IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian lanjutan

PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN – TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan g. Aset Tetap

Grup menerapkan PSAK No. 16 Revisi 2011, “Aset Tetap”. Seluruh aset tetap diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya- biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud manajemen. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur masa manfaat aset tetap. Estimasi masa manfaat aset tetap Grup adalah sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 - 30 Mesin 5 - 8 Peralatan dan perabotan 4 - 8 Kendaraan 5 Ketika diperoleh pertama kali, tanah diakui sebesar biaya perolehan pada akun “Aset Tetap” dan tidak disusutkan. Biaya pengurusan legal hak atas tanah saat perolehan telah dicatat sebagai bagian dari biaya perolehan tanah, jika ada. Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dicatat dalam akun “Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah” dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dengan umur ekonomis tanah. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Saat aset dijual atau dilepaskan, harga perolehan, akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai dikeluarkan dari akun. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa manfaat aset tetap terkait. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direviu dan disesuaikan, setiap akhir periode, bila diperlukan. Aset tetap dalam pembangunan Aset tetap dalam pembangunan merupakan aset tetap dalam tahap penyelesaian, yang dinyatakan pada biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya akan direklasifikasi ke akun aset tetap yang bersangkutan dan akan disusutkan pada saat konstruksi selesai secara substansial dan aset tersebut telah siap digunakan sesuai tujuannya. PT PUDJIADI AND SONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TAHUN – TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN lanjutan h. Properti Investasi

Grup menerapkan PSAK No. 13 Revisi 2011, “Properti Investasi”. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai, jika ada. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi. Penyusutan properti investasi yang terdiri atas bangunan ruko, bangunan vila dan apartemen dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat bangunan selama 20 tahun. Properti investasi Grup terdiri dari bangunan ruko, bangunan vila dan apartemen yang dikuasai Grup untuk menghasilkan sewa atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. Untuk transfer dari properti investasi ke properti yang digunakan sendiri, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika properti yang digunakan sendiri oleh Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat properti tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK No. 48 Revisi 2014 “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan Nilai Aset” adalah tentang pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset non-keuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Penerapan standar tersebut tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laba rugi sebagai rugi penurunan nilai.