digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik penentuan sampel secara purposive sampling, dimana pengambilan sampel dari populasi didasarkan pada
suatu kriteria tertentu. Jumlah perusahaan properti dan real estate yang go publik dan terdaftar di
bursa efek indonesia ada 36 perusahaan mencakup priode 2009 sd 2011, sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut:
1. Perusahaan properti dan real estate tersebut terdaftar di bursa efek indonesia
BEI pada tahun 2009, 2010, dan 2011. 2.
Perusahaan properti dan real estate tersebut tidak mengalami kerugian selama tahun pengamatan yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011.
3. Perusahaan properti dan real estate tersebut menyajikan laporan keuangan yang
lengkap dan telah diaudit serta menyediakan data yang diperlukan pada tahun 2009, 2010 dan 2011.
3.4 Jenis Data
Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan telah
dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Sedangkan menurut sifatnya data yang diperoleh bersifat kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka dan diolah
dengan menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan,
yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
27
Universitas Sumatera Utara
3.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduhmendownload melalui situs resmi bursa efek indonesia BEI, yaitu
www.idx.co.id . Data yang diperoleh, kemudian diolah kembali dengan cara
menghitung sendiri, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah tersedia, dan diperolehlah nilai dari current relative performance CRP, total asset TA, debt to
equity ratio DER, net profit margin NPM dan return on assets ROA serta nilai –
nilai dari discreasionary accrual DA dan disclosure indeks DI.
3.6 Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan pengujian dan pengolahan data menggunakan program SPSS Statistical Package For Social Science, terlebih dahulu dilakukan
perhitungan terhadap rasio-rasio variabel yang akan dianalisis, yaitu : current relative performance CRP, ukuran perusahaan, debt to equity ratio DER, net
profit margin NPM, return on assets ROA, tingkat manajemen laba perusahaan dan menghitung besarnya indeks kelengkapan pengungkapan, setelah di peroleh hasil
dari perhitungan manual tersebut selanjutnya teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis linier berganda
3.6.1 Teknik analisis regresi berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data regresi berganda statistic multiple regression. Model ini dipilih
karena jumlah variabel yang diteliti dalam penelitian lebih dari 2 dua dan
28
Universitas Sumatera Utara
untuk melihat secara langsung pengaruh dari beberapa variabel terikat. Analisis linier berganda dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = +
1
X
1
+
2
X
2
+ . . . + e Ket : Y
= Variabel terikat Dependent variable a
= Konstanta b
1
, b
2
… = Koefisien regresi X
1
, X
2
... = Variabel bebas Independent variable e
= Eror Model analisis regresi linier berganda untuk masing-masing variabel
adalah sebagai berikut : a.
Manajemen laba discretionary accrual DA =
+
1
CRP +
2
DER +
3
TA + e . . . . . . 1 b.
Tingkat pengungkapan disclosure index DI = +
1
DER +
2
ROA +
3
TA +
4
NPM + e . . . . . . 2 Kemudian untuk mengetahui pengaruh langsung antara manajemen laba
dan tingkat pengungkapan laporan keuangan maka nilai estimasi dari DI diregresikan kembali dengan nilai DA dengan persamaan sebagai berikut :
c. Manajemen laba terhadap indeks pengungkapan
DI = +
1
DA + e . . . . . . . 3
3.6.2 Pengujian asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heteroskedasitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model 29
Universitas Sumatera Utara
regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE best linear unbiased estimator yakni tidak terdapat
heteroskedasitas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji normalitas
Syarat data yang layak untuk diuji adalah data tersebut harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji ini digunakan untuk
menguji apakah
variabel-variabel independen
dan dependen
mempunyai distribusi normal atau tidak, jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid atau bias terutama untuk sampel
kecil. Pada analisis linier berganda, asumsi normalitas tidak dilakukan
dengan mengujinya pervariabel, melainkan pada nilai residualnya, apabila setelah dilakukan pengujian maka didapat data yang tidak
terdistribusi secara normal maka harus dilakukan transformasi data, sehingga data berubah menjadi normal. Apabila hal tersebut juga gagal
maka kita bisa membuang outlier atau menambah sampel penelitian. Adapun uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov, dimana apabila nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0.05, maka distribusi data tidak normal.
2. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.
30
Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen, untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dengan
melihat nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF a.
Jika tolerance 0,10 dan VIF 10, maka terjadi multikolinearitas b.
Jika tolerance 0,10 dan VIF 10, maka tidak terjadi multikolinearitas
3. Uji autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota-anggota sampel yang diurutkan berdasarkan waktu. Uji ini bertujuan untuk menguji dalam
sebuah model regresi linear ada korelasi antar kesalahan penganggu residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
sebelumnya. Untuk menguji adanya autokorelasi dilakukan pengujian Durbin Watson DW, dengan kriteria sebagai berikut:
a. Apabila DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
b. Apabila DW di antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi
c. Apabila DW di atas +2 berarti ada korelasi negatif
4 Uji heterokedasitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaanperbedaan variansi residu dari satu pengamatan dengan
pengamatan lainnya atau ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika tidak memiliki perbedaan maka disebut
homokedasitas dan
jika memiliki
perbedaan maka
disebut
31
Universitas Sumatera Utara
heterokedasitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedasitas, cara mendeteksinya dengan melihat grafik scatterplot, jika
a. Terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk suatu pola
yang teratur, maka terjadi heterokedasitas b.
Tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas angka 0 dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi
heterokedasitas.
3.6.3 Koefisien determinasi R
2
Analisis korelasi linier sederhana Bivariate Correlation dapat dicari
dengan menggunakan koefisien determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungankorelasi antara dua variabel dan
seberapa erat hubungan antara dua variabel tersebut, yaitu antara variabel independen dan variabel dependen.
Nilai korelasi r berkisar mulai dari 0 sampai dengan 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat dan variabel
independen dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti
hubungan antara dua variabel semakin lemah dan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. 3.6.4 Pengujian hipotesis
1. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang secara simultan atau
32
Universitas Sumatera Utara
secara bersama-sama. Dalam melakukan uji-F terlebih dahulu kita tentukan besarnya
α. Nilai α ditentukan sebesar 5 atau tingkat signifikansinya sebesar 95 , pengujian ini menggunakan tabel
distribusi F sebagai uji statistiknya. hipotesa dari uji F adalah :
a. Ho :
1
=
2
= ... = 0 Model regresi linear berganda tidak
signifikan atau dengan kata lain tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Ha :
1
≠
2
≠ … ≠ 0 Model regresi linear berganda signifikan atau dengan kata lain ada pengaruh antara variabel independen
dengan variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan :
F
hitung
F
tabel
, atau Sig 0,05 : Maka tolak Ho, terima Ha F
hitung
F
tabel
, atau Sig 0,05 : Maka terima Ho dan tolak Ha 2.
Uji t Untuk menentukan pengaruh dari masing-masing variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen, maka hipotesis yang diajukan harus diuji dengan menggunakan uji-t. Seperti dalam
uji-f terlebih dahulu kita tentukan besarnya nilai dari α untuk
mengetahui tingkat signifikansi pengolahan data. Nilai α ditentukan
sebesar 5 atau tingkat signifikansi sebesar 95 , untuk uji statistiknya digunakan tabel distibusi t.
33
Universitas Sumatera Utara
Adapun hipotesa dari uji-t adalah : a.
Ho : i = 0 Tidak ada pengaruh variabel independen ke-i pada variabel dependen.
b. Ha : i ≠ 0 Ada pengaruh signifikan variabel independen ke-i
pada variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusnnya
t
hitung
t
tabel
, atau Sig 0,05 : Maka tolak Ho, terima Ha t
hitung
t
tabel
, atau Sig 0,05 : Maka terima Ho dan tolak Ha
34
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah seluruh perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama priode tahun
2009 – 2011, yaitu sebanyak 36 perusahaan selama 3 tahun periode pengamatan.
Berdasarkan dari hasil teknik penentuan sampel secara purposive sampling, maka diperolehlah jumlah sampel sebanyak 24 perusahaan yang memenuhi kriteria yang
telah ditentukan.
4.2 Pengumpulan Data
Deskripsi variabel independen yaitu terdiri dari variabel current relative performance CRP, ukuran perusahaan yang di proksi dengan total asset TA, debt
to equity ratio DER, net profit margin NPM dan return on assets ROA ; dan variabel dependen terdiri dari, tingkat manajemen laba perusahaan yang diproksi
dengan discreasionary accrual DA dan indeks kelengkapan pengungkapan yang diproksi dengan disclosure indeks DI.
Berdasarkan laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel diperoleh angka untuk masing-masing variabel seperti yang disajikan pada
lampiran. Pada lampiran 2 tabel hasil perhitungan untuk tahun 2009, Pada lampiran 3 tabel hasil perhitungan untuk tahun 2010, Pada lampiran 4 tabel hasil perhitungan
35
Universitas Sumatera Utara
untuk tahun 2011, pada lampiran 5 tabel hasil perhitungan rata-rata untuk tahun 2009 sd 2011.
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata yang dapat dilihat dari lampiran 5 dapat diambil kesimpulan: untuk variabel CRP atau kinerja perusahaan, hasil
menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai rata-rata selama 3 tahun pengamatan paling rendah atau minimum adalah PT. Bakrieland Development Tbk.
ELTY yaitu sebesar 0.14, sedangkan untuk nilai maksimumnya pada perusahaan PT. Roda Vivatex Tbk. RDTX yaitu sebesar 0.198, dan untuk rata-rata
keseseluruhannya adalah 0.06. Variabel ukuran perusahaan size dapat diukur dengan hasil logaritma natural
dari total aktiva perusahaan pada tahun periode pengamatan, maka dari laporan keuangan perusahaan menunjukkan ukuran perusahaan yang paling kecil adalah PT.
Bekasi Asri Pemula Tbk. BAPA dengan rata-rata Ln total aktivanya sebesar Ln 11,61. Sedangkan untuk perusahaan yang menunjukkan ukuran perusahaan yang
paling kecil adalah PT. Lippo Karawaci Tbk. LPRK Ln 16.56. Rata-rata nilai ukuran perusahaan yang diteliti adalah sebesar Ln 14.62.
Debt to equity ratio DER atau rasio laverage dihitung dengan membagi nilai dari total kewajiban perusahaan dengan total ekuitas perusahaan, maka dari hasil
diperoleh perusahaan PT. Ciputra Properti Tbk. CTRP mempunyai nilai rata-rata DER yang paling rendah yaitu sebesar 11,49 , sedangkan PT. Duta Anggada Realty
Tbk. DART, mempunyai nilai rata-rata terbesar yaitu 237,45 . Rata-rata keseluruhan rasio DER yang diteliti adalah 97,89, mengindikasikan rata-rata utang
perusahaan terhadap modalnya sebesar 0,979 kali. 36
Universitas Sumatera Utara
Variabel net profit margin NPM, yaitu hasil dari pembagian antara laba bersih perusahaan dengan jumlah penjualan perusahaan dikali seratus persen, dari
perhitungan tersebut diperoleh nilai minimumrasio terendah NPM adalah PT. Metro Realty Tbk. MTSM yaitu sebesar 0,1 sedangkan untuk rasio tertingginya adalah
perusahaan PT. Roda Vivatex Tbk. RDTX yaitu sebesar 0,514, sedangkan untuk rata-rata keseluruhan adalah 0,23. Semakin besar ratio ini maka menunjukkan kinerja
perusahaan yang semakin baik. Variabel ROA menunjukkan kemampuan dari modal perusahaan untuk
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan, dari data diperoleh perusahaan yang memiliki persentase ROA minimum adalah PT. Bakrieland Development Tbk.
ELTY, dengan persentase rata-ratanya 1,01 sedangkan persentase rata-rata maksimalnya 16,06 adalah PT. Roda Vivatex Tbk. RDTX. Jika perusahaan
memiliki ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan perusahaannya.
Dapat diketahui bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan atau disclosure index DI perusahaan minimum adalah sebesar 47,15 yang diperoleh
PT. Metro Realty Tbk. MTSM. Sedangkan untuk tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan maksimal diperoleh PT. Danayasa Arthatama Tbk.
SCBD yaitu sebesar 77,64 . Semakin besar persentase pengungkapan laporan keuangan maka semakin dapat dipercaya laporan keuangan perusahaan tersebut.
Rata-rata tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yang menjadi target populasi dari penelitian ini adalah 61,37 .
37
Universitas Sumatera Utara
Pada variabel manajemen laba atau discretionary accrual DA nilai – minus
menunjukkan adanya indikasi perusahaan melakukan manajemen laba dengan pola menaikkan laba begitu pula sebaliknya jika nilai DA positif maka perusahaan
diindikasi melakukan praktek manajemen laba dengan cara menaikkan laba perusahaannya. Dari data dapat diketahui PT. Bumi Citra Permai Tbk. BCIP
memiliki nilai minimum sebesar -0.0844, sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 0,0517 oleh PT. Lippo Karawaci Tbk. LPKR. Untuk nilai rata-ratanya
adalah 0,00000041 yang berarti bahwa nilai rata-rata dari seluruh sampel penelitian sebesar 0,00000041.
4.3 Analisis Regresi Berganda