  untuk  menghasilkan  output,  baik berupa  barang  ataupun  jasa.  Oleh  karena  itu,  output  tetap  ditingkatkan  tanpa
menggunakan penambahan input. Hal ini berarti bahwa perlu peningkatan kualitas yang lebih baik dari sumberdaya yang telah digunakan, seperti:
a Memperkenalkan teknologi baru;
b Meningkatkan teknologi informasi;
c Berinovasi dalam penciptaan bahan baku;
d Efisiensi dalam penggunaan energi;
e Memperbaiki teknik manajemen;
f Meningkatkan pendidikan dan keterampilan pekerja.
Dengan  memperkenalkan  teknologi  baru,  meningkatkan  teknologi  informasi, berinovasi  dalam  penciptaan  bahan  baku,  dan  meningkatkan  efisiensi  dalam
penggunaan  energi  akan  memperbaiki  sistem  manajemen.  Sedangkan  usaha memperbaiki  teknik  manajemen,  meningkatkan  pendidikan  dan  keterampilan  pekerja
dapat meningkatkan kinerja para pekerja sehingga dapat bekerja lebih baik dan cepat. Peningkatan produksi tidak selalu disebabkan oleh peningkatan produktivitas. Hal
ini  disebabkan  karena  produksi  dapat  meningkat  walaupun  produktivitasnya  tetap  atau menurun Ravianto, 1986. Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam empat bentuk,
yaitu: a
Jumlah  output  tetap  atau  meningkat  dicapai  dengan  menggunakan  input  yang lebih sedikit;
b Jumlah output meningkat dicapai dengan menggunakan input yang sama;
c Jumlah  output  meningkat  dicapai  dengan  menggunakan  input  yang  lebih
banyak, namun jumlah kenaikan output lebih besar daripada kenaikan inputnya; d
Jumlah output menurun dicapai dengan menggunakan input yang lebih sedikit, namun jumlah penurunan input lebih kecil daripada penurunan outputya.
2.1.6  Skala Hasil Usaha Returns to Scale