commit to user 65
makna konotasi mengungkap makna yang tersembunyi dalam suatu teks. Tanda- tanda denotasi yang telah muncul kemudian menjadi penanda signifier konotasi.
Setelah menguraikan makna denotasi yang terkandung dalam film Upin Ipin season 1, maka dilakukan analisis lebih lanjut dengan proses signifikasi
tingkat kedua. Pemaknaan tahap kedua ini, bermaksud mengungkapkan makna tersembunyi yang terdapat dalam sebuah teks. Selanjutnya, peneliti mencoba
memahami makna yang terkandung dalam film Upin Ipin, dengan mengamati tanda-tanda audio dan visual secara lebih seksama.
Dalam penelitian ini, korpus peneitian yang terdiri dari scene yang dipilih dan mewakili pembelajaran budi pekerti dan toleransi.
A. Analisis Film Upin dan Ipin Season 1
Film ini berdurasi 26 menit 28 detik dimana didalamnya dibagi menjadi beberapa episode. Masing masing episode berdurasi antara 3 hingga 5 menit yang
di dalamnya terdapat pesan-pesan tentang pembelajaran budi pekerti dan toleransi yang berbeda-beda.
1. Korpus 1 Episode 1 Scene 1
commit to user 66
a. Makna Denotasi Scene ini diawali dengan gambar 4 orang anak sedang bermain kelereng
bersama yang ber-setting halaman yang menggambarkan keadaan sore hari. Gambar ini menggunakan pengambilan long shot. Visualisas berikutnya
adalah gambar seorang anak yang bernama Rajoo terlihat sedang serius melakukan gilirannya bermain, visualisasi ini menggunakan pengambilan
medium shot. Adegan selanjutnya berupa gambar Ipin dan Ipin yang menghela nafas menunggu giliran bermain yang kemudian diiringi dengan
suara adzan maghrib dari kejauhan, kemudian Upin mengingatkan Ipin Untuk bergegas pulang dengan mengatakan “Ish Maghrib cepat balik” lalu
mereka memunguti kelereng dan berlari pulang sehingga membuat Rajoo dan Mei-Mei kaget. Kemudian diikuti gambar Rajoo yang berteriak “hey
tunggu”. Visualisasi scene ini diikuti dengan gambar Upin dan Ipin yang akan masuk rumah disambut oleh Kak Ros yang menyuruh Upin dan Ipin
“ha cepat masuk mandi, lepas sembahyang, mengaji” yang artinya adalah menyuruh Upin dan Ipin untuk segera mandi kemudian dilanjutkan dengan
ibadah sholat maghrib yang diteruskan dengan mengaji. Adegan diikuti dengan gambar Kak Ros menutup jendela rumah. Kemudian scene ini
ditutup dengan teknik fade out.
b. Makna Konotasi Scene ini diawali dengan gambar empat orang anak, Upin, Ipin, Rajoo
dan Mei-mei yang sedang bermain kelereng. Gambar ini menggunakan
commit to user 67
tehnik pengambilan long shot dan ber-setting sore hari. Long shot ini digunakan sebagai establishing shot, yakni sebagai shot pembuka sebelum
digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat Pratista, 2008: hal 105. Setting dapat memberikan informasi waktu, era atau musim sesuai konteks
naratifnya Pratista, 2008: hal 67. Kemudian diikuti dengan gambar medium shot yang menunjukkan Rajoo masih tertarik melakukan gilirannya
bermain. Medium shot ini digunakan untuk menunjukkan gestur atau ekspresi wajah Rajoo yang tertarik dalam bermain kelereng Pratista, 2008:
hal 105. Ekspresi Rojoo yang menatap lama dan tetap pada kelereng yang dimainkan mengisyaratkan bahwa Rajoo sangat tertarik untuk melakukan
gilirannya. Ekspresi menatap lama dan tetap pada obyek mengisyaratkan ketertarikan Horriyah, 2010: 86.
Adegan dilanjutkan dengan Upin dan Ipin yang sedang terlihat bosan menuggu giliran, namun kemudian dari kejauhan terdengar suara adzan
maghrib backsound adzan langsung seketika itu juga Upin terhenyak dan teringat bahwa hari sudah menjelang petang dan mengingatkan Ipin untuk
segera pulang dengan kalimat “Ish Maghrib cepat balik” yang kemudian tanpa basa-basi Upin dan Ipin segera memunguti kelerengnya dan berlari
pulang. Sorot mata layu yang di ekspresikan Upin dan Ipin mengisyaratkan bahwa keduanya bosan menunggu Rajoo yang terlalu lama menggunakan
gilirannya bermain. Sorot mata yang layu tidak bisa dibuat-buat agar tampak bahwa orang tersebut mengantuk atau bosan Horriyah, 2010: 115.
commit to user 68
Visualisasi kemudian diikuti gambar Rajoo yang berteriak “hey tunggu” yang menggunakan tehnik deep focus. Deep focus ini digunakan
untuk memberi kesan sebuah aksi yang sama pentingnya baik latar maupun latar belakang Pratista, 2008: hal 97. Sampai di depan rumah terlihat
sosok Kak Ros di jendela rumah dan mengatakan “ha cepat masuk mandi, lepas sembahyang, mengaji” kepada Upin dan Ipin dengan volume suara
yang naik, selanjutnya scene ini ditutup dengan teknik fade out. Fade out umumnya digunakan untuk menutup sebuah adegan Pratista, 2008: 126.
Scene tersebut mencerminkan bagaimana Upin dan Ipin yang tengah asyik bermain bersama teman-temannya tetap mengingat tentang pentingnya
kedisiplinan yang merupakan salah satu bagian dari budi pekerti. Seseorang dikatakan disiplin apabila melakukan pekerjaan dengan tertib dan teratur
sesuai dengan waktu dan tempatnya, serta dikerjakan dengan penuh kesadaran, ketekunan, dan tanpa paksaan dari siapapun atau ikhlas Zuriah,
2007:83. Ini terlihat saat Upin mendengar suara adzan dan langsung mengajak Ipin untuk segera pulang karena menyadari bahwa hari sudah
mulai petang yang mana tidak baik bagi anak-anak seusia mereka untuk tetap bermain.
Scene ini juga mengingatkan anak-anak yang menonton acara ini akan pentingnya keimanan. Hal ini terlihat saat Kak Ros mengingatkan Upin dan
Ipin untuk segera mandi lalu bersembahyang dan tidak lupa diikuti dengan mengaji. Penggunaan suara Kak Ros yang tinggi terkesan mempertegas
pesan yang disampaikan dalam kalimat ini akan pentingnya keimanan
commit to user 69
Pratista, 2008: 157. Beriman termasuk salah satu unsur budi pekerti. Beriman merupakan sikap dan perilaku yang menunjukkan keyakinan akan
adanya Tuhan Yang Maha Esa. Ini diwujudkan dengan kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi segala
larangan-Nya Zuriah, 2007:83.
2. Korpus 2 Episode 1 scene 2