4
Asahan hanya boleh mengurusi masalah adat saja, maka secara otomatis kendali Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dipegang oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
Kemudian tahun 1942 merupkan tahun dimana alih kekuasaan dari Pemerintahan Kolonial Belanda ke Pemerintahan Militer Jepang. Dimana dapat
diketahui bahwa setiap sektor perkebunan tidak lagi menjadi perhatian Jepang karena yang menjadi perhatian Jepang adalah mencari dukungan untuk melawan sekutu pada
Perang Asia Pasifik. Maka secara otomatis kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Balai Asahan berhenti. Permasalahan-permasalahan di atas kemudian akan
di jabarkan dalam poin-poin pertanyaan di rumusan masalah.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam melakukan suatu penelitian maka yang menjadi landasan dari penelitian itu sendiri adalah apa yang menjadi akar permasalahannya. Permasalahan
pokok yang dibahas dalam penelitian ini, ialah peranan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dalam kegiatan ekspor dan impor mulai dari tahun 1865-1942. Penjabaran
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini akan dipandu melalui pertanyaan- pertanyaan utama sebagai berikut :
1. Bagaimana Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebelum tahun 1865?
2. Bagaimana perkembangan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan 1865-1942?
3. Bagaimana peran Pelabuhan Tanjung Balai Asahan terhadap Afdeling
Asahan, Sumatera Timur, onderneming dan pertanian rakyat?
Universitas Sumatera Utara
5
4. Mengapa Pelabuhan Tanjung Balai Asahan dapat bertahan meskipun
Pemerintah Kolonial Belanda menjadikan Pelabuhan Belawan Sebagai Pelabuhan utama ekspor dan impor di Sumatera Timur?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan dan manfaat yang penting tentunya, bukan hanya bagi peneliti tetapi juga bagi masyarakat umum. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan tentang : 1.
Keadaan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan sebelum tahun 1865. 2.
Perkembangan Pelabuhan Tanjung Balai Asahan tahun 1865-1942. 3.
Peran Pelabuhan Tanjung Balai Asahan terhadap Afdeling Asahan, Sumatera Timur, onderneming dan pertanian rakyat.
4. Bertahannya Pelabuhan Tanjung Balai Asahan hingga saat ini,
meskipun Pemerintah Kolonial Belanda menjadikan Pelabuhan Belawan Sebagai Pelabuhan utama ekspor dan impor di Sumatera
Timur. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah referensi dan khasanah penelitian tentang sejarah
pelabuhan sejarah maritim di sumatera utara yang dapat digolongkan kedalam penulisan sejarah lokal.
2. Untuk masyarakat umum, penelitian dapat memberikan penjelasan
mengenai potensi sektor maritim di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
6
3. Aspek praktis yang mungkin dapat diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah akan dijadikannya bahan acuan bagi pemerintah daerah maupun provinsi untuk mengambil keputusan maupun kebijakan-
kebijakan untuk mengembangkan sektor maritim dalam kasus ini adalah potensi pelabuhan untuk dapat dikembangkan lagi.
1.4 Tinjauan Pustaka