Hipotesa penelitian LANDASAN TEORI

anggota kelompoknya. Salah satu ciri dari budaya dengan dimensi kolektivisme horisontal yang tinggi adalah adanya kelekatan emosional yang kuat antar anggota kelompok Triandis, 1995. Ikatan emosional ini membuat individu untuk tidak membiarkan anggota kelompoknya melakukan social loafing, karena anggota kelompok yang melakukan social loafing akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan kelompok tidak akan menghasilkan performa yang maksimal Welter dkk., 2002. Dengan demikian, individu yang berorientasi pada dimensi kolektivisme vertikal akan menolak social loafing dan berusaha membantu anggota kelompok lain untuk dapat mengembangkan dirinya Carron, Burke Prapavessis, 2004.

D. Hipotesa penelitian

Berdasarkan uraian teori dan dinamika antara dimensi individualism kolektivisme yang telah peneliti paparkan, hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Ada hubungan antara individualisme vertikal dengan toleransi social loafing. Di satu sisi, hubungan yang terjadi dapat bersifat positif, yaitu semakin tinggi derajat individualisme vertikal yang dimiliki individu, semakin toleran individu terhadap perilaku social loafing yang dilakukan oleh rekan atau rekan-rekan sekelompoknya. Di sisi lain, hubungan yang terjadi dapat bersifat negatif, yaitu semakin tinggi derajat individulisme vertikal yang dimiliki individu justru membuat toleransi social loafing menurun. 2. Ada hubungan antara individualisme horisontal dengan toleransi social loafing. di satu sisi, hubungan yang terjadi bersifat positif, yaitu semakin tinggi derajat individualisme horisontal yang dimiliki individu, semakin toleran individu terhadap perilaku social loafing yang dilakukan oleh rekan atau rekan-rekan sekelompoknya. Di sisi lain, hubungan yang terjadi dapat bersifat negatif, yaitu semakin tinggi derajat individualism horisontal yang dimiliki individu justru membuat toleransi social loafing menurun. 3. Ada hubungan antara kolektivisme vertikal dengan toleransi social loafing. Di satu sisi, hubungan yang terjadi bersifat positif, yaitu semakin tinggi derajat kolektivisme vertical yang dimiliki individu, semakin toleran individu terhadap perilaku social loafing yang dilakukan oleh rekan atau rekan-rekan sekelompoknya. Di sisi lain, hubungan yang terjadi dapat bersifat negatif, yaitu semakin tinggi derajat kolektivisme vertikal yang dimiliki individu justru membuat toleransi social loafing menurun. 4. Ada hubungan antara kolektivisme horisontal dengan toleransi terhadap social loafing. Di satu sisi, hubungan yang terjadi bersifat positif, yaitu semakin tinggi derajat kolektivisme horisontal yang dimiliki individu, semakin toleran individu terhadap perilaku social loafing yang dilakukan oleh rekan atau rekan-rekan sekelompoknya. Di sisi lain, hubungan yang terjadi dapat bersifat negatif, yaitu semakin tinggi derajat kolektivisme horisontal yang dimiliki individu justru membuat toleransi social loafing menurun.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional merupakan metode penelitian non-eksperimen untuk mengidentifikasi hubungan antara beberapa variabel Howitt Craer, 2011.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah atribut, karakter, objek, kejadian, situasi yang nilainya berbeda pada tiap orang dan dapat berubah Field, 2009. Variabel menurut Suryabrata 2010 merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel bebas merupakan variabel yang dianggap menjadi penyebab suatu akibat, sedangkan variabel tergantung merupakan variabel yang dianggap akibat dari variabel bebas Field, 2009. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah: 1. Variabel bebas : a. Kolektivisme horisontal b. Kolektivisme vertikal c. Individualisme horisontal d. Individualisme vertikal 2. Variabel terikat : Toleransi social loafing

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan