Skala individualisme kolektivisme Skala Toleransi social loafing

Bentuk kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa tipe pilihan dengan metode rating atau lebih dikenal dengan penskalaan model Likert. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala yakni, skala individualisme- kolektivisme dan skala toleransi social loafing yang masing-masing menggunakan penskalaan model likert.

1. Skala individualisme kolektivisme

Alat ukur individualisme-kolektivisme yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala individualisme kolektivisme yang telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia agar dapat lebih mudah dipahami dan sesuai dengan kondisi individu di Indonesia. Skala peneliti ciptakan dengan mererata aitem untuk membentuk skala individualisme kolektivisme yang merentang antara 1 sampai 4 1 = rendah – 4 = tinggi. Jadi, semakin tinggi skor partisipan pada pengukuran individualisme kolektivisme ini, maka semakin tinggi derajat individualisme kolektivisme yang ia miliki. Alat ukur ini terdiri dari 32 item. Di mana subjek diminta untuk memilih “STS” sangat tidak setuju, “TS” tidak setuju, “S” setuju, atau “SS” sangat setuju. Setiap aitem akan diberikan skor 1 = “STS”, 2 = “TS”, hin gga 4= “SS”. Jumlah aitem pada skala ini ada 32 aitem dan terbagi menjadi 4 dimensi, di mana individualisme horisontal memiliki 10 aitem. Individualisme vertikal memiliki 5 aitem. Kolektivisme horisontal memiliki 12 aitem. Kolektivisme vertikal terdiri atas 5 aitem. Tabel 1: Blue Print Skala Individualisme Kolektivisme Sebelum Uji Reliabilitas Dimensi Aitem Jumlah Individualisme Vertikal 17, 18, 19, 20, 35, 36 6 Individualisme Horisontal 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 37 13 Kolektivisme Vertikal 1, 7, 8, 9, 14, 42, 43 7 Kolektivisme Horisontal 2, 3, 4, 5, 6, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 27, 29, 38, 39, 40, 41 17 TOTAL 43

2. Skala Toleransi social loafing

Toleransi social loafing pada penelitian ini akan diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan defenisi yang dikembangkan oleh Chong pada tahun 1994. Skala ini memiliki 8 pernyataan dengan 4 poin skala likert yang akan mengarahkan responden untuk menentukan tingkat toleransi yang dimilikinya terhadap individu lain yang melakukan social loafing. Skala peneliti ciptakan dengan mererata aitem untuk membentuk skala kolektivisme vertikal yang merentang antara 1 sampai 4 1 = toleransi social loafing rendah – 4 = toleransi social loafing tinggi. Jadi, semakin tinggi skor partisipan pada pengukuran toleransi social loafing ini, maka individu akan memiliki toleransi yang tinggi terhadap perilaku social loafing. Dengan kata lain, semakin tinggi skor individu tersebut, semakin ia semakin menerima atau membiarkan perilaku social loafing yang dilakukan rekan kerjanya. Tabel 2: Blue Print Skala Toleransi Social loafing Sebelum Uji Reliabilitas

E. Validitas dan Reliabilitas