Pemerangkapan Trapping Pelaksanaan Penelitian

Penghitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metoda panjang akar terkolonisasi Giovannetti dan Mosse, 1980. Secara acak diambil potong-potongan akar yang telah diwarnai dengan panjang ± 1 cm sebanyak 10 potongan akar dan disusun pada kaca preparat, untuk setiap tanaman sampel dibuat dua preparat akar. Potongan-potongan akar pada kaca preparat diamati untuk setiap bidang pandang. Secara skematis alur kerja pengamatan kolonisasi fungi mikoriza pada akar tanaman sampel dapat dilihat pada lampiran 3. Derajatpersentase kolonisasi akar dihitung dengan menggunakan rumus: kolonisasi akar =    n keseluruha pandang bidang da ber pandang bidang _ _ _ tan _ _ x 100

3.3.3. Pemerangkapan Trapping

Pemerangkapan ini dilakukan karena pada saat pengambilan sampel langsung dilapangan biasanya mengandung banyak mikroorganisme yang tidak diinginkan dan mungkin pada saat itu mikoriza belum sporulasi, sehingga dengan dilakukannya pemerangkapan diharapkan nantinya penelitian ini memperoleh keanekaragaman spora mikoriza yang baik dan dalam jumlah yang cukup. Teknik trapping yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti metoda Brundrett et al, 1994 dengan menggunakan pot kultur terbuka. 1. Persiapan media tumbuh Pasir dicuci sampai bersih guna menghilangkan kotoran yang ada. Pasir yang tidak bersih berdampak negatif terhadap perkembangan FMA. Setelah itu pasir direndam dalam larutan NaCl selama 24 jam. 2. Persiapan tanaman inang Benih tanaman inang yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih. Pueraria javanica. Benih P. javanica yang telah dipersiapkan sebagai tanaman inang direndam Universitas Sumatera Utara dalam larutan chlorox 5 selama 5-10 menit sebagai upaya sterilisasi permukaan. Kemudian direndam dalam air hangat selama ± 24 jam untuk memecahkan dormansi yang mungkin terjadi. Selanjutnya benih-benih tersebut disemaikan dalam tempat persemaian selama ± 10 hari atau telah muncul dua helai daun. Setelah itu dapat langsung dilakukan penanaman. 3. Pembuatan kultur Media tanam yang digunakan berupa campuran sampel tanah sebanyak ± 50 g dan pasir sebanyak ±150 g. Cara pembuatan kultur sebagai media tanam adalah pot diisi dengan pasir sampai setengah volume pot, kemudian dimasukkan sampel tanah dan terakhir ditutup dengan pasir sehingga media tersusun atas pasir-sampel tanah-pasir. Dari setiap sampel tanah dibuat 3 pot kultur sehingga terdapat 90 pot kultur. Kegiatan berikutnya meliputi penyiraman, pemberian hara, dan pengendalian hama secara manual. Dalam pemberian hara digunakan larutan Hyponex merah 25-5-20 dengan konsentrasi 1 gl. Pemberian larutan ini dilakukan setiap minggu sebanyak 20 ml tiap pot kultur. Pemeliharaan tanaman dilakukan selama 2 bulan, selanjutnya tanaman dibiarkan sampai mati. Pemanenan dilakukan untuk mengamati spora-spora baru. Variabel-variabel yang diamati adalah perubahan tingkat salinitas tanah selama pemeliharaan. Teknis pembuatan kultur trapping fungi mikoriza dapat dilihat pada Lampiran 4

3.3.4. Pengamatan