PT PELNI PERSERO
LAPORAN TAHUNAN 2015
92
PT PELNI PERSERO
Annual Report 2015
93
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Report
PT PELNI Persero
1. Perekonomian Indonesia
Menurut Badan Pusat Statistik, Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III tahun 2015 lebih baik dari
triwulan sebelumnya, namun meskipun demikian pemerintah harus tetap waspada karena pertumbuhan
itu bergantung kepada faktor eksternal, terutama nilai tukar rupiah.
Berdasarkan lapangan usaha, Pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh hampir semua lapangan
usaha, kecuali Pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi sebesar 5,64. Pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh Informasi dan Komunikasi sebesar 10,83, diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi
sebesar 10,35 dan Jasa Pendidikan sebesar 8,25. Struktur perekonomian masih didominasi oleh 3 tiga
lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan sebesar 20,41; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
sebesar 14,57; dan Perdagangan Besar-Eceran; Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 13,09.
Adapun dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah P-KP sebesar 6,56 yang diikuti oleh pertumbuhan Komponen Pengeluaran Konsumsi
Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga LNPRT sebesar 6,39 dan Komponen Pembentukan
Modal Tetap Bruto PMTB tumbuh sebesar 4,62, sedangkan komponen lainnya mengalami
pertumbuhan negatif.
Tingkat inflasi sepanjang tahun 2015 sebesar 0,96 dengan Indeks Harga Konsumen IHK sebesar 122,99.
Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,87 dengan
IHK 131,04 dan terendah terjadi di Cirebon 0,27 dengan IHK 118,94. Inflasi terjadi karena adanya
kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan
makanan 3,20; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,50; kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,40; kelompok sandang 0,09; kelompok kesehatan 0,24;
kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,06; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa
keuangan 0,45.
Nilai tukar Rupiah terhadap USD pada tahun 2015, berangsur melemah dengan titik terlemah adalah
sekitar bulan September 2015. Namun setelah memasuki kuartal ketiga berangsur menguat secara
perlahan sampai akhir bulan Desember 2015 mencapai Rp 13.864USD. Hal tersebut intervensi
Bank Indonesia yang mendorong mata uang Rupiah kembali bergerak positif terhadap dolar AS di pasar
valas domestik. Di sisi lain, kebijakan pemerintah yang menurunkan harga bahan bakar minyak BBM
akan memicu konsumsi masyarakat meningkat sehingga dapat turut membantu pencapaian target
pertumbuhan ekonomi domestik.
Di tengah gangguan perlambatan ekonomi global dan harga komoditas yang merosot, ekonomi
Indonesia masih bisa tumbuh sekitar 4,7 persen. Kinerja perekonomian Indonesia tahun ini relatif
cukup memuaskan dengan stabilitas makro ekonomi yang terjaga dan proses penyesuaian kearah yang
lebih sehat, sejalan dengan kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah sejak September lalu
merupakan strategi baru untuk meningkatkan iklim usaha dan mengurangi biaya dalam berbisnis. Itu
juga menunjukkan komitmen kuat pemerintah untuk melanjutkan reformasi struktural bagi pertumbuhan
baru, termasuk meninjau peran investasi dalam dan luar negeri, dan menilai manfaat dari pengaturan
perdagangan regional.
sumber: Berita Resmi Statistik No. 10111Th. XVIII, 5 November 2015- Berita Resmi Statistik No. 0101Th.
XIX, 4 Januari 2016, Bank Indonesia.
Di 2015, PT PELNI Persero telah mencatat kinerja yang cukup baik dengan mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 30 dari Rp2.986.630 juta di 2014 menjadi Rp3.868.893 juta di 2015.
In 2015, PT PELNI Persero has recorded a good performance by gaining a revenue growth of 30 from IDR 2.986.630 million in 2014 to IDR 3.868.893 million in 2015.
1. Indonesia’s Economy