Pada variabel manajemen laba atau discretionary accrual DA nilai – minus
menunjukkan adanya indikasi perusahaan melakukan manajemen laba dengan pola menaikkan laba begitu pula sebaliknya jika nilai DA positif maka perusahaan
diindikasi melakukan praktek manajemen laba dengan cara menaikkan laba perusahaannya. Dari data dapat diketahui PT. Bumi Citra Permai Tbk. BCIP
memiliki nilai minimum sebesar -0.0844, sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 0,0517 oleh PT. Lippo Karawaci Tbk. LPKR. Untuk nilai rata-ratanya
adalah 0,00000041 yang berarti bahwa nilai rata-rata dari seluruh sampel penelitian sebesar 0,00000041.
4.3 Analisis Regresi Berganda
Regresi linier berganda bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh dan hubungan antar beberapa variabel independen dan variabel dependen tunggal
sehingga dapat diinterprestasikan ke dalam model persamaan. Pada penelitian ini terdapat tiga persamaan yang masing-masing akan diuraikan secara terpisah, adapun
ketiga persamaan nya adalah : DA = +
1
CRP +
2
DER +
3
TA + e . . . . . . 1 DI = +
1
DER +
2
ROA +
3
TA +
4
NPM + e . . . . . . 2 DI = +
1
DA + e . . . . . . . 3 Dan hasil dari analisis linier berganda dari ketiga persamaan diatas dapat dilihat dari
tabel-tabel berikut :
38
Universitas Sumatera Utara
Tabel : 4.31 Hasil regresi linier berganda persamaan 1
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error 1
Constant ,024
,099 Curret Relative Performance
-,159 ,212
Debt to Equity_Persen -1,484E-5
,000 Total Aset_Ln
-,001 ,006
a. Dependent Variable: Manajemen Laba_DA
Sumber : Data diolah dengan SPSS Dari tabel diatas, maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi berganda
sebagai berikut :
DA = 0,024 - 0,159 CRP – 0,00001484 DER – 0,001 TA
Berdasarkan persamaan regresi berganda diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Nilai konstanta sebesar 0,024, dapat dipresentasikan bahwa jika variabel
independen lainnya dianggap konstan atau tetap, maka nilai manajemen laba atau discretionary accrualnya adalah sebesar 0,024.
2. Nilai koefisien regresi current relative performance CRP sebesar -0,159,
yang artinya kinerja perusahaan masa kini memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba, dan apabila nilai koefisien regresi lainnya dianggap tetap,
maka apabila terjadi perubahan pada variabel ini akan menurunkan nilai manajemen laba sebesar 0,159.
3. Nilai koefisien regresi debt to equity ratio DER sebesar -0,00001484, yang
berarti bahwa rasio laverage memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen
39
Universitas Sumatera Utara
laba, dan jika nilai koefisien regresi yang lainnya dianggap tetap, maka perubahan nilai variabel DER sebesar 1 akan menurunkan nilai manajemen
laba sebesar 0,00001484. 4.
Pada koefisien ukuran perusahaan size yang dihitung dari nilai Ln aktiva tetap perusahaan mempunyai nilai sebesar -0.001, hal ini berarti ukuran
perusahaan juga memiliki pengaruh yang negatif terhadap manajemen laba, maka perubahan ukuran perusahaan sebesar 1 dan nilai koefisien lainnya tetap,
maka akan menurunkan manajemen laba sebesar 0,001.
Tabel : 4.32 Hasil regresi linier berganda persamaan 2
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients B
Std. Error 1
Constant -,593
11,675 Debt to Equity_Persen
-,036 ,020
Return on Asset_persen 1,021
,354 Total Aset_Ln
4,840 ,806
Net Profit Margin -49,567
14,323 . Dependent Variable: Tingkat Pengungkapan_DI
Sumber : Data diolah dengan SPSS Dari tabel diatas, maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi berganda
adalah :
DI = -0,593 – 0,036 DER + 1,021 ROA + 4,840 TA – 49,567 NPM
Dari persamaan regresi tersebut maka, dapat dambil kesimpulan : 1.
Dari persamaan diatas diperoleh nilai konstantanya adalah sebesar -0,593, yang dapat diartikan bahwa jika variabel-variabel independen lainnnya bernilai
40
Universitas Sumatera Utara
konstan atau tetap, maka indeks pengungkapannya disclosure index adalah sebesar -0,593.
2. Pada koefisien DER diperoleh nilainya sebesar -0,036, hal ini menujukkan
bahwa DER memiliki pengaruh negatif terhadap indeks pengungkapan laporan keuangan, dan jika nilai koefisien regresi lainnya dianggap tetap, perubahan
variabel DER sebesar 1 akan menurunkan nilai indeks pengungkapan sebesar 0,036.
3. Nilai koefisien ROA diperoleh sebesar 1,021, yang berarti ROA memiliki
pengaruh yang positif terhadap indeks pengungkapan hal ini dapat diketahui apabila koefisien lainnya dianggap tetap, maka perubahan nilai ROA sebesar 1
akan menaikkan indeks pengungkapannya sebesar 1,021. 4.
Ukuran perusahaan size bernilai 4,840 yang berarti bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap indeks pengungkapan, sehingga
dapat diketahui bahwa apabila nilai total asset perusahaan naik 1 dan koefisien lainnya dianggap tetap atau konstan maka akan menaikkan indeks
pengungkapan sebesar 4,840. 5.
Nilai koefisien net profit margin NPM adalah -49,567, yang dapat diinterprestasikan bahwa margin laba bersih berpengaruh negatif terhadap
indeks pengungkapan sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila NPM naik sebesar 1 dan koefisien lainnya dianggap tetap, maka akan indeks
pengungkapan akan turun sebesar 49,567.
41
Universitas Sumatera Utara
Tabel : 4.33 Hasil regresi linier berganda persamaan 3
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant
61,366 1,682
Manajemen Laba_DA 22,322
43,295 ,109
a. Dependent Variable: Tingkat Pengungkapan_DI
Sumber : Data diolah dengan SPSS Dari tabel diatas, maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi berganda
adalah :
DI = 61,366 + 22,322 DA
Dari persamaan regresi tersebut maka, dapat dambil kesimpulan : 1.
Nilai konstanta dari persamaan 3 adalah 61,366, yang berarti jika variabel manajemen laba bernilai nol maka tingkat pengungkapan laporan keuangannya
adalah 61,366. 2.
Pada koefisien DA yaitu manajemen laba diperoleh nilai sebesar 22,322 yang dapat diinterprestasikan bahwa tingkat pengungkapan laporan keuangan
perusahaan mempunyai pengaruh yang positif terhadap manajemen laba sebesar 22,322
4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji normalitas