commit to user
11 apa yang ada dibalik teks novel tersebut, peneliti juga ingin menyelidiki
bagaimana wacana-wacana tersebut dikonstruksi dalam kata-kata dan kalimat.
B. Rumusan Masalah
Peneliti tertarik pada wacana Pendidikan di pondok Pesantren Gontor yang di ceritakan dalam Novel. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai rumusan
masalah: 1. Bagaimana Pendidikan di pondok Pesantren Gontor diwacanakan oleh
Ahmad Fuadi dalam novel Negeri 5 Menara? 2. Bagaimana bahasa yang digunakan oleh Ahmad Fuadi dalam wacana
Pendidikan pondok Pesantren Gontor dalam novelnya yang berjudul Negeri 5 Menara dan apa fungsi dari bahasa tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan: 1. Mengetahui bagaimana wacana realitas Pendidikan di pondok Pesantren
Gontor, yang dilakukan Ahmad Fuadi dalam novelnya Negeri 5 Menara. Strategi representasi ini tentunya bergantung pada diri Ahmad Fuadi.
2. Mengetahui bagaimana representasi bahasa yang digunakan oleh Ahmad Fuadi dalam mengembangkan wacana Pendidikan di pondok Pesantren
Gontor dalam novelnya yang berjudul Negeri 5 Menara dan apa fungsi dari bahasa tersebut
commit to user
12
D. Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi bidang akademik, yaitu sebagai salah satu sumbangsih bagi perkembangan ilmu komunikasi
terutama penggunaan metode analisis wacana kritis terhadap karya novel yang notabene adalah suatu bentuk penyampaian pesan.
2. Dalam bidang praktis, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan penulisan berkenaan dengan penyampaian pesan-pesan
komunikasi dalam bentuk karya novel bahwa karya novel ternyata mengandung wacana-wacana tertentu yang ingin disampaikan oleh
penulispengarang.
E. Telaah Pustaka 1. Komunikasi Sebagai Proses Pertukaran Makna
Manusia sebagai makhluk sosial tentunya tidak dapat hidup sendiri. Kehidupan manusia sudah dikodratkan untuk saling bergantung antar manusia
dalam suatu tatanan kehidupan yang disebut kehidupan sosial. Dalam menjalani kehidupan sosialnya, manusia senantiasa harus berinteraksi satu sama lain. Untuk
itu komunikasi sangat penting untuk menunjang kehidupan sosial masyarakat. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari
kata Latin communicatio, dan berasal dari kata communis yang berarti sama. Komunikasi akan berlangsung dengan lancar apabila terdapat kesamaan
commit to user
13 pengertian antara bentuk komunikasi yang digunakan dan makna yang
dimaksud.
18
Dalam studi komunikasi terdapat dua mazhab utama yang sering dijadikan landasan berpikir para ilmuwan komunikasi dalam meneliti berbagai fenomena
komunikasi. John Fiske, membagi studi Komunikasi dalam dua Mahzab Utama
19
. Mahzab pertama melihat komunikasi sebagai suatu transmisi pesan. Fiske tertarik
dengan bagaimana pengirim dan penerima mengkonstruksi pesan encode dan menerjemahkannya decode, dan dengan bagaimana transmiter menggunakan
saluran dan media komunikasi. Fiske melihat komunikasi sebagai suatu proses yang dengannya seorang
pribadi mempengaruhi perilaku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek tersebut berbeda dari atau lebih kecil daripada yang diharapkan, mahzab ini
cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi, dengan melihat tahap-tahap dalam proses tersebut guna mengetahui dimana kegagalan tersebut terjadi.
Selanjutnya kita akan menyebut mahzab ini sebagai “Mahzab Proses”.
20
Sedangkan mahzab kedua melihat komunikasi sebagai produksi dan pertukaran makna, berkenaan dengan bagaimana pesan atau teks berinteraksi
dengan orang-orang dalam kebudayaan kita. Fiske menggunakan istilah-istilah seperti pertandaan signification, dan tidak memandang kesalahpahaman sebagai
bukti yang penting dari kegagalan komunikasi––hal itu mungkin akibat dari perbedaan budaya antara pengirim dan penerima. Bagi mahzab ini, studi
18
Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi Suatu Penganta, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 1999 Hlm 69-71.
19
John Fiske, Cultural and Communication Studies, Yogyakarta, Jalasutra, hlm 8
20
Ibid.
commit to user
14 komunikasi adalah studi tentang teks dan kebudayaan.
21
Mahzab ini mendefinisikan interaksi sosial sebagai yang membentuk individu sebagai anggota
dari suatu budaya atau masyarakat tertentu. Lantas, pesan bukanlah sesuatu yang dikirim dari A ke B, melainkan suatu
elemen dalam sebuah hubungan terstruktur yang elemen-elemen lainnya termasuk realitas eksternal dan produserpembaca. Memproduksi dan membaca teks
dipandang sebagai proses yang peralel, jika tidak identik, karena mereka menduduki tempat yang sama dalam hubungan tersetruktur ini. Kita bisa
menggambarkan model struktur ini sebagai sebuah segitiga dengan anak panah yang menunjukan interaksi yang konstan; struktur tersebut tidaklah statis,
melainkan suatu praktik yang dinamis
22
. Termasuk juga bagaimana Fuadi mencoba membangun komunikator penyampaian tujuan dari pesan pendidikan
lewat media teks, dalam hal ini novel.
BAGAN 1 Pesan dan Makna
Pesan Teks
Makna
Produser referent
Pembaca
21
Ibid. hal 9
22
Ibid. hal 11
commit to user
15 Menurut pada mazhab komunikasi produksi dan pertukaran makna di
atas
23
, penerima atau pembaca teks dipandang memainkan peran yang lebih aktif dibandingkan dalam kebanyakan model mazhab komunikasi proses yang lebih
menonjolkan pada pihak pengirim pesan teks.
2. Komunikasi dan Novel