Korpus 4 Episode 2 Scene 2 Analisis Film Upin dan Ipin Season 1

commit to user 78 larangan-Nya Zuriah, 2007:83. Orang terdorong belajar karena ada masalah yang harus dipecahkan, masalah itu merupakan perangsang atau stimulus terhadap individu. Dimana individu tersebut kemudian mengadakan reaksi terhadap rangsang, dan bila reaksi itu berhasil, maka terjadilah hubungan perangsang dengan reaksi dan terjadi pula peristiwa belajar Dalyono, 2009: 208. Dalam hal ini rangsang yang diberikan adalah Opah yang sebelumnya mengingatkan untuk berniat setelah selesai makan, disertai dengan stimulus keimanan dan rasa ingin tahu, maka Upin melakukan reaksi berupa pertanyaan yang memulai apa yang dinamakan proses belajar.

4. Korpus 4 Episode 2 Scene 2

a. Makna Denotasi Scene ini diawali dengan gambar landscape langit dengan framing berupa daun pepohonan yang diikuti gambar Upin dan Ipin yang terlihat sedang asyik bermain bersama Mei-Mei dan Rajoo. Gambar ini menggunnakan jarak pengambilan medium long-shot dengan teknik pergerakan kamera tracking. Gambar selanjutnya berupa Ipin dan Upin commit to user 79 yang kegirangan karena telah berhasil memenangkan permainan dari Mei- Mei dan Rajoo dengan berseru “yeeyeeee, menang yeeyeee menang” yang diikuti gambar ekspresi Rajoo dan Mei-Mei yang kecewa karena kalah. Selanjutnya Mei-Mei dan Rajoo saling beradu argumen tentang kekalahan mereka, Mei-Mei memulai dengan kalimat “tu lah Rajoo, sebab kamulah kita kalah” yang dijawab Rajoo “mana ada,kamulah berat sangat”. Visualisasi berikutnya berupa gambar Upin dan Ipin yang tampak kelelahan dan Upin bergumam “eui, penatnyaa..” kemudian disambut Ipin “hauslah pula..” gambar ini menggunakan teknik pengambilan gambar dengan high angle. Selanjutnya diikuti gambar Rajoo yang menanggapi keluhan Upin dan Ipin dengan kalimat “ha, sebab kau orang menang, mari saya belanja kau orang minum” yang diikuti gambar Upin dan Ipin yang sumringah dan menjawab “baik Boss” akan tetapi di tanggapi Mei- Mei “eh, kamu berdua kan puasa” gambar ini menggunakan teknik medium close-up. Kemudian disusul gambar Upin dan Ipin yang dengan kompak menjawab “puasa puasa” sambil mengangguk-anggukan kepala. Visualisasi berikutnya berupa Rajoo yang meyakinkan Upin dan Ipin dengan kalimat “halah tak apa, orang tak tahu” yang disusul dengan ekspresi senang Upin dan Ipin dengan kalimat “betul betul betul”. Visualisasi dilanjutkan dengan Mei-Mei yang berisik keras melarang Upin dan Ipin “tak boleh Lu punya Tuhan tau a, nanti ya Lu punya Tuhan marah Mana boleh main-main” kemudian Upin dan Ipin kembali commit to user 80 menanggapi “ha, banyak betul” gambar ini menggunakan teknik medium close-up. Adegan dilanjutkan dengan gambar Rajoo yang disertai off screen sound Mei-Mei “Lu kena puasa sampai habis” yang diikuti dengan Rajoo yang menanggaipinya “ya lah ya lah, Mei-Mei betul... kita semua balik lah”. Visualisasi dilanjutkan dengan gambar extreme long shot mereka berempat di depan rumah yang diiringi suara Upin dan Ipin “jangan lupa, besok main lagi” dan kemudian ditutup dengan kalimat “Ok” dari Mei- Mei dan fade out untuk menutup scene ini. b. Makna Konotasi Scene ini diawali dengan gambar landscape langit dengan framing berupa daun pepohonan yang diikuti gambar Upin dan Ipin yang terlihat sedang asyik bermain bersama Mei-Mei dan Rajoo. Gambar ini menggunnakan jarak pengambilan medium long-shot dengan teknik pergerakan kamera tracking, pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas, tubuh fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang Pratista, 2008: 105. Tracking merupakan pergerakan kamera akibat perubahan posisi kamera secara horisontal Pratista, 2008: 110. Dalam adegan ini terlihat ekspesi Upin dan Ipin yang bahagia bermain bersama teman-temannya. Bahagia diperlihatkan pada bagian bawah wajah dan kelopak mata bawah serta ekspresi kerutan terbentuk mulai dari hidung ke arah ujung luar di belakang sudut bibir, pipi commit to user 81 terangkat, kelopak mata bawah memperlihatkan kerutan di bawahnya dan mungkin terangkat tapi tidak tegang Ekman, 2009: 175. Gambar selanjutnya berupa Ipin dan Upin yang kegirangan karena telah berhasil memenangkan permainan dari Mei-Mei dan Rajoo dengan berseru dan melakukan “toss” pinggang “yeeyeeee, menang yeeyeee menang” yang diikuti gambar ekspresi Rajoo dan Mei-Mei yang kecewa karena kalah. Gerakan ‘toss’ tersebut merupakan sebuah pesan gestural untuk mengungkapkan sebuah perasaan positif dan ungkapan kesukaan atas peristiwa yang telah terjadi Rakhmat, 2003: 290. Ekspresi kecewa terlihat dimana sudut-sudut bagian dalam alis ditarik ke atas, kulit dibawah alis membentuk segitiga, dengan dudut bagian dalamnya naik, sudut kelopak mata atas bagian dalam dinaikkan dan sudut-sudut bibir turun atau bibir bergetar Ekman, 2009: 194. Visualisasi berikutnya berupa gambar Upin dan Ipin yang tampak kelelahan dan Upin bergumam “eui, penatnyaa..” kemudian disambut Ipin “hauslah pula..” gambar ini menggunakan teknik pengambilan gambar dengan high angle. High angle mampu membuat sebuah obyek seolah tampak lebih kecil, lemah, serta terintimidasi Pratista, 2008: 106 sehingga sosok Upin dan Ipin terlihat lemah untuk memperkuat rasa haus dan capek yang dirasakan oleh Upin dan Ipin. Selannjutnya terlihat Mei-Mei yang berisik keras melarang Upin dan Ipin untuk melanggar puasa yang mereka jalankan dengan mengikuti ajakan Rajoo untuk dibelikan minum. Dalam adegan ini gambar Mei-mei commit to user 82 menggunakan teknik loudness suara yang tinggi untuk memberikan kesan pentingnya pesan yang disampaikan Mei-mei untuk tidak melanggar aturan puasa yang dilaksanakan oleh Upin dan Ipin. Loudness atau volume menunjukkan kuat-lemahnya suara. Sineas dapat mengontrol volume sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan cerita Pratista, 2008: 157. Dalam scene ini, terlihat Mei-Mei yang notabene merupakan keturunan Tionghoa dan bukan beragama Islam dengan sadar dan tegas menghormati dan menghargai Upin dan Ipin yang menjalankan ibadah puasa dengan mengingatkan Upin dan Ipin ketika mereka hendak dibelikan minum oleh Rajoo. Sikap Mei-Mei, Upin, Ipin dan Rajoo yang ditunjukkan dalam scene ini merupakan contoh sifat tegas dan pengendalian diri dimana Mei-Mei berisik keras melarang Upin dan Ipin untuk menerima ajakan membeli minulan oleh Rajoo, sedangkan Rajoo, Upin dan Ipin berhasil mengendalikan diri untuk tidak mengikuti keinginan mereka membeli minum. Tegas merupakan sikap atau perilaku yang tidak ragu-ragu dan dalam keadaan sulit berani mengambil keputusan yang pasti Zuriah, 2007: 84. Pengendalian diri merupakan sikap dan perilaku yang mempertimbangkan keseimbangan antara dorongan dari dalam diri berupa dorongan nafsu dan dari luar diri berupa aturan-aturan yang mengekang Zuriah, 2007: 84. Kedua sikap tegas dan pengendalian diri tersebut termasuk dalam unsur sifat budi pekerti. Selain itu, Mei-Mei dan Rajoo menujukkan sikap Toleransi terhadap Upin dan Ipin yang menjalankan ibadah puasa. commit to user 83 Toleransi yang ditunjukkan merupakan toleransi positif dimana isi ajaran ditolak, tetapi penganutnya diterima dan dihargai Masykur, 2001: 5.

5. Korpus 5 Episode 3 Scene 2