gejolak eksternal perekonomian dunia, hal ini disebabkan oleh kredit macet sector perumahan di Amerika Serikat, dan naiknya harga minyak dunia yang mencapai
100 US per barel. Hal ini menyebabkan tekanan perekonomian nasional yang cukup kuat yang mencapai puncak pada 2008.
Tahun 2009-2012 BI rate terlihat cukup stabil didorong oleh membaiknya kondisi perekonomian nasional. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa
perubahan BI Rate terjadi atas respon kondisi perkonomian dan sebagai langkah antsipatif ke depan dalam kerangka kebijakan moneter.
4.2.2 Perkembangan Inflasi
Selama periode inflasi terjadi, tingkat harga dan upah tidak bergerak dalam tingkatan yang sama, maka inflasi akan memberikan dampak redistribusi
pendapatan dan kekayaan diantara golonag ekonomi dalam masyarakat. Serta menimbulkan terjadinya distorsi dalam harga relatif, output, dan kesempatan
kerja, dan ekonomi secara keseluruhan Samuelson,1989. Dampak inflasi terhadap kegiatan ekonomi masyarakat terbagi menjadi
dua yakni dampak psitif dan dampak negatif. Dampak positif dari inflasi menyebabkan peredaran dan perputaran barang lebih cepat di masyarakat
sehingga produksi barang-barang bertambah, dan keuntungan pengusaha bertambah. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi yang
tercipta berarti membuka banyak lapangan kerja baru sehingga masalah pengangguran dapat berkurang.
Ketika inflasinya terkendali dan diikuti dengan pendapatan nominal yang bertambah, maka pendapatan rill masyarakat meningkat. Inflasi pun memberikan
Universitas Sumatera Utara
dampak yang negatif terhadap perekonomian seperti kenaikan harga kebutuhan hidup, nilai dan kepercayaan terhadap uang akan berkurang. Menimbulkan
tindakan spekulasi terhadap investasi portofolio terutama portofolio asing yang paling diminati sehingga berdampak terhadap melemahnya nilai tukar mata uang
domestik. Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar karena tidak sanggup
membayar input dalam proyek yang harganya mengalami peningkatan. Dengan terjadinya inflasi menjadikan minat menabung masyarakat berkurang sebagai
akibat dari turunnya nilai mata uang jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka akan mematikan industri perbankan nasional, berikut gambar grafik
perkembangan inflasi di Indonesia 2005-2012 per kwartal :
Gambar 4.2 Perkembangan Inflasi
2 4
6 8
10 12
20 05
I 20
05 II
20 05
III 20
05 IV
20 06
I 20
06 II
20 06
III 20
06 IV
20 07
I 20
07 II
20 07
III 20
07 IV
20 08
I 20
08 II
20 08
III 20
08 IV
20 09
I 20
09 II
20 09
III 20
09 IV
20 10
I 20
10 II
20 10
III 20
10 IV
20 11
I 20
11 II
20 11
III 20
11 IV
20 12
I 20
12 II
20 12
III 20
12 IV
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar di atas, pada 2005 terjadi inflasi yang sangat besar yang juga merupakan inflasi terbesar sejak 1997. Hal ini diakibatkan oleh
tingginya ekspektasi inflasi dan depresiasi nilai tukar rupiah yang diakibatkan oleh defisit neraca anggaran. Selain itu pada 2005 juga terjadi kenaikan harga
minyak dunia yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan pemerintah harus menaikkan harga BBM. Setelah itu selama tahun 2006 sampai pertengahan 2007,
inflasi dapat ditekan pada tingkat moderat, sebelum naik kembali pada 2008. Hal ini diakibatkan oleh imbas krisis global yang terjadi. Namun dampak yang
diterima Indonesia tidak terlalu besar dan cenderung aman dibanding negara- negara lain.
4.2.3 Perkembangan Nilai Tukar