commit to user
81 Pada 19 Desember 1948 Belanda kembali menyerang Indonesia. Pondok
lagi-lagi terpaksa ditinggalkan para santrinya untuk ikut bergerilya mengangkat senjata bergabung dengan Corp Pelajar.
4. Pembentukan IKPM dan Pembentukan YPPWPM
Jumlah alumni KMI Pondok Modern Darussalam Gontor mulai banyak, mereka tersebar di masyarakat dan bergerak dalam berbagai bidang kegiatan. Para
alumni itu kemudian dihimpun dalam suatu wadah persaudaraan yang disebut Ikatan Keluarga Pondok Modern IKPM. Organisasi alumni Gontor ini lahir
tanggal 17 Desember 1949 di tengah berlangsungnya Kongres Muslimin Indonesia di Yogyakarta. Pengikraran secara resmi IKPM dilakukan pada
Peringatan Seperempat Abad Pondok Modern, 29 Oktober 1951. Untuk memelihara dan mengembangkan kekayaan yang diwakafkan ini
dan untuk menangani berbagai persoalan berkaitan dengan pendanaan Pondok Modern, didirikanlah Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok
Modern YPPWPM, tanggal 18 Maret 1959.
5. Peringatan Seperempat Abad, Peringatan Empat Windu dan Pewakafan Pondok
Peringatan Seperembat Abad Pondok 27 Oktober – 4 November 1951 dilaksanakan secara meriah dengan rentetan acara bermacam-macam. Pada
pembukaan acara tersebut Pak Sahal menyampaikan sambutan di antaranya berisi ikrar bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor adalah Milik Ummat Islam
Seluruh Dunia, karena itu maju mundurnya Pondok diserahkan kepada ummat Islam.
commit to user
82 Momen bersejarah bagi terwujudnya niat mewakafkan Pondok kepada
Ummat Islam terjadi pada Peringatan Empat Windu Pondok Modern Darussalam Gontor, 11-17 Oktober 1958. Pada saat itu, 12 Oktober 1958, Trimurti K.H.
Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannani, dan K.H. Imam Zarkarsyi sebagai pendiri Pondok mewakafkan Pondok Modern Darussalam Gontor kepada IKPM
yang diwakili oleh 15 orang. Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor ketika itu terdiri dari tanah kering seluas 1,740 ha Kampus Pondok, tanah basah seluas
16,851 ha, dan gedung sebanyak 12 buah; Masjid, Madrasah, Indonesia I, Indonesia II, Indonesia III, Tunis, Gedung Baru, Abadi, Asia Baru, PSA, BPPM,
dan Darul Kutub.
6. Pembukaan Perguruan Tinggi Pesantren