PT PELNI PERSERO
LAPORAN TAHUNAN 2015
110
PT PELNI PERSERO
Annual Report 2015
111
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Report
PT PELNI Persero
juta. Hal ini terlebih disebabkan menurunnya nilai piutang dengan pihak ketiga yaitu PT Asuransi Purna
Arthanugraha ASPAN yang turun sebesar 97 pada tahun 2015 sebesar Rp 706 juta sedangkan pada
tahun 2014 adalah sebesar Rp 20.669 juta.
Untuk persediaan pada tahun 2015 naik sebesar 29 yaitu senilai Rp 575.712 juta pada tahun 2015,
sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 445.748 juta. Untuk biaya dibayar dimuka pada tahun
2015 naik sebesar 17 yaitu senilai Rp 19.665 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya
menyentuh Rp 16.802 juta.
Untuk uang muka pada tahun 2015 naik sebesar 18,76 yaitu senilai Rp 62.399 juta pada tahun 2015,
sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 52.543 juta.
Pendapatan masih harus diterima pada tahun 2015 naik sebesar 15,51 yaitu senilai Rp 356.709 juta
pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 308.820 juta. Faktor yang paling
signifikan adalah meningkatnya nilai pendapatan yang masih harus diterima dari PSO atau Public Service
Obligation, yaitu meningkat sebesar 17,7 atau sebesar Rp 307.873.172.388,00 pada tahun 2015
dan Rp 261.580.429.753,00 pada tahun 2014.
Pajak dibayar dimuka pada tahun 2015 naik sebesar 662,23 walaupun secara presentase merupakan
angka yang besar, namun tidak terlalu signifikan dalam tingkat peningkatan nilai aset, yaitu senilai Rp
8.972 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 1.177 juta.
Pada properti investasi tidak ada perubahan yang cukup signifikan, hanya untuk nilai properti gedung
sebelum dikurangi nilai penyusutan meningkat sebesar menjadi Rp 40.663 juta tahun 2015, sedangkan
pada tahun 2014 sebesar Rp 39.029 atau meningkat sebesar 4,19.
Aset tetap pada tahun 2015 mengalami penurunan 3,61 dibandingkan tahun 2014, penurunan tersebut
terutama disebabkan oleh adanya pengurangan perlengkapan armada sebesar Rp 379.380 juta
sebelum nilai penyusutan. Aset tidak berwujud
pada tahun 2015 mengalami penurunan 7,51 dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp 3.271
juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 menyentuh Rp 3.536 juta.
Aset lain-lain pada tahun 2015 mengalami penurunan 21,76 dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp
138.088 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 176.490 juta.
Aset pajak tangguhan pada tahun 2015 mengalami peningkatan 41,37 dibandingkan tahun 2014, yaitu
senilai Rp 36.751juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 25.996 juta.
due to the reduced value of receivables to a third party, namely PT Asuransi Purna Arthanugraha ASPAN, which
fell down by 97 in 2015 amounting to IDR 706 million, whereas in 2014 amounted to IDR 20.669 million.
Inventories in 2015 have increased by 29 which is valued at IDR 575.712 million in 2015, whereas in 2014
only touched the amount of IDR 445 748 million. Prepaid expenses in 2015 increased by 17 which is valued
at IDR 19.665 million in 2015, whereas in 2014 only touched the number of IDR 16.802 million.
Advanced cash in 2015 rose by 18.76 which is valued at IDR 62.399 million in 2015, whereas in 2014 only
touched the amount of IDR 52.543 million.
Accrued income in 2015 increased by 15.51 which is valued at IDR 356.709 million in 2015, whereas in 2014
was only at IDR 308.820 million. The most significant factor is the increasing amount of accrued income from
PSO or Public Service Obligation, which increased by 17.7 or IDR 307,873,172,388.00 in 2015 and IDR
261,580,429,753.00 in 2014.
Prepaid tax in 2015 increased by 662.23. Although the percentage is a big number, but not significantly in
the rate of increase in the value of assets, which is valued at IDR 8972 million in 2015, whereas in 2014 the total
number of prepaid tax was IDR 1,177 million.
Property investments have no significant changes, only for the value of the property before the value depreciation of
buildings that increased to IDR 40.663 million in 2015, whereas in 2014 amounted to IDR 39.029, an increase
of 4.19.
Fixed assets in 2015 have decreased by 3.61 compared to 2014, the decrease was primarily due to a reduction
in fleet equipment amounting to IDR 379 380 million before value depreciation. The intangible assets in 2015
experienced decrease of 7,51 compared to 2014, which is IDR 3.271 million in 2015, whereas in 2014 has
touched IDR 3,536 million.
Other assets in 2015 decreased by 21.76 compared to 2014, which is IDR 138.088 million in 2015, whereas in
2014 only touched IDR 176.490 million.
Deferred tax assets in 2015 increased by 41.37 compared to 2014, which is IDR 36.751 million in 2015,
whereas in 2014 only touched IDR 25.996 million.
2.2. Liabilitas
Jumlah Liabilitas PT PELNI Persero mengalami penurunan pada Tahun 2015 sebesar Rp 43.761
juta atau 3,5 dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini paling besar diakibatkan berkurangnya pinjaman
jangka pendek sebesar 100 atau Rp 90.000 juta. Dan berkurangnya hutang lain-lain sebesar 31,38
atau sebesar 31,38 persen.
2.2.Liabilities
Total Liabilities of PT PELNI Persero have decreased in 2015 amounted to IDR 43.761 million or 3.5 from the
previous year. This increase is due to the large decrease in short-term loans amounted to 100, or IDR 90,000
million. And reduced other payables amounted to 31.38 or 31.38 percent.
Tabel Perincian Aset dalam jutaan rupiah Details of Assets in millions of rupiah
URAIAN
Description
2015 2014
PERTUMBUHAN
Growth
Rp IDR
Liabilitas jangka pendek Short Term Liabilities
Utang usaha
Accounts payable
Biaya yang masih harus dibayar
Accrued expenses
Pinjaman jangka pendek
Short term loans
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun
Long term loans
Utang bunga
Interest loans
Uang muka diterima
Advanced Cash Received
Pendapatan diterima dimuka
Unearned Revenues
Utang pajak
Tax loans
Utang lain-lain
Other loans
Liabilitas jangka pendek Short Term Liabilities
Liabilitas jangka panjang Long Term Liabilities
Liabilitas imbalan kerja
Work compensation liabilities
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo lebih dari satu tahun
Long term loans
Jumlah liabilitas jangka panjang Total of Long Term Liabilities
172.010 141.018
235.632 57.893
23.580 29.493
42.579 100.468
802.673
33.031
369.537
402.568
187.096 81.865
90.000 234.475
58.137 24.902
17.817 21.722
146.420
862.434
37.907
348.662
386.569
-15.086 59.153
-90.000 1.157
-244 -1.322
11.676 20.857
-45.952
-59.761
-4.876
20.875
16.000
-8,06 72,26
-100,00 0,49
-0,42 -5,31
65,53 96,02
-31,38
-6,93
-12,86
5,99
4,14
PT PELNI PERSERO
LAPORAN TAHUNAN 2015
112
PT PELNI PERSERO
Annual Report 2015
113
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Management Discussion and Analysis
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Report
PT PELNI Persero
Hutang usaha pada tahun 2015 mengalami penurunan 8,06 dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp
172.010 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp 187.096 juta. Hutang yang memiliki
penurunan yang cukup signifikan berasal dari pihak Ditjen Perhubungan Laut Hutang Rambu menurun
sebesar 10,19 . Sedangkan Hutang yang memiliki peningkatan yang cukup signifikan berasal dari pihak
berelasi yaitu dengan PT Pelita Djaya Indonesia sebesar Rp 9.167.239.229,00.
Biaya yang masih harus dibayar pada tahun 2015 mengalami peningkatan 72,26 dibandingkan tahun
2014, yaitu senilai Rp 141.018 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp 81.865
juta. Kelompok biaya yang masih harus dibayar yang memiliki nilai yang paling signifikan berasal dari
tambang pasasi dan muatan dimana pada tahun
2015 sebesar Rp 58.299 juta dan Rp 27.976 juta pada tahun 2014 atau sebesar 108,39.
Untuk pinjaman jangka pendek perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman jangka pendek kepada
PT Bank Mandiri Persero Tbk. sebesar Rp 90.000.000.000,00.
Business loans in 2015 have decreased by 8.06 compared to 2014, which is IDR 172.010 million in
2015, while in 2014 amounted toIDR 187.096 million. Liabilities which had a significant decline came from
the Directorate General of Sea Communications Debt Signs decreases amounting to 10.19. Meanwhile
liabilities have increased significantly derived from related parties, PT Pelita Djaya Indonesia amounted to IDR
9,167,239,229.00.
Accrued expenses in 2015 have increased by 72.26 compared to 2014, which is IDR 141.018 million in
2015, whereas in 2014 amounted to IDR 81.865 million. Accrued expenses group which has the most significant
value of the mine is passenger mining and the cargo load which in 2015 amounted to IDR 58.299 million and IDR
27 976 million in 2014 or by 108.39.
For short-term loans, the company has repaid all short- term loans to PT Bank Mandiri Persero Tbk. amounted to
IDR 90,000,000,000.00.
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
2013 2014
2015
1,180,000 1,200,000
1,220,000 1,240,000
1,260,000
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun pada tahun 2015 mengalami kenaikan tipis
0,49 dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp 235.632 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun
2014 sebesar Rp 234.475 juta.
Sedangkan untuk hutang bunga pada tahun 2015 mengalami penurunan tipis sebesar 0,42
dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp 57.893 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014
sebesar Rp 58.137 juta.
Pada akhir tahun 2015 uang muka diterima sebesar Rp 23.580 juta turun 5,31 dari posisi akhir tahun
2014 sebesar Rp 24.902 juta.
Pendapatan diterima dimuka pada tahun 2015 mengalami kenaikan 65,53 dibandingkan tahun
2014, yaitu senilai Rp 29.493 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 sebesar Rp 17.817 juta.
Hutang pajak pada tahun 2015 mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar 96,02 dibandingkan tahun
2014, yaitu senilai Rp 42.579 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp
21.722 juta. Hal ini terkait dengan peningkatan yang paling signifikan yaitu pada meningkatnya hutang
pajak PPN yang sebelumnya pada tahun 2014 sebesar Rp 4.176 juta meningkat sebesar 197,53 menjadi
Rp 12.425 juta pada tahun 2015.
Utang lain-lain pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 31,38 dibandingkan tahun 2014, yaitu
senilai Rp 100.468 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp 146.420 juta.
Penurunan yang paling signifikan terkait dengan utang lain-lain adalah utang kepada KSO dimana
merupakan utang kepada PT Citra Bayu Adhiguna atas kerjasama operasi dalam pengembangan kapal
PT PELNI Persero KM Dobonsolo dan KM Ciremai dimana pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 98.421
juta menjadi Rp 65.162 pada tahun 2015 atau turun sebesar 33,79.
Liabilitas imbalan kerja pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 12,86 dibandingkan tahun
2014, yaitu senilai Rp 33.031 juta pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2014 hanya menyentuh Rp
37.907 juta.
Pinjaman jangka panjang jatuh tempo lebih dari satu tahun pada tahun 2015 mengalami peningkatan tipis
sebesar 5,99 dibandingkan tahun 2014, yaitu senilai Rp 369.537 juta pada tahun 2015, sedangkan pada
tahun 2014 sebesar Rp 348.662 juta.
2.3. Ekuitas