Sumatera Timur PERAN PELABUHAN TANJUNG BALAI ASAHAN 1865-1942

89

BAB IV PERAN PELABUHAN TANJUNG BALAI ASAHAN 1865-1942

Bab ini membahas bagaimana Pelabuhan Tanjung Balai Asahan memiliki peran bagi wilayah-wilayah cakupannya. Wilayah cakupan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan meliputi Sumatera Timur, Afdeling Asahan, onderneming dan pertanian rakyat. Peran ini muncul akibat adanya perkebunan yang membutuhkan pelabuhan sebagai penyalur hasil-hasil panennya. Selain perkebunan, Pelabuhan Tanjung Balai Asahan juga berperan bagi pertanian rakyat yang meliputi hasil-hasil perkebunan dan perikanan.

4.1 Sumatera Timur

Masuknya modal-modal asing untuk membuka perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur telah membawa dampak yang sangat signifikan terhadap dunia pelayaran pada akhir abad ke-19. Banyaknya perkebunan-perkebunan di Sumatera Timur tentu saja membutuhkan sarana pelayaran untuk mengirim hasil-hasil panen dari perkebunan-perkebunan tersebut. Dalam hal ini yang paling dibutuhkan adalah pelabuhan yang memenuhi syarat guna memperlancar kegiatan ekspor dan impor. Salah satu syarat utama ialah adanya perairan yang mampu disinggahi berbagai jenis kapal baik ukuran kecil maupun besar. Pelabuhan berperan sebagai tempat bersandarnya kapal-kapal yang kemudian akan mengangkut hasil-hasil panen tesebut ke berbagai tujuan. Universitas Sumatera Utara 90 Salah satu pelabuhan di Sumatera Timur yang dijadikan tempat untuk mengirimkan hasil-hasil panen perkebunan adalah Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan semakin berkembang akibat adanya perkebunan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan teknologi angkutan dan pelayaran yang semakin pesat, terutama dalam menampung arus lalu lintas peredaran hasil-hasil perkebunan. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, untuk itu mau tidak mau berupaya menampung muatan ekspor dari seluruh perkebunan-perkebunan yang ada di Sumatera Timur. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan, sebagai pelabuhan pengekspor hasil-hasil perkebunan membutuhkan gudang untuk penyimpanan sementara. Sebuah pelabuhan biasanya memiliki emplasemen, yaitu tempat pemusatan barang-barang sebelum dimuat ke dalam palka kapal, perahu dan tongkang-tongkang yang merapat di dermaga. Salah satu emplasemen di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan adalah milik perusahaan kereta api Deli Spoorweg Maatshappij. Ini menandakan bahwa Pelabuhan Tanjung Balai Asahan merupakan salah satu pelabuhan yang mengekspor dan impor hasil-hasil perkebunan di Sumatera Timur. Jarak antara Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dengan wilayah-wilayah perkebunan di Seluruh Sumatera Timur yang berjauhan, maka diperlukan suatu organisasi perusahaan dagang yang profesional. 92 92 Panangian, Panggabean “ Lahirnya Kota Medan Sebagai Pelabuhan Ekspor Hasil-hasil Perkebunan 1863-1940” Tesis S-2 belum diterbitkan, Yogyakarta: Pascasarjana UGM, 1988, hlm. 62. Perusahaan dagang yang membuka kantor cabang di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan adalah Firma Guntzel en Universitas Sumatera Utara 91 Schumacher. Firma ini merupakan firma dagang yang paling berpengaruh di Hindia Belanda sehingga banyak membuka cabang hampir di seluruh Hindia Belanda. 93 Bukti-bukti yang menandakan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan merupakan pelabuhan yang pantas diperhitungkan adalah dengan memberikan data-data kuantitatif volume dan nilai ekspor dan impor. Berikut adalah tabel volume ekspor dan impor di Sumatera Timur tahun 1938-1940: Pemilihan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebagai kantor cabang menandakan bahwa Pelabuhan Tanjung Balai Asahan merupakan pelabuhan yang banyak digunakan sebagai sarana ekspor dan impor di Sumatera Timur. Pertimbangan peran Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebagai pelabuhan ekspor dan impor di Sumatera Timur adalah karena letaknya yang berdekatan dengan pelabuhan transit internasional yakni Penang, Malaka dan Singapura. Keadaan ini didukung pula dengan kehadiran perusahaan kereta api DSM yang mempunyai peran mengirim hasil-hasil perkebunan yang berada di pedalaman ke Pelabuhan Tanjung Balai Asahan. Selain itu berdiri pula beberapa perusahaan pelayaran yang membuka kantor cabang seperti KPM, Norddeutsch Lloyd NDL serta perusahaan pelayaran Inggris yakni The Eastren Shipping Limited Company. Semua ini menandakan bahwa Pelabuhan Tanjung Balai Asahan merupakan pelabuhan dan tempat penimbunan hasil-hasil ekspor perkebunan yang pantas diperhitungkan di Sumtera Timur important regional for export. 93 J. Thomas Lindblad, “The Importance Of Indonesianisasi During the Transition from the 1930s to the 1960s” Paper prepared for the conference on `Economic Growth and Institutional Change in Indonesia in the 19th and 20th Centuries’, Amsterdam, 25-26 February 2002, hlm. 15. Universitas Sumatera Utara 92 Tabel 19 Ekspor per Pelabuhan di Sumatera Timur Tahun 1938-1940 Pelabuhan Volume dalam ton Nilai dalam 1000 x gulden 1938 1939 1940 1938 1939 1940 Belawan 368.827 415.913 398.402 85.011 92.619 131.915 Pangkalan Berandan 779.183 735.472 742.218 30.330 24.801 27.091 Tanjung Balai 47.042 44.407 42.882 8.818 8.876 14.373 Tanjung Pura 2.485 2.440 2.809 455 526 721 Tanjung Tiram 5.716 5.212 4.170 1.180 950 1.350 Tanjung Beringin 564 839 329 40 37 19 Pangkalan Dode 960 899 384 161 119 102 Bandar Khalifah 119 - - 42 - - Bagan Siapi-api 12.406 12.196 10.480 1.461 1.387 1.583 Pekanbaru 6.907 6.327 7.913 1.912 2.312 3.539 Labuhan Bilik 34.471 38.289 36.433 4.962 5.991 7.208 Kualuh - - - - - - Siak Sri Indrapura 17.290 14.130 17.847 435 466 733 Selat Panjang 155.217 124.760 115.581 2.036 2.655 3.096 Bengkalis 74.775 78.154 68.422 2.469 - 3.458 Jumlah 1.465.962 1.479.038 1.447.870 139.312 143.516 195.188 Sumber:Verslag van de Handelsvereeniging te Medan Over Het Jaar 1940, hlm. 154. Keterangan di atas menunjukkan bahwa berdasarkan volume ekspornya, Pelabuhan Tanjung Balai Asahan berada di urutan kelima di bawah Pelabuhan Pangkalan Berandan, Belawan, Selat Panjang dan Bengkalis. Volume ekspor di Pelabuhan Pangkalan Berandan merupakan yang tertinggi di Sumatera Timur. Hal ini terjadi mengingat Pelabuhan Pangkalan Berandan merupakan pelabuhan pengekspor minyak bumi yang dikelola oleh Bataafsche Petroleum Maatschappij BPM. Universitas Sumatera Utara 93 Berdasarkan volume ekspornya, Pelabuhan Tanjung Balai Asahan yang terbesar kelima di Sumatera Timur hanya berperan mengekspor komoditas-komoditas sebesar rata-rata 3 dari seluruh jumlah volume ekspor di Sumatera Timur. Berbeda dengan volumenya, nilai ekspor Pelabuhan Tanjung Balai Asahan menempati urutan ketiga di bawah Pelabuhan Belawan dan Pangkalan Brandan. Pelabuhan Belawan yang menempati urutan pertama total nilai ekspornya dari tahun 1938-1940 adalah 309.545.000 gulden. Jumlah ini menandakan bahwa Pelabuhan Belawan memiliki peran sebagai pelabuhan ekspor di Sumatera Timur dengan persentase hampir 65. Persentase tersebut menandakan bahwa Pelabuhan Belawan adalah sebagai pelabuhan utama ekspor di Sumatera Timur. Pelabuhan Pangkalan Berandan sebagai pelabuhan ekspor minyak bumi berhasil menempati urutan kedua di bawah Pelabuhan Belawan. Total nilai ekspor di Pelabuhan Pangkalan Berandan adalash 82.222.000 gulden. Total ini memiliki persentase 17, hal ini terjadi karena besarnya nilai ekspor dari minyak bumi. Pelabuhan Tanjung Balai Asahan yang berada di urutan ketiga memiliki nilai sebesar 32.067.000 gulden. Dari nilai tersebut, maka persentase untuk Pelabuhan Tanjung Balai Asahan adalah sebesar 6,8. Selain volume ekspor, tersaji juga volume impor per pelabuhan di Sumatera Timur. Berikut adalah tabel impor per pelabuhan di Sumatera Timur tahun 1929- 1940: Tabel 20 Impor per Pelabuhan di Sumatera Timur Tahun 1929-1940 Universitas Sumatera Utara 94 Pelabuhan Volume dalam ton 1929 1937 1938 1939 1940 Belawan 314.659 184.720 194.859 190.889 120.836 Pangkalan Berandan 61.606 19.972 57.802 30.895 14.574 Tanjung Balai 40.515 31.676 35.717 28.870 12.240 Tanjung Pura 6.992 6.095 8.232 5.135 1.061 Tanjung Tiram 2.894 11.608 18.663 12.031 1.392 Tanjung Bringin 3.363 676 631 378 119 Pangkalan Dode - 6.673 11.686 6.570 1.312 Bandar Khalifah - 195 529 - - Bagan Siapi-api 13.760 9.535 12.788 13.474 11.616 Pekanbaru 7.756 9.443 11.682 12.319 11.416 Labuhan Bilik 25.214 13.101 16.732 12.949 4.235 Kualuh 1.500 - - - - Selat Panjang 9.726 10.190 12.731 11.431 11.627 Siak Sri Indrapura 1.976 1.626 2.191 2.936 2.954 Bengkalis 14.115 11.768 15.110 12.933 12.173 Jumlah 504.055 317.278 399.353 340.820 205.555 Sumber: Verslag van de Handelsvereeniging te Medan Over Het Jaar 1940, hlm. 116. Dari tabel di atas, maka diketahui volume impor yang melalui Pelabuhan Tanjung Balai Asahan adalah sebesar 159.028 ton. Dari keseluruhan total volume impor antara tahun 1929 hingga 1940, maka Pelabuhan Tanjung Balai Asahan memiliki persentase sebesar 9 untuk keseluruhan Sumatera Timur. Jumlah tersebut sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan Pelabuhan Belawan. di Pelabuhan Belawan sendiri jumlah volume impor mencapai 1.005.963 ton, serta jika dipersentasekan sebesar 57. Universitas Sumatera Utara 95 Besarnya volume maupun nilai ekspor–impor di Sumatera Timur selalu di pegang oleh Pelabuhan Belawan. Hal ini terjadi mengingat Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan utama di Sumatera Timur, selain itu, letak pelabuhan yang berada di pusat pemerintahan Keresidenan Sumatera Timur sehingga Pelabuhan Belawan dapat dikatakan sebagai pintu gerbang Sumatera Timur. Hal ini juga didukung dengan adanya sarana transportasi yang mengangkut hasil-hasil panen dari pedalaman ke pelabuhan seperti pembangunan jalur kereta api dan jalan raya yang memudahkan akses barang.

4.2 Afdeling Asahan