Terciptanya Hymne Oh Pondokku dan Peringatan 15 Tahun Masa Penjajahan Jepang Perang Merebut Kemerdekaan dan Pemberontakan PKI 1948

commit to user 78 dibukalah kelas khusus untuk menampung mereka, yaitu Voorklas atau Kelas Pendahuluan. Setelah perjalanan tiga tahun, pelajaran sudah harus ditingkatkan, maka dibukalah tingkatan yang lebih tinggi bernama Bovenbow. Jumlah santri yang semakin banyak dan pembukaan kelas baru ini menimbulkan persoalan baru, yaitu terbatasnya jumlah guru. Dalam kondisi demikian ini tidak jarang Pak Zar mengajar 2 kelas dalam satu jam pelajaran. Namun pada tahun kelima datanglah seorang guru muda bernama R. Muin yang cakap berbahasa Belanda. R. Muin ini kemudian diserahi mengajar Bahasa Belanda untuk murid-murid kelas I tingkat atas, atau kelas IV. Setelah berjalan 5 tahun, pengembangan tingkatan pendidikan di KMI menjadi sebagai berikut : a. Program Onderbow, lama belajar 3 tahun. b. Program Bovenbow, lama belajar 2 tahun.

D. Kepemimpinan Generasi Pertama

33

1. Terciptanya Hymne Oh Pondokku dan Peringatan 15 Tahun

Tahun ke-5 berdirinya KMI merupakan tahun bersejarah bagi Pondok Modern Darussalam Gontor dengan terciptanya Hymne Oh Pondokku. Lagu hymne ini diciptakan R. Mu’in dan liriknya diciptakan Husnul Haq, keduanya guru KMI. Pada tanggal 1-10 Januari 1942, Pondok Modern Darussalam Gontor mengadakan Peringatan 15 Tahun Berdirinya Pondok yang disebut Fijftien Jarige 33 http:gontor.ac.idsejarah commit to user 79 Jubelium. Tujuan peringatan ini adalah mensyukuri segala kemajuan yang telah dicapai. Semula Peringatan ini akan diadakan tahun 1941, tetapi karena situasi tidak aman dengan pecahnya Perang Dunia II, Peringatan tersebut diundur hingga tahun 1942.

2. Masa Penjajahan Jepang

Dengan berkecamuknya perang Belanda-Jepang untuk memperebutkan Indonesia, terputuslah jalur komunikasi luar Jawa dengan Jawa. Akibatnya santri Gontor yang berasal dari luar Jawa tidak mendapatkan kiriman dari orang tua mereka. Untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, Pengasuh dan Direktur menjual kekayaan pribadi mereka. Usaha inipun masih belum bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari santri, maka didirikanlah Dapur Umum dan dibentuk pengurusnya yang disebut UPPIPOM Usaha Penolong Pelajar Islam Pondok Modern yang bertugas mencari dana bagi kepentingan para santri. Tahun 19431944 dengan propaganda perang suci Perang Asia Timur Raya, Jepang mewajibkan pemuda ikut perang, maka sekolah-sekolah harus ditutup, termasuk KMI Pondok Modern Darussalam Gontor. Namun lembaga pendidikan yang bernama pondok pesantren dibiarkan tetap hidup. Karena itu pembelajaran di KMI dilaksanakan di dalam kamar para santri secara sembunyi- sembunyi. Dengan cara demikian Pondok Modern Darussalam Gontor tidak dikategorikan sebagai sekolah, sehingga tidak wajib ditutup.

3. Perang Merebut Kemerdekaan dan Pemberontakan PKI 1948

Pada saat perang merebut kemerdekaan negeri ini, santri Gontor banyak yang terlibat. Mereka masuk dalam pasukan Hizbullah dan Sabilillah. Setelah commit to user 80 perang agak reda, 1946, Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, berkunjung ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Saat itu jumlah santri Gontor tinggal belasan saja. Setelah kacau akibat peperangan, program KMI mulai ditata kembali. Pada 1947 organisasi pelajar Roudlatul Muta’llimin dilebur dan diganti dengan PII Pelajar Islam Indonesia yang saat itu baru berusia 3 bulan. PII dipilih karena ia tidak berafiliasi kepada satu parpol atau golongan tertentu, sesuai dengan prinsip Gontor Berdiri di atas dan untuk semua golongan. Tahun 1948 Pondok Modern Darussalam Gontor diguncang oleh pemberontakan PKI pimpinan Muso yang dikenal dengan sebutan “Madiun Affair”. Pada saat itu Pondok terpaksa dikosongkan. Sejumlah 200 santri secara bergelombang meninggalkan Pondok untuk menyusun taktik perlawanan dan gelombang terakhir diikuti oleh pengasuh dan direktur mereka. PKI telah menguasai daerah Karesidenan Madiun Madiun, Ponorogo, Magetan, Pacitan dan Ngawi dan membunuhi banyak tokoh agama, dimana pada saat itu TNI sudah dilumpuhkan oleh PKI, Pesantren Gontor diliburkan dan santri serta ustadnya hijrah guna menghindar dari kejaran pasukan Muso. KH Ahmad Sahalalm selamat dalam persembunyian di sebuah Gua di pegunungan daerah Mlarak. Gua tersebut kini disebut dengan Gua Ahmad Sahal. Kegiatan Pendidikan Pesantren dilanjutkan kembali setelah kondisi normal. 34 34 di akses di http:id.wikipedia.org commit to user 81 Pada 19 Desember 1948 Belanda kembali menyerang Indonesia. Pondok lagi-lagi terpaksa ditinggalkan para santrinya untuk ikut bergerilya mengangkat senjata bergabung dengan Corp Pelajar.

4. Pembentukan IKPM dan Pembentukan YPPWPM