Berdasarkan gambar di atas, pada 2005 terjadi inflasi yang sangat besar yang juga merupakan inflasi terbesar sejak 1997. Hal ini diakibatkan oleh
tingginya ekspektasi inflasi dan depresiasi nilai tukar rupiah yang diakibatkan oleh defisit neraca anggaran. Selain itu pada 2005 juga terjadi kenaikan harga
minyak dunia yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan pemerintah harus menaikkan harga BBM. Setelah itu selama tahun 2006 sampai pertengahan 2007,
inflasi dapat ditekan pada tingkat moderat, sebelum naik kembali pada 2008. Hal ini diakibatkan oleh imbas krisis global yang terjadi. Namun dampak yang
diterima Indonesia tidak terlalu besar dan cenderung aman dibanding negara- negara lain.
4.2.3 Perkembangan Nilai Tukar
Nilai tukar Rupiah sebagai mata uang resmi Negara Republik Indonesia sudah cukup panjang perjalanannya, sejarah mencatat perkembangan dan
eksistensinya di Indonesia bersamaan dengan perkembangan perjalanan bangsa Indonesia. Peristiwa-peristiwa ekonomi menjadi factor penentu pertahanan
Rupiah sebaga nilai tukar yang sah. Adakalanya Rupiah mengalami fluktuasi yang diakibatkan oleh kondisi ekonomi tertentu dan akan berdampak terhadap
kondisi ekonomi yang sedang berjalan. Sejak Oktober 1997 Rupiah dibiarkan mengambang bebas sesuai dengan
pasar. 1 USD yang semula sama dengan Rp 2.300,- menjadi Rp 5.500,- dan seterusnya nilai Rupiah terjun bebas. Depresi Rupiah dalam puluhan persen dan
ratusan persen tidak lagi terjadi dalam jangka waktu tahunan atau bulanan tapi harian, April 1998 1 USD sama dengan Rp 17.200,- diman pada peristiwa ini
Universitas Sumatera Utara
merupakan peristiwa penting bagi Indonesia, sejak Indonesia merajut perekonomian pada tahun tersebut perekonomian nasional dilanda yang namanya
krisis ekonomi yang berdampak terhadap krisis multidimensi dan pada peristiwa tersebut presiden Soeharto dilengserkan dari posisi jabatannya. Sejak April 1998
Nilai Rupiah tak kunjung stabil dan saat itu berada di kisaran 1 USD US kurang lebih Rp 10.000. Tahun 1999 Terbit Undang Undang Nomor 24 Tahun
1999 tentang devisa bebas keluar masuk mata uang asing tidak dapat lagi dikontrol. Berikut gambar grafik pergerakan nilai tukar rupiah mulai 2005-20012
per kwartal :
Gambar 4.3 Perkembangan Nilai Tukar
Dari grafik yang terlihat di atas, posisi nilai tukar yang paling rendah terjadi pada 2008, dimana nilai tukar rupiah mencapai 12.000 per USD. Tekanan
krisis global yang bermula dari kredit macet perumahan Amerika Serikat telah menimbulakan larinya modal ke luar negeri. Hal ini menyebabkan likuiditas
2 4
6 8
10 12
20 05
I 20
05 II
20 05
III 20
05 IV
20 06
I 20
06 II
20 06
III 20
06 IV
20 07
I 20
07 II
20 07
III 20
07 IV
20 08
I 20
08 II
20 08
III 20
08 IV
20 09
I 20
09 II
20 09
III 20
09 IV
20 10
I 20
10 II
20 10
III 20
10 IV
20 11
I 20
11 II
20 11
III 20
11 IV
20 12
I 20
12 II
20 12
III 20
12 IV
Universitas Sumatera Utara
dalam negeri menjadi kering dan niali tukar rupiah mengalami depresiasi yang cukup tajam.
Derasnya arus modal asing yang masuk dan struktur pasar keuangan yang belum stabil menjadi tantangan bagi Indonesia dala mengelola nilai tukarnya. Hal
ini memerlukan penguatan struktur keuangan yang melibatkan sejumlah elemen, baik itu pemerintah maupun BI.
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Uji Stasioneritas