Uji Kointergrasi Penentuan Lag Optimal

Dari hasil pengujian akar unit di atas terlihat bahwa SBI stasioner pada nilai kritis 10 -1,88 -1,61 sedangkan inflasi stasioner pada nilai kritis 5 -2.33 -1.96. Sedangkan nilai tukar dan PDRB tidak stasioner pada level berapapun. Maka kita akan melakukan pengujian akar unit pada turunan pertama. Berikut hasil pengujian akar unit pada turunan pertama : Tabel 4.3 Hasil Uji Stasioneritas pada Turunan Pertama Variabel ADF T-statistik Turunan MacKinnon Critical Value 1 5 10 Bi rate -3.007283 Pertama -2.653401 -1.953858 -1.609571 Inflasi -3.955524 Pertama -2.650145 -1.953381 -1.609798 Nilai Tukar -5.117755 Pertama -2.644302 -1.952473 -1.610211 PDRB -5.800767 Pertama -2.653401 -1.953858 -1.609571 Sumber : Data Diolah Dari hasil pengujian akar unit level pertama terlihat bahwa semua variabel SBI, inflasi, Nilai Tukar, PDRB stasioner pada nilai kritis 1.

4.3.2 Uji Kointergrasi

setelah melakukan uji stasioner, dan diperoleh bahwa setiap variabel stasioner pada tingkat diferensi, maka ada kemungkinan terjadi hubungan jangka panjang dari setiap variabel dalam system VAR. untuk menguji ada tidaknya hubungan jangka panjang dari setiap variabel maka dilakukan uji kointegrasi. Uji kointegrasi yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Johansen. Berikut hasil uji kointegrasi: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Hasil Uji Kointegrasi Hypothesized Trace 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.969999 129.6092 47.85613 0.0000 At most 1 0.624599 34.93266 29.79707 0.0117 At most 2 0.215829 8.479135 15.49471 0.4157 At most 3 0.068458 1.914678 3.841466 0.1664 Trace test indicates 2 cointegrating eqns at the 0.05 level denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level MacKinnon-Haug-Michelis 1999 p-values Hypothesized Max-Eigen 0.05 No. of CEs Eigenvalue Statistic Critical Value Prob. None 0.969999 94.67653 27.58434 0.0000 At most 1 0.624599 26.45352 21.13162 0.0081 At most 2 0.215829 6.564457 14.26460 0.5419 At most 3 0.068458 1.914678 3.841466 0.1664 Max-eigenvalue test indicates 2 cointegrating eqns at the 0.05 level denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level MacKinnon-Haug-Michelis 1999 p-values BIRATE ER INFLASI PDRB -0.133752 0.001270 -0.020269 1.320377 2.022100 -0.000604 -1.090467 -0.200311 -0.055420 0.000364 0.377409 0.615991 1.034543 0.002361 -0.563636 0.215895 Sumber : Data Diolah Hasil yang ditunjukkan dengan menggunakan pendekatan Johansen menujukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang diantara setiap variabel. Hal ini terbukti dari nilai trace statistic dan Max-Eigen Statistic yang lebih besar dari pada critical value pada tingkat 5 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang diantara variabel SBI, Nilai Tukar, Inflasi, dan PDRB.

4.3.3 Penentuan Lag Optimal

Penentuan lag optimal dilakukan untuk memilih berapa tenggat optimal yang paling baik digunakan dalam model. Uji yang dilakukan yaitu dengan Universitas Sumatera Utara melihat nilai Akaike Information Criterion AIC dan uji Schwartz Information Criterion SIC. Selanjutnya pengujian dilakukan dimulai dengan melihat nilai AIC dan SIC yang paling minimum. Berikut hasil uji AIC dan SIC: Table 4.5 Hasil Pengujian Lag Optimum Lag AIC SIC 2 23.79510 25.12730 3 20.41585 22.52758 4 18.99848 21.90177 Sumber : Data Diolah Berdasarkan pengujian diatas maka dapat di simpulkan bahwa lag ke 4 adalah tenggat yang paling optimalbaik digunakan dalam model. Hal ini dibuktikan dengan nilai AIC dan SIC yang paaling minimum.

4.3.4 Estimasi Model VAR