Pengaruh harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (studi pada Biji Hitam Coffe Berastagi)

(1)

SKRIPSI

Dian Hartati Lubis (Universitas Sumatera Utara, 2012) dalam Skripsi dengan Judul “Pengaruh Harga, Lokasi, Produk dan Gaya Hidup terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan”.

Nadhila Yasmin Qaishum Alim (Universitas Sumatera Utara, 2013) dalam Skripsi dengan Judul “Pengaruh Produk, Harga, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi kasus di Kuede Kupie Ulee Kareng & Gayo). Murniati (Universitas Sumatera Utara, 2014) dalam skripsi dengan judul “

Analisis Pengaruh Harga, Lokasi, dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ( Studi Pada Music Coffe jl. Dr Mansyur Medan)”. Rosvita (Universitas Diponegoro, 2010) dalam skripsi dengan judul “ Analisis

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, Dan Cuaca Terhadap Keputusan Pembelian Teh Siap Minum Dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi S1 Reguler Ii Universitas Diponegoro)”.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Amir, M. Taufiq, 2005. Dinamika Pemasaran, PT Raja Grafindo. Jakarta Erlina, 2011. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press.

Hansan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Persindo.

Herjanto, Eddy. 2004. Manajemen produksi dan operasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kartajaya, Hermawan, 2002. Kartajaya on Marketing, Edisi Pertama, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotler, Philip.2002. Manajemen Pemasaran, edisi milenium, Jilid 1, PT Prenhalindo, Jakarta

Kotler, Philip dan Gray Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu, Edisi Keduabelas , Indeks, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gray Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, jilid 2, edisi ke-8. Jakarta: penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Garry Amstrong, 2012. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta.

Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto, 2016. Analisis Regresi, Kencana, Jakarta. Ma’ruf, Handri, 2005. Pemasaran Ritel, Gramedia Pustaka, Jakarta.

Mowen, John C dan Michael Minor, 2002. Perilaku Konsumen. Edisi Kelima. Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Saladin, 2003. Manajemen Pemasaran, Jakarta.

Setiadi, Nugroho. J, 2003. Prilaku Konsumen, Edisi 1. Kencana, Jakarta.

Simamora, Bilson, 2003. Membongkar Kotak Hitam Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Siregar, Ir. Syofian, 2016. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabet.

Sujarweni, V. Wiratna, 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. ANDI, Yogyakarta.

Sumarwan, Ujang dan Lolita Krisnawati, 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Supranto,J dan Nanda limakrisna. 2007. Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Tjiptono, Fandy, 2005. Pemasaran Jasa, Bayu Media, Malang.

Utami, Christina Widya. 2012. Manajemen Ritel. Jakarta: Salemba Empat.


(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Adapun bentuk penelitian ini termasuk penelitian lapangan yang merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012:100). Adapun yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel independen yaitu harga, lokasi, serta gaya hidup dan variabel dependen yaitu keputusan pembelian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.


(4)

Penelitian ini dilakukan di Biji Hitam yang berlokasi di jalan kolam no.32 Berastagi. Berada dekat dengan Smp Negri 2 Berastagi dan Hotel Sinabung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari 2017 hingga Maret 2017.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Biji Hitam Coffe

Berastagi. Dari data yang diambil di Biji Hitam Coffe Berastagi mulai bulan Juli-Oktober 2016, maka didapat rata-rata pengunjung adalah 1.360 orang setiap bulannya.

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan sistem simple random sampling

karena penelitian menganggap populasi penelitian ini bersifat homogen. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan tingkat presisi 10% besaran yang diambil dari populasi yang berjumlah 1360 orang, dalam penelitian ini digunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel. Rumus Slovin (Umar, 2008:78), yaitu:

n= � �()²+1 Keterangan : N : Populasi n : Sampel

d : Presisi (digunakan 10% atau 0,1)

Dengan demikian, besar sampel yang diperlukan adalah : n= 1360


(5)

n=1360 14.6

n=93.15

Jadi, jumlah sampel yang akan diteliti adalah 93.15 responden dan dibulatkan menjadi 100 responden.

3.4 Hipotesis

Hipotesis merupaka jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun daam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:93). Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan penulis, maka hipotesis penelitian ini adalah :

1. H1 : Ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

H0 : Tidak ada pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

2. H2 :Ada pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

H0 : Tidak ada pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

3. H3 : Ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

H0 : Tidak ada pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi.

4. H4 : Ada pengaruh harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi


(6)

H0 : Tidak ada prngaruh harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen di Biji Hitam Coffe Berastagi

3.5 Defenisi operasional

Defenisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel-variabel dari suatu faktor berkaitan dengan faktor lain. Pada penelitian ini variabel penelitiannya, adalah:

1. Harga (X1)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk, atau jumlah nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk yang ditawarkan di Biji HitamcoffeBerastagi. Indikator harga menurut Stanton (Rosvita, 2010) adalah:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Harga bersaing

2. Lokasi (X2)

Lokasi adalah suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha Biji HitamcoffeBerastagi.Berdasarkan faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi (Tjiptono, 2004), maka indikator lokasi adalah:

a. Lokasi mudah dijangkau

b. Kedekatan lokasi dengan pusat keramaian c. Area parkiryang luas


(7)

d. Kenyamanan dan keamanan lingkungan 3. Gaya Hidup (X3)

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Indikator gaya hidup (sumarwan, 2002) adalah:

a. Aktivitas b. Minat c. Opini

4. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah keinginan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan di Biji Hitam coffeBerastagi. Berdasarkan proses pengambilan keputusan konsumen (Sangadji dan Sopiah, 2013), maka indikator keputusan pembelian adalah:

a. Pengenalan Masalah b. Pencarian Informasi c. Evaluasi Alternatif d. Keputusan Pembelian e. Perilaku Pascapembelian

Tabel 3.1

Defenisi Operasionalisasi Variabel

No Variabel Defenisi Indikator Skala


(8)

1 Harga (X1)

Sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk. 1. Keterjangkauan harga

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

3. harga bersaing

Likert

2 Lokasi (X2)

Lokasi yang efektif

tidak hanya menjamin kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai pengaruh besar pada pola lalu lintas konsumen dan perilaku pembelian.

1. Lokasi mudah dijangkau

2. Kedekatan lokasi dengan pusat keramaian 3. Area parkir yang

luas

4. Kenyamanan dan keamanan

lingkungan

Likert

3 Gaya Hidup (X3)

Keseluruhan pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opini yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 1. Aktivitas 2. Minat 3. Opini Likert 4 Keputusan Pembalian (Y) Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih dan memilih salah satu diantaranya. 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Keputusan Pembelian 5. Perilaku Pascapembelia n Likert

Sumber: Diolah Peneliti, 2016 3.6 Teknik Pengumpulan Data


(9)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan. Adapun data primer yang digunakan adalah Kuisioner. Kuisioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atau daftar pertanyaan tersebut. Dalam hal ini peneliti akan menyebarkan kepada pengunjung Biji Hitam.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau puun oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang digunakan peneliti adalah:

a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan menghimpun data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.


(10)

Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur tanggapan subjekyang berupa sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial ke dalam 5 poin skala interval yang sama (Erlina, 2011:51). Adapun penentuan skor dari setiap pernyataan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Instrumen Skala Likert

No Keterangan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono, (2012 : 133)

3.8 Teknik analisi data

Data penelitian yang terkumpul akan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

3.8.1 Uji Instrumen

Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua macam pengujian, yaitu : uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.1.1 Uji Validitas

Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it successfully measure the phenomenon) (Siregar, 2016 : 162). Uji validitas adalah tingkat keandalan alat ukur yang digunakan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan


(11)

butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan variabel. Langkah selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau membandingkaan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid. Pada penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 21,0. Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r produk momen. Kriteria penilaian uji validitas adalah :

1. Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

2. Apabila r hitung< r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid. 3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula (Siregar, 2016 : 173). Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliabel akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 21,0. Kriteria penilaian uji reliabilitas adalah :

1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut reliabel atau terpercaya.

2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka kuesioner tersebut tidak reliabel atau tidak terpercaya.


(12)

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011:69), uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distadarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai signifikannya. Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal (Ghozali dalam Sujarweni, 2015:225).

3.8.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:185), Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel xindependen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu, uji ini juga untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonier 3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas


(13)

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:186–187), heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. 2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

Jika titik-titik data tidak terdapat pola yang jelas dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak ada heteroskedastisitas.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif. Dimana mencapai tujuan pertama yaitu menganalisis pengaruh harga, lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian di Biji Hitam Coffe Berastagi dengan menggunakan analisis regresi berganda (Multiple regresional analisis).

Pada penelitian ini menggunakan alat bantu program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 21,0 untuk mempermudah proses pengolahan data-data penelitian dari program tersebut akan didapatkan output berupa hasil


(14)

pengolahan dari data yang telah dikumpulkan, kemudian output hasil pengolahan tersebut di interpretasikan akan dilakukan analisis terhadapnya. Setelah dilakukan analisis barulah kemudian diambil sebuah kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.

Regresi berganda dilakukan untuk mengetahui sejauh mana variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Pada regresi berganda terdapat satu variabel terikat dan lebih dari satu variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah keputusan pembelian di Biji Hitam Coffe Berastagi, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalahharga, lokasi dan gaya hidup. Model hubungan keputusan pembelian dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Dimana :

Y : Keputusan pembelian a : Konstanta

b : Koefisien regresi X1 :Harga

X2 : Lokasi X3 Gaya Hidup e : Error term 3.8.4 Uji Hipotesis

Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis,yaitu :


(15)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 229), uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah :

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – f)

Menurut Sujarweni (2015 : 228), signifinan model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikan (sig) di mana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah :

1. Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 228), koefisien determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.


(16)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perushaan

4.1.1 Sejarah Singkat Biji Hitam Coffe Berastagi

Biji Hitam Coffe Berastagi berdiri pada tanggal 19 Maret 2016, berdirinya biji hitam di prakarsai oleh dua orang abang beradik yang kebetulan sang abang kebetulan sudah lama menganggur, begitupun sang adik yang baru saja memilih keluar dari salah satu coffe shop ternama asal Seattle. Awalnya sang adik berkeinginan untuk kerja formal di perusahaan, tetapi sang abang mencegah


(17)

niatan adiknya, karena ilmu yang dimiliki sang adik pada saat menjadi barista dapat diaplikasikan untuk membuka usaha sendiri.

Hingga pada akhirnya berdirilah Biji Hitam Coffe Berastagi yang fokus utamanya bergerak dibidang kopi dengan mengusung “Manual Brewing” sebagai senjata penarikan konsumen, kebetulan sekali Manual Brewing ditanah karo belum menjadi hal yang awam. Sebuah perjudian dengan tehnik penjaringan konsumen yang tepat, karena kekhususan dari manual brewing cukup berhasil mengundang orang datang dengan sejuta penasarannya. Selain manual brewing yang notebennya menghasilkan kopi hitam , Biji Hitam Coffe juga menjual produk lain baik itu jenis minuman kopi yang dicampur dengan susu seperti coffe latte, cappucino, dll. Ada juga produk minuman non kopi seperti green tea, hot chocolate, Milkshake, dll. Karena tak semua orang bisa menerima rasa kopi yang diseduh secara manual atau biasa disebut manual brewing.

4.1.2 Logo Biji Hitam Coffe

Gambar 4.1 Logo Biji Hitam Coffe


(18)

Sumber: Biji Hitam Coffe Berastagi 2016 4.1.3 Struktur Organisasi Biji Hitam Coffe

Struktur Organisasi sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan.Pentingnya struktur organisasi pada Biji Hitam Coffe adalah untuk membina kekompakan dalam tim serta membagikan tugas kepada masing-masing departemen. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja dalam pengambilan keputusan sehinggaa memberikan petunjuk tentang pemberian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap karyawan.

Adapun struktur organisasi Biji Hitam Coffe adalah : 1. Pemilik/Owner


(19)

Pimpinan tertinggi atas segala kegiatan yang terjadi di cafe. Adapun tugas ownermembuat rencana kerja Biji Hitam Coffe untuk kedepannya. Bertanggung jawab atas kegiatan operasional sehari-hari cafe.

2. Chef

Adapun tugas dan tanggung jawab adalah Mengatur, membuat makanan dan mengerjakan seluruh tugas-tugas dapur, khususnya dalam proses pengadaan dan pengolahan makanan sesuai dengan standart yang telah ditetapkan.

3. Barista

Adapun tugas dan tanggung jawab adalah menyajikan minuman kepada konsumen.

4. Server

Adapun tugas dan tanggung jawab adalah mengambil pesanan makanan dan minuman dari dapur dan menghidangkannya kepada tamu yang memesannya. Membersihkan dan merapikan meja dan kursi, mengatur dan menyusunnya kembali seperti semula, serta menyimpulkan kembali daftar menu pada tempatnya dengan rapi.

4.2 Penyajian Data

Data primer ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner penelitian kepada 100 responden dari sampel yang diambil pada konsumen Biji Hitam Coffe. Adapun penyajian data tersebut berisikan identitas responden beserta data variabel penelitian. Penyajian data identitas responden adalah untuk mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh responden seperti jenis kelamin, usia, pekerjaan serta bidang jumlah berkunjung. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk menjawab permasalahan penelitian


(20)

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden

Para responden yang telah melakukan pengisian kuesioner kemudian akan diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan bidang pekerjaan. Adapun penyajian data mengenai identitas responden ini dilakukan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden secara umum.

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Kategori Jumlah Persentase

1 Laki-laki 60 60%

2 Perempuan 40 40%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa banyaknya jumlah responden didominasi oleh kansumen laki-laki. Dapat diketahui bahwa responden berjenis kelamin laki-laki yaitu berjumlah 60 orang (60%). Hal tersebut disebabkan karena laki-laki lebih suka berkumpul dan menghabiskan wktu bersama teman-temannya.

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No. Kategori Jumlah Persentase

1 17-23 tahun 51 51%

2 24-30 tahun 39 39%

3 ≥ 31 tahun 10 10%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 responden terbanyak di Biji Hitam Coffe berusia 17-23 tahun sebanyak 51 orang (51%). Hal tersebut dikarenakan pada usia tersebut konsumen lebih menyukai fast fooddan juga dipengaruhi oleh terjadinya perubahan life style konsumen yang cenderung menyukai menghabiskan waktu diluar rumah untuk sekedar berkumpul bersama kelompoknya.

Tabel 4.3


(21)

No. Kategori Jumlah Persentase

1 Pelajar/Mahasiswa 40 40%

2 wiraswasta 14 14%

3 Pegawai Negeri 15 15%

4 Pegawai Swasta 9 9%

5 Lainnya 22 22%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 diatas responden terbanyak adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 40 orang (40% ). Hal ini dikarenakan harga sesuai dengan kantong pelajar atau pun mahasiswa serta lokasi yang dekat dengan sekolahan.

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan jumlah berkunjung No Kategori Jumlah Persentase

1 1 kali 19 19%

2 2 kali 22 22%

3 ≥3 kali 59 59%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa frekuensi jumlah berkunjung terbanyak lebih dari 3 kali sebesar 59 orang (59%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Biji Hitam Coffe Berastagi memiliki tingkat kepuasan yang cukup tiggi sehingga melakukan pembelian ulang di Biji Hitam Coffe Berastagi.

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian 4.2.2.1 Deskripsi Data Variabel Harga(X1)


(22)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebar, diperoleh deskripsi data mengenai harga yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 37 37%

2 Setuju 58 58%

3 Kurang Setuju 5 5%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.5 yang merupakan tanggapan responden mengenai harga makana/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau adalah sebanyak 58 orang dengan jumlah persentase 58 % responden setuju dan 37 orang dengan jumlah persentase 37% reponden sangat setuju bahwa makana/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau. Sisanya 5 orang dengan jumlah persentase 5% menjawab kurang setuju bahwa bahwa makana/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau.

Tabel 4.6

Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe bervariasi sesuai dengan jenisnya

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 45 45%

2 Setuju 54 54%

3 Kurang Setuju 1 1%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 54 orang (54%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar, responden setuju


(23)

terhadap harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe bervariasi sesuai dengan jenisnya

Tabel 4.7

Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan kualitas

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 46 46%

2 Setuju 52 52%

3 Kurang setuju 2 2%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju yaitu 52 orang (52%). Hal ini menunjukkan harga makanan/minumam di Biji hitam Coffe sesuai dengan kualitas yang diberikan kepada konsumen.

Tabel 4.8

Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan hasil yang diinginkan

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 44 44%

2 Setuju 50 50%

3 Kurang Setuju 5 5%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 50 orang (50%). Hal ini menunjukkan bahwa harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh konsumen.

Tabel 4.9

Distribusi tanggapan responden mengenai harga yang ditawarkan Biji Hitam Coffe dapat bersaing dengan cafe lain


(24)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 52 52%

2 Setuju 45 45%

3 Kurang Setuju 3 3%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 52 orang (52%). Hal ini menunjukkan harga Biji Hitam Coffe dapat bersaing secara kompetitif dengan menawarkan harga yang seimbang dengan harga produk saingannya.

Tabel 4.10

Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe lebih ekonomis

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 38 38%

2 Setuju 54 54%

3 Kurang Setuju 8 8%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 54 orang (54%). Hal ini menunjukkan harga produk Biji Hitam coffe lebih murah dibanding dengan produk pesaing didaerahnya.

4.2.2.2 Deskripsi Data Variabel Lokasi(X2)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebar, diperoleh deskripsi data mengenai lokasi yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.11

Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe terletak ditempat yang strategis/mudah dijangkau


(25)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 34 34%

2 Setuju 56 56%

3 Kurang Setuju 8 8%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 56 orang (56%). Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan lokasi Biji Hitam Coffe sudah tepat dan mudah dijangkau oleh para konsumen.

Tabel 4.12

Distribusi tanggapan responden mengenai akses jalan menuju Biji Hitam Coffe dilewati oleh kendaran umum

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 26 26%

2 Setuju 66 66%

3 Kurang Setuju 6 6%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 66 orang (66%). Hal ini menunjukkan bahwa lokasi Biji Hitam Coffe dilalui oleh kendaraan umum, yang memberikan kemudahan kepada konsumen untuk berkunjung ke Biji Hitam Coffe.

Tabel 4.13

Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada di dekat pusat keramaian


(26)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 5 5%

2 Setuju 32 32%

3 Kurang Setuju 58 58%

4 Tidak Setuju 5 5%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa responden yang memilih kurang setuju 58 orang (58%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab kurang setuju terhadap lokasi Biji Hitam Coffe yang terletak dipusat keramaian karena berada di lingkungan perumahan.

Tabel 4.14

Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada didekat fasilitas umum

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 6 6%

2 Setuju 50 50%

3 Kurang Setuju 42 42%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 50 orang (50%). Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju bahwa lokasi yang di pilih Biji Hitam Coffe berada didekat fasilitas umum.

Tabel 4.15

Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe memiliki lahan parkir yang luas


(27)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 4 4%

2 Setuju 13 13%

3 Kurang Setuju 74 74%

4 Tidak Setuju 9 9%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 74 orang (74%). Hal ini menunnjukkan bahwa lahan parkir di Biji Hitam Coffe tidak begitu luas bagi konsumen. Konsumen menginginkan area parkir konsumen untuk memberikan kemudahan untuk memarkirkan kendaraan mereka.

Tabel 4.16

Distribusi tanggapan responden mengenai area parkir yang luas membuat nyaman konsumen

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 7 7%

2 Setuju 39 39%

3 Kurang Setuju 51 51%

4 Tidak Setuju 3 3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa responden yang memilih kurang setuju 51 orang (51%). Hal ini menunjukkan bahwa kenyamanan konsumen tidak bergantung pada luasnya lahan parkir yang diberikan Biji Hitam Coffe.

Tabel 4.17

Distribusi tanggapan responden mengenai penetapan lokasi Biji Hitam Coffe yang baik membuat nyaman konsumen


(28)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 27 27%

2 Setuju 66 66%

3 Kurang Setuju 7 7%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 66 orang (66%). Hal ini menunjukkan bahwa penetapan lokasi Biji Hitam Coffe merupakan lokasi yang nyaman bagi konsumen sehingga konsumen dapat leluasa menghabiskan waktu diasana.

Tabel 4.18

Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe memiliki tingkat keamanan yang tergolong aman

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 27 27%

2 Setuju 56 56%

3 Kurang Setuju 17 17%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 56 orang (56%). Hal ini dikarenakan oleh lingkungan lokasi di Biji Hitam Coffe memiliki tingkat keamanan yang cukup baik, sehingga konsumen merasa aman memarkirkan kendaraan mereka


(29)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebar, diperoleh deskripsi data mengenai gaya hidup yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.19

Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung keBiji hitam coffe karena melihat lingkungan sekitar

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 18 18%

2 Setuju 63 63%

3 Kurang Setuju 18 18%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 63 orang (63%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa mereka berkunjung ke Biji Hitam Coffe karena mengikuti trend yang ada dilingkungan tersebut.

Tabel 4.20

Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji hitam Coffe karena saya sering melakukan aktivitas di café

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 17 17%

2 Setuju 66 66%

3 Kurang Setuju 17 17%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 66 orang (66%). Hal ini menunjukkan bahwa, para konsumen banyak melakukan


(30)

aktivitas di Biji Hitam Coffe seperti berkumpul dengan teman, berkencan dengan pacar, dan melakukan pertemuan bisnis.

Tabel 4.21

Distribusi tanggapan responden mengenai saya datang ke biji Hitam Coffe karena keinginan saya

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 37 37%

2 Setuju 62 62%

3 Kurang Setuju 1 1%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 62 orang (62%). Hal ini menunjukakn bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa mereka berkunjung ke Biji Hitam Coffe karena keinginan mereka sendiri.

Tabel 4.22

Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe karena memiliki ketertarikan sendiri dibanding cafe lain

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 37 37%

2 Setuju 57 57%

3 Kurang Setuju 5 5%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 57 orang (57%). Hal ini menunjukkan bahawa Biji Hitam Coffe memiliki keunikan tersendiri dengan cafe lain.


(31)

Tabel 4.23

Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai/nongkrong

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 45 45%

2 Setuju 53 53%

3 Kurang Setuju 2 2%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 53 orang (53%). Hal ini menujukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa suasana cafe Biji Hitam Coffe memiliki suasana yang nyaman untuk berkumpul bersama para sahabat.

Tabel 4.24

Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji hitam coffe karena memiliki pendapat baik tentang cafe ini

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 35 35%

2 Setuju 62 62%

3 Kurang Setuju 2 2%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 62 orang (62%). Hal ini menunjukkan bahwa Biji Hitam Coffe memiliki citra yang bagus dimata konsumen, baik itu dalam hal pelayanan, kenikmatan minuman, dan lain-lain.


(32)

4.2.2.4 Deskripsi Data Variabel Keputusan Pembelian(Y)

Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebar, diperoleh deskripsi data mengenai keputusan Pembelian yang akan dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 4.25

Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe untuk memenuhi kebutuhan

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 6 6%

2 Setuju 51 51%

3 Kurang Setuju 40 40%

4 Tidak Setuju 3 3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 51 orang (51%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden berkunjung ke biji hitam untuk memenuhi kebutuhannya.

Tabel 4.26

Distribusi tanggapan responden mengenai Makanan/minuman di Biji Hitam Coffe sesuai selera saya

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 20 20%

2 Setuju 76 76%

3 Kurang Setuju 4 4%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 76 orang (76%). Hal ini menunjukkan bahwa rasa makana/minuman yang disajikan di Biji Hitam Coffe sesuai selera para konsumen.


(33)

Tabel 4.27

Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi mengenai Biji Hitam Coffe dari orang lain

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 14 14%

2 Setuju 64 64%

3 Kurang Setuju 19 19%

4 Tidak Setuju 3 3%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 64 orang (64%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendapat informasi mengenai Biji Hitam Coffe dari orang-orang sekitar atau pun orang yang telah berkunjung lebih dulu kesana.

Tabel 4.28

Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi lebih lanjut mengenai Biji hitam Coffe dari jejaring Sosial (instagram, twitter, facebook)

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 15 15%

2 Setuju 49 49%

3 Kurang Setuju 29 29%

4 Tidak Setuju 7 7%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 49 orang (49%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen mencari informasi lebih lanjut mengenai Biji Hitam Coffe melalui jejaring sosial seperti instagram, twitter, maupun facebook sebelum berkunjung ke cafe tersebut.


(34)

Tabel 4.29

Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe adalah salah satu alternatif saya dalam berkunjung ke café

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 20 20%

2 Setuju 74 74%

3 Kurang Setuju 4 4%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 74 orang (74%). Hal ini menunjukkan bahwa Biji Hitam Coffe adalah salah satu cafe yang menjadi pilihan responden dalam berkunjung ke cafe.

Tabel 4.30

Distribusi tanggapan responden mengenai saya melakukan evaluasi terhadap cafe-cafe yang ada di Berastgai sebelum saya memilih Biji Hitam Coffe

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 30 30%

2 Setuju 56 56%

3 Kurang Setuju 13 13%

4 Tidak Setuju 1 1%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.30 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 56 orang (56%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa mereka melakukan evaluasi sebelum menetapkan untuk berkunjung ke Biji Hitam Coffe.


(35)

Tabel 4.31

Distribusi tanggapan responden mengenai melakukan pembelian makanan/minuman yang ada di Biji Hitam Coffe

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 33 33%

2 Setuju 64 64%

3 Kurang Setuju 3 3%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.31 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 64 orang (64%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden setuju bahwa melakukan pembelian makana/minuman di Biji Hitam Coffe setelah melakukan berbagai evaluasi ataupun pencarian.

Tabel 4.32

Distribusi tanggapan responden mengenai merasa yakin dengan keputusan pembelian di Biji Hitam di Biji Hitam Coffe

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 36 36%

2 Setuju 61 61%

3 Kurang Setuju 3 3%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.32 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 61 orang (61%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa puas terhadap keputusan pembelian yang diakukn dalam membeli makana/minuman di Biji Hitam Coffe.


(36)

Tabel 4.33

Distribusi tanggapan responden mengenai saya bersedia berkunjung kembali ke Biji Hitam Coffe

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 48 48%

2 Setuju 51 51%

3 Kurang Setuju 1 1%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.33 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 51 orang (51%). Hal ni menunjukkan bahwa hampir seluruh responden akan berkunjung kembali ke Biji Hitam Coffe karena merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan.

Tabel 4.34

Distribusi tanggapan responden mengenai saya merekomendasi untuk berkunjung ke Biji Hitam Coffe

No. Keterangan Jumlah Persentase

1 Sangat Setuju 53 53%

2 Setuju 43 43%

3 Kurang Setuju 2 2%

4 Tidak Setuju 2 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.34 dapat dilihat bahwa responden yang memilih setuju 53 orang (53%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir seluruh responden akan merekomendasikan Biji Hitam Coffe sebagai tempat yang layak untuk dikunjungi untuk berkumpul bersama keluarga, saurada maupun teman-teman.


(37)

4.3 Analisis Data 4.3.1 Uji Instrumen 4.3.1.1 Uji Validitas

Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Siregar, 2016 : 162). Uji validitas adalah tingkat keandalan alat ukur yang digunakan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan variabel. Langkah selanjutnya adalah secara statistik, angka korelasi yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total, atau membandingkaan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid. Kriteria penilaian uji validitas adalah :

3. Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.

4. Apabila r hitung< r tabel, maka dapat dikatakan item kuesioner tidak valid. Tabel 4.35

Hasil Uji Validitas

Variabel pernyataan rhitung rtabel keterangan

HARGA

P1 0,718 0,196 Valid

P2 0,762 0,196 Valid

P3 0,749 0,196 Valid

P4 0,749 0,196 Valid

P5 0,728 0,196 Valid

P6 0,697 0,196 Valid

LOKASI

P7 0,670 0,196 Valid


(38)

P9 0,667 0,196 Valid

P10 0,701 0,196 Valid

P11 0,642 0,196 Valid

P12 0,641 0,196 Valid

P13 0,654 0,196 Valid

P14 0,707

0,196

Valid

GAYA HIDUP

P15 0,629 0,196 Valid

P16 0,632 0,196 Valid

P17 0,598 0,196 Valid

P18 0,568 0,196 Valid

P19 0,588 0,196 Valid

P20 0,661 0,196 Valid

KEPUTUSAN PEMBELIAN

P21 0,739 0,196 Valid

P22 0,707 0,196 Valid

P23 0,742 0,196 Valid

P24 0,744 0,196 Valid

P25 0,693 0,196 Valid

P26 0,727 0,196 Valid

P27 0,697 0,196 Valid

P28 0,723 0,196 Valid

P29 0,712 0,196 Valid

P30 0,735 0,196 Valid


(39)

Tabel 4.35 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai probabilitas < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini sudah tepat sebagai alat ukur penelitian.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu pengukuran dapat menunjukkan akurasi dan konsistensi butiran pernyataan dengan menggunakan pengukuran Cronbach’s Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai lebih besar dari 0,6. Adapun hasil uji reliabilitas instrumen pada Biji Hitam Coffe Berastagi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.36 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel

Cronbach’s Alpha

Keterangan

1 Harga 0,769 Reliabel

2 Lokasi 0,699 Reliabel

3 Gaya Hidup 0,656 Reliabel

4 Keputusan Pembelian 0,749 Reliabel Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Tabel 4.36 diatas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien reliabilitas alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,6 sehingga dapat dikatakan semua indikator dari masing-masing variabel pada kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal atau dapat dipercaya.


(40)

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan analisis regresi linier berganda, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah terpenuhinya asumsi klasik, yaitu data berdistibusi normal, tidak adanya multikolinieritas, tidak terjadi heteroskedasitas. Berikut ini merupakan pengujian asumsi klasik pada model regresi:

4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafikpenyebaran data dengan menggunakan grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual:

Gambar 4.2

Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.Hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun, untuk lebih memastikan bahwa data disepanjang


(41)

garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogrov smirnov sebagai berikut:

Tabel 4.37

Uji Kolmogrov Smirnov

Berdasarkan tabel 4.37 diatas dapat dilihat bahwa nilai Asymp.Sig (2 tailed) sebesar 0,200.Hal ini berarti bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0,200 > 0.05.

4.3.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variable independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonieritas.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 2,59764915 Most Extreme Differences Absolute ,072

Positive ,072

Negative -,061

Test Statistic ,072

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.


(42)

Tabel 4.38 Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 11,955 3,987 2,999 ,003

HARGA ,253 ,123 ,176 2,049 ,043 ,846 1,182

LOKASI ,042 ,101 ,036 ,411 ,682 ,822 1,216

GAYA_HIDU

P ,841 ,143 ,530 5,888 ,000 ,770 1,299

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Dari tabel 4.38 diatas diketahui bahwa variabel harga memiliki nilai tolerance 0,846 dan VIF sebesar 1,182. Lokasi memiliki nilai tolerance 0,822 dan VIF sebesar 1,216. Sedangkan gaya hidup memiliki nilai tolerance 0,770 dan VIF sebesar 1,299. Hal ini menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai tolerance> 0,1 dan VIF < 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika hasilnya membentuk pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini merupakan hasil pengujian heteroskedastisitas:


(43)

Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa titik-titik (poin-poin) menyebar secara acak dan tidak menunjukkan pola tertentu.Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga layak dipakai.

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan regresi berganda antara harga , lokasi dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian dengan dibantu program SPSS dalam perhitungannya dapat diperoleh hasil sebagai berikut :


(44)

Tabel 4.39

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11,955 3,987 2,999 ,003

HARGA ,253 ,123 ,176 2,049 ,043

LOKASI ,042 ,101 ,036 ,411 ,682

GAYA_HIDUP ,841 ,143 ,530 5,888 ,000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel di atas, maka persamaan regresi yang terbentuk pada uji regresi ini adalah :

Y= 11,955 + 0,253 X1 +0,042 X2 + 0,841 X3 + e

Berdasarkan persamaan diatas dapat diketahui bahwa :

a. Jika semua pada variabel independen dianggap konstan maka nilai keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 11,955 dengan standar error (e) tetap dan tidak berubah.

b. Nilai koefisien regresi harga sebesar 0,253 bernilai positif mempunyai arti bahwa jika kesesuaian harga semakin baik, maka keputusan pembelian akan meningkat.

c. Nilai koefisien regresi lokasi sebesar 0,042 bernilai positif mempunyai arti bahwa jika lokasi semakin baik, maka keputusan pembelian akan meningkat.

d. Nilai koefisien regresi gaya hidup sebesar 0,841 bernilai positif mempunyai arti bahwa jika gaya hidup semakin baik, maka keputusan pembelian akan meningkat.


(45)

4.3.4 Pengujian Hipotesis 4.3.4.1 Uji T (Uji Parsial)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah :

3. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 4. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.40 Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 11,955 3,987 2,999 ,003

HARGA ,253 ,123 ,176 2,049 ,043

LOKASI ,042 ,101 ,036 ,411 ,682

GAYA_HIDUP ,841 ,143 ,530 5,888 ,000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.40 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Nilai thitung untuk variabel harga sebesar 2,049 dengan signifikansi sebesar 0,043. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (2,049) > ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,043< 0,05 maka H0 ditolak sehingga H1 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan


(46)

terhadapkeputusan pembelian. Artinya, peningkatan variabel harga dapat meningkatkan keputusan pembelian.

b. Nilai thitung untuk variabel lokasi sebesar 0,411 dengan signifikansi sebesar 0,682. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (0,411) < ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,682 > 0,05 maka H0 diterima sehingga H2 ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lokasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian.

c. Nilai thitung untuk variabel gaya hidup sebesar 5,888 dengan signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 1,984. Hal ini menunjukkan bahwa thitung (5,888) > ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,000< 0,05 maka H0 ditolak sehingga H3 diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeputusan pembelian. Artinya, peningkatan variabel gaya hidup dapat meningkatkan keputusan pembelian.

4.3.4.2 Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel harga, lokasi, dan gaya hidup memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi.signifinan model regresi secara simultan diuji dengan


(47)

melihat nilai signifikan (sig) di mana jika nilai sig di bawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria adalah :

3. Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 4. Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Tabel 4.41 Hasil uji f

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 446,560 3 148,853 21,391 ,000b

Residual 668,030 96 6,959

Total 1114,590 99

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN b. Predictors: (Constant), GAYA_HIDUP, HARGA, LOKASI Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah

Berdasarkan tabel 4.41 diatas dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 21,391 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2,70. Maka, Fhitung (21,391) > Ftabel (2,70) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independent (harga, lokasi dan gaya hidup) berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, kebijakan yang baik mengenai harga, lokasi dan gaya hidup dapat meningkatkan keputusan pembelian diBiji Hitam Coffe Berastagi.Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan keputusan pembelian.Hal ini dikarenakan ketiga variabel tersebut berpengaruh secara serempak terhadap keputusan pembelian.

4.3.5 Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (�2) gunanya untuk mengukur seberapa jauh variabel independen menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien


(48)

determinasi diantara nol dan satu. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi semakin baik. Nilai Koefisien korelasi (R) memiliki ketentuan sebagai berikut: 0,00 – 0,19 = sangat rendah

0,20 – 0,39 = rendah 0,40 – 0,59 = sedang 0,60 – 0,79 = kuat

0,80 – 1,00 = sangat kuat

Tabel 4.42

Koefisien Determinasi (��)

Sumber: Hasil penelitian, 2017, data diolah Berdasarkan tabel 4.42 dapat disimpulkan bahwa :

1. Nilaiadjusted R squaresebesar 0,382. Artinya, variabel harga (X1), lokasi (X2) dan gaya hidup (X3) berkontribusi secara bersama-sama sebesar 38,2 % terhadap variabel keputusan pembelian (Y), sedangkan 61,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model penelitian ini. Dengan demikian, ketiga variabel independen dikatakan cukup berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi.

2. Nilai R = 0,633 berarti hubungan antara variabel harga (X1), lokasi (X2) dan gaya hidup (X3) terhadap variabel keputusan pembelian (Y) sebesar 63,3%. Artinya memiliki hubungan antar variabel yang kuat.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,633a ,401 ,382 2,638

a. Predictors: (Constant), GAYA_HIDUP, HARGA, LOKASI b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_PEMBELIAN


(49)

4.4 Pembahasan

Dari hasil penelitian yang telah diujikan sebelumnya menjelaskan bahwa hasil instrument-instrument data yang dijawab oleh responden untuk mengukur variabel harga, lokasi, dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian adalah valid dan reliabel, sehingga indikator dan item pernyataan pada penelitian ini dapat digunakan di kemudian hari. Hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel harga, lokasi dan gaya hidup secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian, dari hasil kuesioner yang disebar dan dinalisis mayoritas konsumen yang melakukan pembelian di Biji Hitam Coffe Berastagi adalah laki-laki, dan yang berstatus sebagai pelajar/mahasiswa yang berusia 17-23 tahun. Rata-rata konsumen (59%) tersebut melakukan kunjungan (pembelian) di Biji Hitam Coffe Berastagi lebih dari 3 kali.

4.4.1 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil uji parsial menjelaskan bahwa variabel harga (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) pada Biji Hitam Coffe. Dimanathitung (2,049) > ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,043< 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa penetapan harga yang sesuai dapat mempengaruhi keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel harga pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan pada pernyataan ketiga dari kuesioner yang dianalisis terdapat 58 responden setuju bahwa harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau, dan 52 responden setuju bahwa harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe sesuai dengan kualitasnya.


(50)

Menurut Saladin (2003:95), harga adalah sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen. Harga memiliki pengaruh paling utama dalam posisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya. Konsumen memandang harga sebagai baik buruknya kualitas produk, terutama jika konsumen harus mengambil keputusan pembelian dengan informasi yang tidak cukup. Maka disimpulkan bahwa harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan suatu alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dahlina Lubis (2013) yang berjudul “Analisis Pengaruh Lokasi, Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Waroeng Steak And Shake Jl. Dr. Mansyur No. 85 Medan)”. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, maka hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.2 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil uji parsial menjelaskan bahwa variabel lokasi (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pemblian (Y) pada Biji Hitam Coffe. Dimana thitung (0,411) < ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,682 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa penetapan lokasi tidak mempengaruhi keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Hal ini berarti letak Biji Hitam kurang maksimal. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel lokasi pernyataan ketiga dari kuesioner yang disebar dan pada pernyataan kelima dari kuesioner yang dianalisis terdapat 58 responden kurang setuju bahwa letak Biji Hitam Coffe Berada di dekat Pusat Keramaian, dan 74 responden kurang setuju


(51)

bahwa Biji Hitam Coffe memiliki Lahan parkir yang luas. Hal ini berarti masih terdapat konsumen yang kurang puas dengan tempat parkir yang disediakan Biji Hitam Coffe. Mengenai hal tersebut Biji Hitam Coffe, diharapkan agar dapat menambah luas area parkir bagi para pengunjung. Tempat parkir yang sempit akan memberikan kesulitan bagi pengunjung untuk memarkirkan kendaraannya. Selain itu perluasan area parkir juga akan berdampak dalam mengurangi kemacetan di sekitar Biji Hitam Coffe.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Murniati (2014) yang berjudul “Pengaruh Harga. Lokasi Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Music Coffe Jl. Dr Mansyur Medan)”. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, maka hasil daripenelitian ini menunjukkan bahwa variabel lokasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.3 Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian

Hasil uji parsial menjelaskan bahwa variabel Gaya Hidup (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pemblian (Y) pada Biji Hitam Coffe. Dimana thitung (5,888) > ttabel (1,984) dan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bawa gaya hidup mempengaruhi keputusan pembelian pada Biji Hitam Coffe Berastagi. Berdasarkan deskripsi jawaban responden pada variabel Gaya Hidup pernyataan pertama dari kuesioner yang disebar dan pada pernyataan ketiga dari kuesioner yang dianalisis terdapat 63 responden setuju bahwa saya berkunjung ke Biji Hitam Coffe Berastagi karena meliht lingkungan sekitar, dan 62 responden setuju bahwa saya datang ke Biji Hitam Coffe Berastagi karena keinginan saya. Hal tersebut berarti bahwa


(52)

konsumen berkunjung ke Biji Hitam disebabkan pengaruh gaya hidup yang lagi trend saat ini.

Gaya Hidup merupakan keseluruhan pola hidup seseorang yang di ekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opini yang berinteraksi dengan lingkungannya (Hansan, 2008:135). Gaya hidup mempengaruhi segala aspek perilaku konsumsi seseorang, seperti yang dikemukakan (Supranto dan Nanda, 2007:145) bahwa gaya hidup mempengaruhi keputusan pembelian oleh Konsumen.

Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan Dian Hartati Lubis (2012) yang berjudul “Pengaruh Harga, Lokasi, Produk dan Gaya Hidup terhadap Minat Berkunjung Kembali ke Coffee Cangkir Dr.Mansyur Medan”. Setelah dilakukan pengujian secara parsial, maka hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berkunjung kembali.

4.4.4 pengaruh Harga, Lokasi dan Gaya hidup terhadap keputusan pembelian

Pengujian secara simultan (uji-F) menunjukkan bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel (21,391 > 2,70). Hal ini menunjukkan bahwa harga, lokasi, dan gaya hidup berpengaruh signifikan terhadap kepurusan pembelian konsumen pada Biji Hitam Coffe Berastagi sebesar 38,2%.

Perilaku konsume dan gaya hidup mempengaruhi keputusan pembelian. Harga merupakan faktor yang paling utama dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hampir semua konsumen menginginkan harga yang murah


(53)

dengan kualitas yang relatif tinggi. Hal ini menjadikan penetapan harga menjadi bagian penting bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Lokasi juga tidak kaloh penting dalam menjalankan bisnis. Lokasi yang strategis, mudah dijangkau, aman dan nyaman juga membuat para konsumen untuk berkunjung ke cafe tersebut. Gaya hidup juga mempengaruhi keputusan pembelian. Perubahan dari masa ke masa yang terjadi dimasyarakat membuat perubahan sosial dimasyarakat dan lingkungan ekonomi berubah, dan menciptakan peluang bisnis yang baru.


(54)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpuan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi linear berganda menunjukkan bahwa pengaruh harga sebesar 0,253 terhadap variabel keputusan pembeliankonsumen pada Biji Hitam Coffe.

2. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi linear berganda menunjukkan bahwa pengaruh lokasi sebesar 0,042 terhadap variabel keputusan pembeliankonsumen pada Biji Hitam Coffe.

3. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien regresi linear berganda menunjukkan bahwa pengaruh gaya hidup sebesar 0,841 terhadap variabel keputusan pembeliankonsumen pada Biji Hitam Coffe.

4. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh variabel harga, lokasi dan gaya hidup berkontribusi secara bersama-sama sebesar 38,2% terhadap variabel keputusan pembelian dan sisanya sebesar 61,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar penelitian ini. Dan sesuai dengan hasil nilai korelasi (R) menyatakan bahwa antar variabel memiliki hubungan yang kuat.


(55)

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran sebagai pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat diberikan sebagai berikut :

1. Pihak Biji Hitam Coffe harus lebih memperhatikan dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan lokasi agar onsumen tertarik terus berkunjung kembali.

2. Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa terdapat faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian diluar variabel penelitian, disarankan bagi peneliti selanjutnya memberikan penambahan variabel–variabel diluar penelitian ini.


(56)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.Menurut Kotler (2007:7), Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Ma’ruf (2005:1) Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatanmemasarkan barang atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli potensial.Pemasaran dikembangkan sebagai suatu pola yang tertata dalam suatu sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya disebut seni. Dalam prakteknya, pemasaran dijalankan dengan kedua cara itu, ilmu dan seni. Pemasaran ritel sebagai kegiatan pemasaran dalam perdagangan eceran juga dijalankan dengan kedua cara itu. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang mengakibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.


(57)

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:98) mengatakan, Marketing Mixadalah campuran dari variabel pemasaran yang dapat dikendalikan (controllable variabels)yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjual

an yang diinginkan dalam pasar sasaran. Marketing Mixterdiri dari 4 (empat) unsur, yaitu:

1. Product(Produk), yaitu merupakan kombinasi barang dan jasa yang perusahaan tawarkan pada pasar sasaran.

2. Price(Harga), yaitu merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan produk tersebut.

3. Place (Tempat), yaitu merupakan berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual menjadi lebih terjangku dan tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promotion (promosi), yaitu kegiatan perusahan untuk mengkonsumsi dan memperkenalkan produk pada sasaran.

2.2 Harga (Price) 2.2.1Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang di bebankan atas suatu produk, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut. Harga adalah estimasi penjual terhadap arti ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi serta layanan yang menyertai suatu produk


(58)

(Kartajaya, 2002:481). Harga merupakan salah satu faktor yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang menyangkut dengan harga akan sangat mempengaruhi aspek kegiatan suatu usaha baik yang menyangkut kegiatan penjualan ataupun aspek keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu lini usaha. Menurut Saladin (2003:95) pengertian harga adalah “sejumlah uang sebagai alat tukar untuk memperoleh produk atau jasa. Harga dapat juga dikatakan penentuan nilai suatu produk dibenak konsumen”. Harga memiliki pengaruh paling utamadalamposisi kompetitif perusahaan dan pangsa pasarnya. Karena itu harga menentukan pendapatan perusahaan dan laba bersih. Konsumen memandang harga sebagai persepsi tingkatan baik buruknya kualitas produk, terutama jika konsumen harus mengambil keputusan pembelian dengan informasi yang tidak cukup. Maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah kemampuan seseorang dalam menilai suatu barang dengan satuan alat ukur rupiah untuk dapat membeli produk yang ditawarkan. Jadi harga tidaklah sekadar perhitungan biaya-biaya ditambah sejumlah persentase tertentu sebagai tingkat keuntungan yang diharapkan.

Konsumen sangat mempertimbangkan harga sebelum melakukan keputusan pembelian. Menurut Stanton (dalam Rosvita, 2010), terdapat 4 ukuran harga, yaitu:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk c. Daya saing harga


(59)

4.2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Lovelock dan Patterson (Tjiptono, 2005:193) tujuan umum penetapan harga adalah untuk mendukung strategi bauran pemasaran secara keseluruhan. Setiap keputusan mengenai strategi penetapan harga harus didasarkan pada pemahaman secara mendalam atas tujuan spesifik yang ingin perusahaan capai. Ada 3 (tiga) tujuan spesifik penetapan harga, yakni:

1. Tujuan berorientasi pendapata a. Mengejar profit

1) Menghasilkan surplus sebesar mungkin

2) Mencapai tingkat target spesifik, tetapi tidak berusaha memaksimalkan laba

b. Menutup biaya

1) Menutup biaya teralokasi secara penuh (termasuk biaya

overheadinstitusional).

2) Menutup biaya penyediaan satu kategori jasa atau produk tertentu(setelah dikurangi biaya overhead institusional dan segala macam hibah spesifik).

3) Menutup biaya penjualan inkrimental kepada satu pelanggan ekstra. 2. Tujuan berorientasi kapasitas

Mengubah harga sepanjang waktu untuk memastikan bahwa permintaan sesuai dengan penawaran yang tersedia pada setiap waktu tertentu (sehingga mengoptimalkan kapasitas produktif).


(60)

3. Tujuan berorientasi pelanggan

a. Memaksimumkan permintaan (apabila kapasitasnya tidak terbatas) dalam rangka mencapai tingkat pendapatan minimum tertentu.

b. Menetapkan harga sesuai dengan perbedaan kemampuan membayar berbagai segmen pasar yang menjadi target pemasaran organisasi.

c. Menawarkan metode pembayaran (termasuk fasilitas kredit) yang bisa meningkatkan kemungkinan membeli.

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor yang harus dipertimbangkan (Kotler & Armstrong, 2001:154), yaitu:

1. Faktor Internal Perusahaan, meliputi: a. Tujuan pemasaran perusahaan

Faktor utama yang menetukan dalam penetapan harga adalah tujuan pemasaran perusahaan. Tujuan tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lain-lain.

b. Strategi bauran pemasaran

Harga adalah salah satu komponen bauran pemasaran. Oleh karena itu, harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi, dan promosi.


(61)

Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan sangat memperhatikan biaya (biaya tetap dan biaya variabel), serta jenis-jenis biaya lainnya.

2. Faktor Eksternal Perusahaan, meliputi:

a. Sifat pasar dan permintaan Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna, persaingan monopoli, maupun oligopoli. Faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya ialah elastisitas permintaan.

b. Persaingan

Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung pada jenis pasar yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk persaingannya, ada empat jenis pasar, antara lain: pasar persaingan murni, pasar persaingan monopoli, pasar persaingan oligopoli, pasar monopoli murni.

Menurut Simamora (2001:200), langkah-langkah yang dapat dilakukan dalampenetapan harga adalah :

1. Analisis keadaan pasar, yakni memeahami hubungan permintaan dan harga, karena perubahan harga dapat memberikan pengaruh besar terhadap permintaan.

2. Identifikasi faktor-faktor pembatasan adalah faktor yang membatasi perusahaan dalam menetapkan harga.

3. Menetapkan sasaran yang menjadikan sasaran umum adalah memperoleh keuntungan harga harus lebih tinggi dari biaya rata-rata operasional


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : KERANGKA TEORI 2.1 Pemasaran ... 8

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8

2.1.2 Bauran Pemasaran ... 8

2.2 Harga (price) ... 9

2.2.1 Pengertian Harga ... 9

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga ... 10

2.2.3 faktor-faktor yang mempengaruhi Penetapan Harga ... 12

2.3 Lokasi ... 13

2.3.1 Pengertian dan Pentingnya Lokasi ... 13

2.3.2 Faktor yang dipertimbangkan dalam Pemilihan lokasi ... 15

2.4 Gaya Hidup (Lifestyle) ... 15

2.4.1 Pengertian Lifestyle (Gaya Hidup) ... 15

2.4.2 Klasifikasi Lifestyle (Gaya Hidup) ... 16

2.4.3 faktor-faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup ... 18

2.4.4 Dimensi Gaya Hidup AIO (Activity,Interest,Opinion) ... 18

2.5 Keputusan Pembelian ... 19

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen ... 19

2.3.2 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 20

2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 21

2.5 Kerangka Berpikir ... 24

2.6 Penelitian Terdahulu ... 27

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 LokasiPenelitian ... 30

3.3 Populasi dan Sampel ... 30


(2)

3.3.2 Sampel ... 31

3.4 Hipotesis ... 31

3.5 Definisi Operasional ... 32

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7 Teknik Penentuan Skor ... 36

3.8 Teknik Analisis Data ... 37

3.8.1 Uji Instrumen ... 37

3.8.1.1 Uji Validitas ... 37

3.8.1.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 38

3.8.2.1 Uji Normalitas ... 38

3.8.2.2 Uji Multikolonieritas ... 38

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 39

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 40

3.8.4 Uji Hipotesis ... 41

3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ... 41

3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – f) ... 41

3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ... 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.1.1 Sejarah Singkat Biji Hitam Coffe Berastagi ... 43

4.1.2 Logo Biji Hitam Coffe... 44

4.1.3 Struktur Organisasi Biji Hitam Coffe ... 44

4.2 Penyajian Data ... 45

4.2.1 Deskripsi Identitas Responden ... 46

4.2.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 48

4.2.2.1 Deskripsi Data Variabel Harga(X1) ... 48

4.2.2.2 Deskripsi Data Variabel Lokasi(X2) ... 51

4.2.2.3 Deskripsi Data Variabel Gaya Hidup(X3) ... 55

4.2.2.4 Deskripsi Data Variabel Keputusan Pembelian(Y) ... 58

4.3 Analisis Data ... 63

4.3.1 Uji Instrumen ... 63

4.3.1.1 Uji Validitas... 63

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ... 65

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 66

4.3.2.2 Uji Multikolonieritas ... 67

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 68


(3)

4.4.4 Pengaruh Harga, Lokasi dan gaya hidupTerhadap

Keputusan Pembelian ... 77 BAB VPENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 78 5.2 Saran ... 79 DAFTAR PUSTAKA


(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Usaha-usaha didaerah Berastagi ... 4

Tabel 2.1 Dimensi Gaya Hidup ... 19

Tabel 3.1 Defenisi Operasionalisasi Variabel ... 34

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 36

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 46

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 47

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan jumlah berkunjung ... 47

Tabel 4.5 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe terjangkau ... 48

Tabel 4.6 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman di Biji Hitam Coffe bervariasi sesuai dengan jenisnya ... 48

Tabel 4.7 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan kualitas ... 49

Tabel 4.8 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe sesuai dengan hasil yang diinginkan ... 49

Tabel 4.9 Distribusi tanggapan responden mengenai harga yang ditawarkan Biji Hitam Coffe dapat bersaing dengan cafe lain ... 50

Tabel 4.10 Distribusi tanggapan responden mengenai harga makanan/minuman yang ditawarkan Biji Hitam Coffe lebih ekonomis ... 50

Tabel 4.11 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe terletak ditempat yang strategis/mudah dijangkau ... 51

Tabel 4.12 Distribusi tanggapan responden mengenai akses jalan menuju Biji Hitam Coffe dilewati oleh kendaran umum ... 51

Tabel 4.13 Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada di dekat pusat keramaian ... 52

Tabel 4.14 Distribusi tanggapan responden mengenai letak Biji Hitam Coffe berada didekat fasilitas umum ... 52

Tabel 4.15 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe memiliki lahan parkir yang luas ... 53

Tabel 4.16 Distribusi tanggapan responden mengenai area parkir yang luas membuat nyaman konsumen ... 53


(5)

Tabel 4.21 Distribusi tanggapan responden mengenai saya datang ke biji Hitam

Coffe karena keinginan saya ... 56

Tabel 4.22 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe karena memiliki ketertarikan sendiri dibanding cafe lain ... 56

Tabel 4.23 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai/nongkrong ... 57

Tabel 4.24 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji hitam coffe karena memiliki pendapat baik tentang cafe ini ... 57

Tabel 4.25 Distribusi tanggapan responden mengenai saya berkunjung ke Biji Hitam coffe untuk memenuhi kebutuhan ... 58

Tabel 4.26 Distribusi tanggapan responden mengenai Makanan/minuman di Biji Hitam Coffe sesuai selera saya... 58

Tabel 4.27 Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi mengenai Biji Hitam Coffe dari orang lain ... 59

Tabel 4.28 Distribusi tanggapan responden mengenai mencari informasi lebih lanjut mengenai Biji hitam Coffe dari jejaring Sosial (instagram, twitter, facebook) ... 59

Tabel 4.29 Distribusi tanggapan responden mengenai Biji Hitam Coffe adalah salah satu alternatif saya dalam berkunjung ke cafe ... 60

Tabel 4.30 Distribusi tanggapan responden mengenai saya melakukan evaluasi terhadap cafe-cafe yang ada di Berastgai sebelum saya memilih Biji Hitam Coffe ... 60

Tabel 4.31 Distribusi tanggapan responden mengenai melakukan pembelian makanan/minuman yang ada di Biji Hitam Coffe ... 61

Tabel 4.32 Distribusi tanggapan responden mengenai merasa yakin dengan keputusan pembelian di Biji Hitam di Biji Hitam Coffe ... 61

Tabel 4.33 Distribusi tanggapan responden mengenai saya bersedia berkunjung kembali ke Biji Hitam Coffe ... 62

Tabel 4.34 Distribusi tanggapan responden mengenai saya merekomendasi untuk berkunjung ke Biji Hitam Coffe ... 62

Tabel 4.35 Hasil Uji Validitas ... 63

Tabel 4.36 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel 4.37 Uji Kolmogrov Smirnov ... 67

Tabel 4.38 Uji Multikolonieritas ... 68

Tabel 4.39Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 70

Tabel 4.40 Hasil Uji t ... 71

Tabel 4.41Hasil uji f ... 73


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1Skema Kerangka Konseptual ... 24

Gambar 4.1 Logo Biji Hitam Coffe ... 44

Gambar 4.2Normal P-Plot Uji Normalitas ... 66